Note : Ini bukan cerita BxB‼️
.
.
.
.
Mengandung unsur kemampuan Spesial
.
.
.
.
Semua yang terlihat di mata belum tentu kebenarannya
.
.
.
.
Happy Reading 🍀
.
.
.
.
Suasana meja makan saat sarapan pagi ini bener-bener hening, tidak ada satupun candaan yang saling mereka lontarkan seperti biasa, mereka masih terkejut dengan apa yang mereka alami malam tadi.Setelah memasak untuk ke-enam teman satu kost nya itu, ia langsung pergi dari rumah kost untuk pergi berangkat sekolah meninggal ke-enam teman nya.
"Ini kita sampai kapan saling diam begini?" tanya Haivan sembari menguyah makanan yang berada di dalam mulut nya.
Mereka hanya diam, tidak tahu harus menjawab apa karena mereka sendiri merasakan hal yang sama. Suasana rumah yang awal nya hangat berubah drastis menjadi suram semenjak hewan kecil yang mereka anggap anak ayam itu marah semalam.
Rayyan lebih dulu beranjak dari tempat duduk nya dan berjalan menuju kamar nya. Semalam Rayyan tidak bisa tidur karena memikirkan banyak kemungkinan tentang kemunculan dari hewan-hewan mungil di antara mereka, Ox juga kembali masuk ke dalam tubuh Rayyan dan itu membuat Rayyan sangat terkejut sekaligus penasaran dengan asal-muasal hewan-hewan itu.
Saat ingin berangkat ke sekolah untuk menumpang mobil milik Cakra, Jivan terdiam sejenak melihat penampilan teman nya itu, yang memakai kacamata hitam dengan jaket GUCCI, jam tangan ROLEX, Serta sepatu yang Jivan tidak ketahui nama nya, tapi dapat Jivan pastikan jika Cakra yang memakai nya pasti barang nya sangat mahal.
"Cak, Lo yakin pakai barang ginian ke sekolah?" tanya Jivan ragu sembari menunjuk bergantian menunjuk barang-barang yang terpasang rapih di tubuh Cakra.
"Yakin, kenapa emang?" tanya Cakra yang sudah duduk rapih di kursi kemudi.
Jivan pun langsung duduk di sebelah Cakra dengan memeluk tas Cakra dan milik nya sendiri.
"Memang nya nggak kemewahan? Ini cuman untuk ke sekolah Lo Cak," ucap Jivan sesaat mobil Cakra sudah keluar dari kawasan rumah kost.
Cakra melirik pakaian nya sejenak untuk mengecek pertanyaan Jivan barusan.
"Nggak tuh Jiv, biasa aja kok. Style gue emang gini kan dari dulu," jawab Cakra santai dan kembali fokus pada jalanan menuju sekolah.
Jivan yang mendengar itupun memutuskan untuk membiarkan Cakra saja, Karena memang gaya berpakaian Cakra sedari dulu memang seperti itu.
***
Saat turun dari mobil, semua mata tertuju pada Cakra. Semua orang di buat takjub dengan gaya berpakaian Cakra yang terkesan berkelas dan menunjukkan posisi Cakra sebagai anak dari golongan atas.
Cakra dan Jivan berjalan berdampingan dengan sesekali saling melontarkan candaan dan banyak obrolan lagi yang mereka bahas, apalagi dengan tingkat penasaran yang di miliki oleh Jivan membuat Cakra harus pintar-pintar mengimbangi hal tersebut.
Saat sedang asik dengan obrolan mereka, seorang siswa menabrak Cakra dengan cukup kencang sehingga Cakra jatuh terduduk begitu saja, bahkan sampai-sampai jam Rolex yang Cakra kenakan kaca nya sampai pecah dan hal itu langsung saja mengundang perhatian dari siswa-siswi yang berada di sekitar mereka.
"M-maaf kak, nggak sengaja," ucap siswa itu sembari menunduk memunguti buku-buku nya yang terjatuh.
Cakra sempat terdiam sebentar mengamati siswa itu, penampilan siswa itu sangat berbanding terbalik dengan Cakra. Siswa dengan kacamata tebal, sepatu yang sudah robek di bagian depan nya, serta pakaian yang mulai usang membuat mereka bak bumi dan langit.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATAP UNTUK MENETAP [SUDAH TERBIT]
Teen FictionMengisahkan tentang tujuh orang remaja SMA yang tidak saling mengenal dan tinggal di bawah atap rumah yang sama, mereka saling menutupi rahasia masing-masing yang tidak ingin di ketahui oleh siapapun, rahasia di balik kemampuan khusus yang mereka mi...