DOD-04

596 37 0
                                    

"Apa maksudnya itu? Dia jahat?" tanya Kian tak mengerti.

Xavier menganggukkan kepalanya menyetujui perkataan Kian.

"Tidak, dia lebih sangat tidak aku mengerti entah jahat atau tidak tetapi yang pasti sangat berbeda dengan ibuku. Aku sendiri bingung bagaimana cara untuk menilai wanita itu."

Mendengar jawaban dari Tuannya membuat Kian semakin penasaran tentang nyonya baru kediaman ini.

"Kau, pergilah temui dia berikan pekerjaan yang sangat sulit untuk ia tangani. Dengan begitu, kau bisa melihat sifat aslinya lalu laporkan semuanya padaku karena mulai sekarang aku harus mengawasinya." Perintah Xavier yang bagi Kian sungguh tak berperi kemanusiaan.

"Anda kan suaminya." Gumam Kian.
Kemudian Xavier memberikan tumpukan dokumen dari atas mejanya untuk dibawa oleh Kian dan diberikan pada wanita yang berstatus sebagai istrinya.

"Itu adalah laporan keuangan rumah ini dan juga laporan tentang keluhan masyarakat di wilayah kita, berikan itu padanya tanpa mengajari apapun karena itu adalah tanggung jawab dan tugasnya sebagai istri seorang duke." Tambah Xavier.

Kian hanya bisa menganggukkan kepalanya patuh dan kemudian pergi membawa tumpukan dokumen itu menuju kamar yang ditempati nyonya barunya,

"Rasakan itu." ujar Xavier yang disertai senyuman licik miliknya.

Sedangkan disisi lain, Rosaline membuka mulutnya tak percaya dengan apa yang dibawa oleh ajudan 'suaminya' itu.

"APA KATAMU?!" sentak Rosaline tak percaya sedangkan Kian menutup kedua matanya cepat,

Rosaline yang semula menikmati perawatan yang diberikan oleh pelayan itu pun berjalan menghampiri Kian dan tumpukan dokumen yang ada diatas mejanya.

"Sebanyak ini? Bagaimana aku bisa menyelesaikannya seorang diri?! Aku bahkan tidak mengerti apapun mengenai ini." Ujar Rosaline tak terima.

Kian mendengus kecil, benar-benar buruk sekali tuannya itu bagaimana bisa memberikan tugas rumah pada istrinya yang bahkan belum mengerti apapun seperti saat ini.

"Saya akan membantu nyonya untuk sementara tetapi untuk selebihnya nyonya bisa mengerjakan sendiri. Apabila a da yang tidak nyonya mengerti silahkan tanyakan saja pada saya." Balas Kian berbaik hati.

Rosaline menatap Kian takjub.

"Wah, kau benar-benar berhati malaikat dibandingkan tuanmu yang seperti iblis itu." Puji Rosaline sembari mengacungkan dua ibu jarinya.

Kini, Kian menyadari sesuatu bahwa sebenarnya kedua orang yang menjadi suami istri ini tak lebih dari musuh terhadap satu sama lain.

Rasanya, Kian ingin tertawa mengetahui bahwa tuannya itu mendapat saingan yang tepat saat ini.
Xavier menatap tak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini, ia membuka satu persatu dokumen itu dengan cepat seakan tak percaya bahwa 'istrinya' yang menyelesaikan itu semua.

"Kau yakin wanita itu yang mengerjakan semua ini sendirian?" tanya Xavier curiga.

Kian mengangguk sebagai jawaban.

"Benar, nyonya yang menyelesaikan semua ini sendirian bahkan hanya bertanya kepada saya tentang pekerjaannya apa sudah benar atau tidak." Jawab Kian seadanya.

Xavier mengulum bibirnya sendiri kini ia tidak bisa lagi meragukan wanita yang dipilih oleh pamannya itu. Entah bagaimana perangainya tetapi melihat hasil yang ia kerjakan saat ini membuat Xavier mau tak mau mengakui kehebatan istri kontraknya.

"Yah, baguslah jika dia pintar." Gumam Xavier yang sedikit terdengar oleh Kian. Senyuman tipis terukir pada wajah tampana Kian kala mengingat bagaimana frustasinya istri dari tuannya saat harus mengerjakan semua dokumen yang di perintahkan.

*Flashback

"ARGHHHHHHHHHHH, BAGAIMANA AKU BISA MENGERJAKAN SEMUA INI SENDIRIAN??!! APAKAH TUANMU SUDAH GILA?!?" amuk Rosaline kesal.

Sedangkan Kian hanya diam tak menjawab fokusnya tertuju pada apa yang ditulis oleh nyonya rumahnya.
"Bagaimana dengan ini? Apa menurutmu sudah benar?" tanya Rosaline sembari menunjukkan dokumen yang ia kerjakan kepada Kian.

Kian membaca dengan seksama membuat Rosaline berdebar karena takut semua yang ia kerjakan salah. Namun. Saat Kian menganggukkan kepalanya singkat Rosaline tak kuasa menahan senyumannya.

"AKHIRNYA!!" teriaknya lega membuat Kian menahan senyumannya.

"Tuanmu yang gila itu pasti akan lebih terkejut saat melihat ini semua." Ujar Rosaline sembari memainkan ujung rambutnya.

*Flashback off



bersambung..

Nah loh, kalo ada yang kalian ga ngerti atau mungkin ga paham sama bahasa tulisan author. author minta maaf sebanyak-banyaknya 🙏🏻

Karena jujur inj author masih mencoba lagi biar pikiran author ga beku kalo buat nulis 🥺🥺

jangan lupa like dan komennya ya semuanya 🫂🫂❤️ makasih udh follow author dan kasih author banyak dukungan dari awal sampai saat ini, semoga rezeki kaliam lancar dan dimudahkan urusannya ya 🙏🏻🫂

DUKE OF DAVIDSON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang