══════════ ꧁꧂ ══════════
Di luar, hujan mulai reda.
Airyn meraih selimut untuk menutupi tubuhnya yang telanjang, tetapi Zeus menarik Airyn ke dalam pelukannya.
"Aku ingin melihat tubuh seksimu lebih lama lagi," kata Zeus.
Airyn pun tidak jadi mengambil selimut. Ia membiarkan sang suami memeluknya dari belakang.
"Airyn, apakah kau mencintaiku?" tanya Zeus. "Aku tak pernah mendengarmu mengatakan kalau kau menyukaiku."
Airyn tak segera menjawab, tetapi sesaat kemudian, ia berkata, "Aku senang kau berada di sisiku. Yang terpenting sekarang adalah kita saling memiliki satu sama lain."
Zeus mencerna ucapan istrinya. "Kalau begitu, aku ganti pertanyaannya. Apakah kau bahagia?" tanyanya.
"Pertanyaan itu tidak logis untuk wanita yang baru saja menjadi seorang istri kurang dari 24 jam," papar Airyn.
"Susah sekali bicara pada orang cerdas," batin Zeus.
"Tolong, berhenti menanyakan sesuatu yang tidak penting. Aku yang menginginkan pernikahan ini. Jadi, kau tak perlu risau," kata Airyn.
"Baiklah, aku berjanji akan membahagiakanmu. Aku tak ingin kau menyesali keputusanmu menikah denganku." Zeus mengeratkan pelukannya.
Jam 1 siang.
Airyn sedang memasak di dapur, ditemani oleh Zeus yang membantu sebisanya.
"Tumis daging yang sering dimasak oleh mendiang ibuku adalah makanan favoritmu, kan? Aku akan membuatnya," kata Airyn.
"Terima kasih." Zeus tampak senang.
Setelah masakannya matang, pasangan suami istri itu pun makan siang bersama.
"Ini lezat sekali," kata Zeus.
"Syukurlah kalau kau suka," ucap Airyn.
"Airyn, bagaimana jika bulan depan kita pergi ke luar negeri untuk berbulan madu?" tanya Zeus.
Airyn tampak berpikir. "Bulan depan?" gumamnya.
"Kau tidak bisa karena sibuk, ya? Mungkin minggu depan kau sudah kembali dengan aktivitasmu di kantor. Rasanya menyenangkan sekali punya kegiatan. Aku dilarang melakukan apa pun oleh saudara-saudaraku. Mereka bilang, aku hanya pembawa sial," tutur Zeus.
Airyn menyahut, "Tidak juga. Aku tidak akan pergi ke kantor dalam waktu dekat. Aku terlalu bekerja keras beberapa tahun ke belakang. Jadi, sekarang aku bisa bersantai denganmu. Justru aku iri padamu yang bisa bersantai setiap waktu. Kau tak perlu bekerja keras untuk mendapatkan uang."
"Tapi, itu membosankan," ujar Zeus.
Airyn membatin, "Memang tidak baik bagi orang sepertimu jika tak punya kesibukan. Iblis berengsek itu bisa muncul kapan saja."
Malam telah tiba.
Di ruangan samping kamar utama, Airyn tampak sibuk mengotak-atik laptop. Tampaknya, ruangan itu telah menjadi ruang kerja bagi Airyn.
Terdengar suara pintu diketuk, lalu Zeus masuk dengan membawa makan malam. "Makanan pesanan kita sudah datang."
"Terima kasih sudah repot-repot memesan," kata Airyn tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptop.
Zeus meletakkan dua tas belanjaan berisi makanan pesanan ke meja. "Mau makan dulu?" tanyanya.
"Sebentar lagi selesai," sahut Airyn.
KAMU SEDANG MEMBACA
Freesia Refracta
Romance══════════ ꧁꧂ ══════════ Judul : Freesia Refracta Penulis : Ucu Irna Marhamah ══════════ ꧁꧂ ══════════ "Kau yakin? Kau benar-benar bersedia menikahinya?" "Iya, aku bersedia menikah dengan Zeusten." "Airyn, kau tidak perlu melakukan sampai sejauh...