BAB 01. TRAGEDI DI SEKOLAH

104 26 4
                                    

“Permainan baru saja di mulai, lihat apa yang akan terjadi selanjutnya.”
— Author.           

Sejak tadi hujan terus mengguyur bumi dengan airnya yang melimpah ruah berserakan kemana-mana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak tadi hujan terus mengguyur bumi dengan airnya yang melimpah ruah berserakan kemana-mana. Seorang perempuan cantik dengan bando berwarna pink kesukaannya berdiri kokoh di atas kepalanya.

06.30 Wib

Jakarta masih di landa hujan deras, sejak subuh sampai sekarang hujan tak kunjung berhenti. Dirinya gelisah karena jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh, dan kini tidak ada tanda-tanda jika hujan akan reda.

Masih di kawasan yang sama, sebuah mobil hitam melaju dengan kecepatan tinggi, menerobos hujan deras membelah jalanan yang sepi.

Mobil hitam terus melaju hingga berbelok ke sebuah kompleks perumahan yang tidak jauh dari jalan yang ia lewati. Dari segi bangunan, tampaknya kompleks perumahan itu adalah kompleks elit yang dihuni oleh orang-orang kaya.

Hingga akhirnya mobil berhenti di sebuah rumah berwarna biru muda. Rumah ini beda dengan rumah yang lain. Tak lama kemudian pintu rumah itu terbuka dan terlihat perempuan berbando pink tengah berdiri di ambang pintu.

"Keynara Florencia, ayo cepat!"

Namanya Keynara Florencia, perempuan berbando pink itu memiliki cita-cita menjadi seorang dokter. Kedua orang tuanya adalah orang berada yang tentunya sangat mudah untuk mewujudkan keinginannya itu.

Keynara mendongak, melihat awan berwarna hitam pekat dengan rintikan air hujan walaupun tidak sederas tadi. Perlahan-lahan Keynara berjalan sedikit cepat dan masuk ke dalam mobil.

****

Suara motor terus terdengar bersahut-sahutan dari arah parkiran. Semua siswa baru saja datang dan memarkirkan motornya di parkiran. Namun, bukan itu pembahasan nya. Seorang laki-laki berjaket hitam baru saja turun dari atas motor.

"Hai bro, tumben lambat?"

Namanya Ryder Valentino Vincent. Tidak seperti lainnya yang terkenal karena nakal dan susah di atur. Tapi Ryder di kenal sebagai siswa berprestasi di bidang akademik.

Dari sini kita bisa melihat jika tidak semua orang nakal terus terkenal tetapi orang yang berprestasi seperti Ryder justru terkenal karena hal positif bukan mengarah pada hal negatif.

"Lagi hujan, jadi harus nunggu reda dulu."

Ryder bukanlah tipikal cowok yang dingin atau biasa di sebut cool. Dia hanya cowok yang selalu mendapat gelar juara dan terkenal karena ramah pada semua siswa.

Namun Ryder hanya memiliki empat teman, karena begitu selektif dalam memilih teman.

****

WELCOME TO S.M.A CAKRAWALA.

Tulisan besar yang sudah terpasang di depan gerbang sekolah SMA Cakrawala. Sekolah tempat Keynara dan juga teman-temannya menimba ilmu.

"Syukurlah hujannya reda," perempuan yang memiliki rambut sebahu itu baru membuka suara.

Mobil Pajero itu baru saja masuk ke dalam parkiran. Hingga mereka bertiga keluar secara bersamaan. Kalian mengira akan menjadi pusat perhatian?

Tentu tidak. Mereka hanya siswa biasa yang hanya memiliki sedikit kepintaran. Tapi kapasitas otak mereka di atas rata-rata loh.

****

Di lantai dua sekolah, sedang terlihat aksi kejar-kejaran antara seorang siswa laki-laki dengan seorang guru di belakangnya. Dari yang terlihat siswa laki-laki itu ketahuan terlambat.

"Minggir bangsat!" umpatan terus keluar dari mulutnya. Semua langsung memberikan jalan karena tidak ingin berurusan panjang dengan anak ternakal di SMA CAKRAWALA.

Keynara yang baru saja dari ruangan lab komputer dengan tatapan yang sedang tertuju dengan ponselnya.

Brakk

Keynara terjatuh bersamaan dengan seseorang yang berhasil membuatnya jatuh. Matanya tertutup takut melihat siapa yang menabrakkan.

"Anjing!" terdengar kembali suara umpatan dari mulutnya saat tersadar menabrak seorang perempuan.

"Auh sakit," suara ringisan kesakitan terdengar dari mulutnya.

"ADIVAN PRADIPTA!" suara serak menggema di sekitar. Dari dekat seorang guru dengan tubuh yang cukup besar sedang berdiri dengan tatapan tajam.

Dia adalah Adivan Pradipta. Siswa yang dikenal dengan kenakalannya dan siswa termalas di sekolah. Bahkan sering keluar masuk ruang BK.

Ryder yang juga kebetulan melewati ruangan lab komputer langsung menolong Keynara yang masih berada di posisi nya, duduk di lantai.

"Biar aku bantu," kata Ryder meminta ijin terlebih dahulu sebelum membantu Keynara berdiri.

Keynara sedikit canggung saat mata mereka bertatapan. Ada rasa kagum dari dalam dirinya kepada seorang Ryder, siswa yang sering mendapat juara dan juga terkenal ramah.

"Terima kasih," satu kata yang berhasil ia ucapkan saat Keynara berhenti melakukan kontak mata dengan Ryder.

Dengan wajah tersenyum Ryder membalas dengan anggukan kepala.

"DIVAN, ikut saya ke ruangan BK, sekarang!" perintah guru laki-laki tersebut.

****

10.00 wib.

Tepat pukul sepuluh pagi, semua siswa sudah keluar dari dalam kelas. Namun yang paling menarik perhatian Keynara adalah segerombolan murid yang terus berlarian di depannya.

𝘚𝘦𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳𝘯𝘺𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘢𝘥𝘢 𝘢𝘱𝘢? 𝘈𝘱𝘢 𝘢𝘥𝘢 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶?

Keynara membatin. Ia justru penasaran karena semua siswa yang terus menuju ke suatu tempat dan tempat itu seperti nya adalah toilet pria! Yang berada di ujung sekolah.

"Ihh giliran butuh, mereka berdua nggak ada," raut wajah kesal terlihat dari muka Keynara.

Keynara langsung melangkahkan kakinya bergerak mengikut mereka yang juga sedang pergi ke sana. Apa yang sebenarnya terjadi?

Deg...

Keynara terkejut ketika melihat seorang laki-laki sudah meninggal karena gantung diri.

"Ini sebenarnya ada apa?" Keynara terpaku, saat itu pikirannya entah kemana. Sekarang ia hanya bisa melihat sosok manusia yang sudah tidak bernyawa.

Apakah ada sesuatu yang tersirat dibalik kematian siswa laki-laki itu? Yuk, kita tebak misteri ini bersama-sama.

BERSAMBUNG...

       Jangan lupa Vote dan komen di  
                setiap bab nya yah!

Ahmad Fitrah | 01 Agustus 2024.

S.M.ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang