BAB 18

85 19 44
                                    

Bersama Sun-bin, Taehyung mendatangi rumah perempuan yang bernama Sowon. Gadis itu tinggal seorang diri di sebuah rumah duplex di tengah kota Seoul. Melihat rumah yang sedang mereka datangi itu, Taehyung menduga Sowon berasal dari sebuah keluarga yang cukup mampu.

"Jinwoo dan aku berencana untuk menikah." Gadis itu tak ragu untuk menuturkan kisahnya. "Kami pertama kali bertemu di sebuah bank. Selama dua tahun terakhir, kami menjadi dekat dan menjalin hubungan asmara. Waktu itu, aku masih bertunangan dengan laki-laki lain, dan aku juga tahu Jinwoo memiliki seorang tunangan di kampung halamannya. Itulah sebabnya kami menyembunyikan hubungan kami. Tapi aku dan Jinwoo benar-benar saling mencintai dan berencana untuk menikah jika waktunya sudah tepat. Jinwoo bilang, dia akan pulang ke desanya untuk mengakhiri pertunangannya. Tapi kecelakaan terkutuk itu kemudian terjadi...."

"Kenapa kau tidak muncul sewaktu jenazah Jinwoo masih berada di rumah sakit?" Sun-bin yang bertanya. "Kenapa harus mencari-cari alamat orangtuanya sekarang?"

Gadis bernama Sowon itu mendongak menatap Sun-bin. "Bukankah aku sudah menceritakan semuanya sewaktu kita bertemu di rumah sakit kemarin?"

Sun-bin mengiyakan, "tapi dr. Kim ingin mendengarnya langsung dari mulutmu. Dia...," Sun-bin melirik Taehyung, "adalah anak dari direktur Rumah Sakit Serenity Hospital. Kurasa kau harus menjelaskan semuanya pada dr. Kim."

Sowon segera beralih pada Taehyung yang sedari tadi menatapnya tanpa ekspresi. "Apa kau bisa membantuku?"

Taehyung memandangnya, "ceritakan dulu semuanya." Tukasnya dingin. Meskipun Taehyung begitu menginginkan Yoona untuk menjadi miliknya seorang tanpa harus dihantui oleh bayang-bayang masa lalu gadis itu bersama mendiang Sung Jinwoo, Taehyung tidak terima Yoona dikhianati seperti ini. Cinta Yoona begitu tulus. Hatinya penuh dengan kesetiaan. Taehyung merasa tersinggung dan sakit hati mendengar bahwa ternyata rencana kepulangan mendiang Sung Jinwoo ke Pulau Jeongdo dulu---sesaat sebelum kecelakaan maut menewaskannya----hanyalah untuk mencampakkan Yoona.

Melihat wajah tampan Taehyung yang tawar, Sowon menelan ludah. "Aku tidak datang ke rumah sakit waktu Jinwoo kecelakaan karena aku tidak tahu dia mengalami kecelakaan. Satu tahun kemarin aku menyelesaikan studi di luar negeri." Ia menunduk sedih, "karena hubungan kami dirahasiakan, aku tidak kenal teman-teman Jinwoo. Aku baru tahu dia meninggal dunia setelah aku mendatangi apartemen dan kantornya minggu lalu. Kukira selama ini Jinwoo tak menghubungiku karena dia ingin menyudahi hubungan kami. Tapi ternyata dia telah lama tiada." Sowon menangis tergugu.

Taehyung memandang keluar jendela. Pikirannya melayang pada Yoona. Betapa malangnya Yoona. Tunangan yang dengan setia dia tunggu-tunggu kepulangannya ternyata hanyalah seorang pengkhianat berhati dingin.

"Jadi apa yang kau inginkan?" Taehyung menegur Sowon.

"Aku ingin mengunjungi makam Jinwoo." Sowon menyahut cepat. "Aku ingin sembahyang di depan abu jenazahnya. Cuma itu yang aku inginkan." Sowon menghapus airmatanya. "Tapi rekan kerja Jinwoo tak ada yang mau memberikan alamat orangtua Jinwoo padaku."

"Selama kalian menjalin hubungan, Jinwoo tidak pernah memberitahumu alamat ayah-ibunya?" Taehyung bertanya heran.

Sowon menggeleng. "Jinwoo cuma bilang, dia berasal dari daerah Cheondok. Tapi aku tidak pernah bertanya Cheondok bagian mana tepatnya. Saat itu, aku tidak merasa penting darimana Jinwoo berasal. Yang penting, kami berdua saling mencintai. Itu saja sudah cukup."

"Tapi ternyata itu tidak cukup."

Sowon mengiyakan. "Aku harus melihat tempat peristirahatan terakhir Jinwoo... Aku harus pergi ke sana."

"Sowon ssi, kalau kau pergi mengunjungi makam Jinwoo, apakah kau tahu di sana ada seorang gadis yang akan terluka melihatmu?"

Sowon terdiam. "Maksudmu... Tunangan Jinwoo?"

LOVE THAT DOESN'T HAVE A NAME [VYOON FANFIC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang