Keesokan harinya Salsa memilih bersantai di rumah karena dia tidak memiliki jadwal kelas sama sekali. Oh iya by the way Salsa memilih mengundurkan diri dari organisasi yang dia ikuti di kampus setelah perdebatan antara Salsa dan Fathur di ruang organisasi waktu itu. Salsa sudah muak rasanya, katakanlah dia tidak profesional tetapi nyatanya Salsa sudah tidak bisa membendung kekesalannya lagi.
Hari ini dia hanya memiliki jadwal reguleran di cafe jam 8 malam nanti, jadi dia hanya sedang ingin bermalas-malasan sekarang.
Sedangkan di lain tempat Aro dan Lian sedang mengikuti kelasnya pagi ini. Aro merasa ada yang aneh dengan kawannya yang satu itu sejak baru sampai di kampus tadi sama sekali tidak ada obrolan panjang yang terjadi di antara mereka berdua. Bukan, bukan karena mereka sedang bersitegang tetapi karena memang ada yang aneh dari Lian.
Aro memilih menanyakannya nanti saja setelah selesai kelas. Sejujurnya dia sempat berpikir apakah Lian sedang ribut dengan Salsa karena biasanya Lian akan terlihat diam seperti ini jika terjadi sesuatu antara mereka berdua.
Kemarin malam mereka berdua pulang bersama, ada kejadian apa kira-kira?. Pikir Aro
Detik demi detik, menit demi menit, dan jam demi jam pun berlalu sampai akhirnya kelas pun berakhir. Seperti biasa Lian dan Aro memilih untuk pergi ke kantin lantai 3.
Setibanya di kantin Aro memilih ingin langsung memesan makanannya namun sebelum itu dia bertanya dulu kepada Lian.
"Li, lu mau makan apa biar sekalian sama gua".
"Mie ayam aja gua".
"Minum?".
"Air mineral". Jawab Lian singkat
"Oke". Aro berlalu meninggalkan Lian
Saat Lian sedang fokus memainkan ponselnya tiba-tiba ada seseorang yang duduk di depannya. Lian mengangkat wajahnya dan matanya mendapati Bila yang tengah sibuk meletakkan tasnya.
"Eh Bil"
"Kak Lian sendiri?".
"Sama si Aro, lagi pesen makan dia".
"Oohh, yaudah aku juga pesan makan dulu deh kak"
"Hm". Lian menjawab dengan dehemannya dengan pandangan yang masih fokus ke arah ponselnya.
Saat Bila sedang memilih makanan apa yang akan dia beli pandangan matanya menangkap sosok Aro yang sedang antri di penjual mie ayam, lantas dia menghampiri.
"Kak Aro"
"Eh Bil, kamu Udah selesai kelas?".
"Udah nih".
"Masih ada kelas lagi habis ini?".
"Engga ada kak".
"Mau ikut ke markas?".
"Kayanya enggak deh kak, aku mau mampir ke kosan temanku dulu, mau ngerjain laporan".
"Oh oke, hati-hati nanti ya".
"Siap".
"Eh kak, itu kak Lian kenapa sih?".
"Ga ngerti aku juga Bil, nanti baru mau aku tanyain. Biasanya sih paling berantem sama Salsa".
"Berantem Mulu mereka ya".
"Hahaha ya kalo mereka damai malah aneh gak sih Bil".
"Iya juga ya, mereka kan emang biasanya kaya kucing sama anjing".
"Tapi mereka tuh sebenarnya cocok tau kak".
"M-mungkin ya". Jawab Aro yang sebetulnya tidak tahu mau berkata apa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Belum Terlambat
FanficCinta datang terlambat atau perasaan yang tidak disadari? Tidak ada yang benar-benar terlambat selagi mau mencoba berhenti jadi pengecut and let's make a move