BAB 14. HAMIL 🔞

70 12 0
                                    

“Gue ternyata hamil, lo harus tanggung-jawab Rey!"
— KEYNARA FLORENCIA.

Huek huek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Huek huek... Keynara sejak tadi sudah bolak-balik masuk ke dalam toilet. Entah beberapa kali ia pulang balik untuk muntah namun belum juga muntah.

Oliv yang menemani Key sedikit heran. "Lo sebenarnya kenapa Key, kalo sakit lo pulang aja," Oliv mengatakan itu tanpa sebab, melihat kondisi Key yang cukup memprihatinkan.

Karena menurutnya tidak apa-apa Key lebih memilih ke UKS daripada harus ijin pulang. Dirinya capek sekarang. Entah tubuhnya beberapa hari ini tampak lemah. Entah apa yang membuatnya begini.

"Oke Key, gue ke kelas dulu yah. Pak Dodit mau datang tuh," Key mengangguk, membiarkan Oliv pergi ke kelas. Sedangkan dirinya sekarang harus ke UKS beristirahat.

****

"Rey, lo mau kemana?" setelah pelajaran usai Ryder sudah ingin menemui Key karena perasaannya sejak tadi sudah tidak enak.

Ryder hanya menjawab. "Gue mau nemuin Key, lo duluan aja ke kantin."

Afkar, Adivan dan Elang mengangguk. Membiarkan Ryder pergi. Sedang mereka harus ke kantin sekarang untuk mengisi perut mereka yang sudah keroncongan sejak tadi pagi.

Ryder tidak melihat Key di dalam kelasnya, ia hanya mengintip dari luar dan tahu di mana keberadaan Key sekarang. Karena tau akhir-akhir ini Key sering masuk UKS hanya untuk beristirahat.

"Key pasti di sana," Ryder langsung pergi di  tengah koridor sekolah Ryder tak sengaja berpapasan dengan Atlas. Mata keduanya saling menatap lalu mengalihkan pandangan. Baginya Atlas hanyalah sampah.

Secepat mungkin Ryder melangkah agar bisa menemui Key, mungkin karena sudah buru-buru hingga tak sadar kalo ada seseorang yang mengintipnya dari belakang, terlihat sekilas tetapi ada.

Dreettt....

Suara gesekan pintu terbuka lebar, memperlihatkan seisi ruangan yang hanya terlihat seorang perempuan tengah terbaring lemas sambil memainkan ponselnya.

"Katanya sakit, kenapa main HP, hmm?" tegur Ryder mendekati Key yang langsung teralihkan saat Ryder di dekat Key.

"Emang kenapa? Salah?" Key sedikit sewot pada Key.

"Udah gue mau istrahat, lo pergi aja dari sini!" tekanan Key, namun tak membuat Ryder pergi begitu saja. Karena kedatangannya ke sini hanya untuk memastikan Key baik-baik saja.

"Nggak, gue may tetep di sini jagain lo. Gue takut lo kenapa-napa!" sambung Ryder, duduk di samping Key.

"Gue nyaranin lo beli tespack deh?"

"Apa lo bilang? Testpack! Lo gila Rey nyuruh gue beli gituan, gue juga nggak mungkin hamil," Key menggeleng, menolak usulan Ryder yang menurutnya tidak berguna.

Ryder segera menepis pikiran buruk Key tentang usulannya tadi. "Nggak gitu Key, cuma apa salahnya kita mastiin ini!" ujar Ryder mencoba menyakinkan Key dengan segala harapan.

S.M.ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang