BAB 6

69 20 8
                                    

Melihat bagaimana keluarga Sung bekerja sangat menyentuh hati Taehyung. Ia menyukai cara mereka saling memperlakukan satu sama lain dan menjalani hidup mereka yang sederhana. Song Ok-suk----ibu Jinwoo-----selalu bangun jam tiga pagi setiap harinya. Ia dan suaminya akan pergi ke pasar pukul setengah empat untuk membeli keperluan dasar kedai mereka dan menyimpannya di dalam kedai terlebih dahulu. Setelah kembali ke rumah dan menyediakan sarapan pagi untuk keluarganya, Ok-suk akan memandikan atau membersihkan tubuh ibu mertuanya. Selanjutnya ia menunggu sang suami yang akan mengantarkan mereka menuju tempat pemberhentian bus menuju pelabuhan. Begitu tiba di kedai, ibu Jinwoo tidak lantas berdiam diri, ia akan memasak menu hari itu, membersihkan, serta menyiapkan kedai agar siap dibuka pada jam tujuh pagi.

Ayah Jinwoo juga bekerja tidak kalah kerasnya dari sang isteri. Subuh-subuh sekali pasangan suami-isteri itu berangkat ke pasar dengan berjalan kaki sambil mendorong gerobak kayu milik mereka. Selesai berbelanja, mereka mampir ke kedai untuk menaruh semua belanjaan yang telah mereka beli di pasar. Begitu kembali ke rumah, Dong-il tidak lantas duduk-duduk santai. Ia langsung mengurusi ladang dan akan tetap berada di sana sampai sang isteri memanggilnya untuk sarapan. Pekerjaan di ladang akan diselingi dengan kegiatan mendorong gerobak yang berisi nenek Jinwoo sampai ke tempat pemberhentian minibus. Dong-il akan kembali ke ladang untuk menyelesaikan tugasnya pagi itu. Barulah setelah selesai berladang, ia akan menyusul isteri dan ibu kandungnya ke kedai sambil membawa gerobak. Jika masa panen tiba, maka gerobak kosong itu akan diisi dengan sayur-mayur hasil ladangnya.

Sung Yoojung, adik perempuan satu-satunya almarhum Jinwoo, masih duduk di kelas satu SMA. Ia memang tidak banyak membantu di kedai karena waktunya lebih banyak dihabiskan di sekolah. Namun karena sistem pendidikan di SMA Jeongdo tidaklah seketat sekolah-sekolah di Seoul, maka Yoojung masih menyempatkan diri untuk mampir ke kedai dan membantu ibunya menutup tempat itu pada malam hari. Seperti kebanyakan orang di Jeongdo, Yoojung memiliki sebuah sepeda yang digunakannya untuk bersekolah. Sehabis menutup kedai, Yoojung akan dibonceng ayahnya pulang sementara ibu dan neneknya menumpang minibus sampai pemberhentian terakhir. Ia akan dibonceng sang ayah sambil menyeret gagang gerobak di belakang sepeda.

Meskipun kehidupan Keluarga Sung jauh dari kesan mewah, Taehyung merasa mereka memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh keluarganya sendiri. Taehyung terlahir dari keluarga dokter yang sangat kaya raya. Almarhum kakek dari pihak ibunya adalah pendiri dan pemilik rumah sakit Serenity Hospital. Ibu Taehyung adalah dokter internis yang kemudian menggantikan kakek Taehyung menjabat sebagai direktur rumah sakit. Ayah Taehyung sendiri adalah dokter bedah saraf vaskular terkemuka di Korea Selatan. Dengan kedua orangtua yang selalu sibuk bekerja di rumah sakit, Taehyung tumbuh dibesarkan oleh almarhumah neneknya. Walaupun ayah dan ibunya selalu bersikap baik dan memenuhi hampir semua kebutuhan fisiknya, Taehyung tidak pernah benar-benar memiliki mereka. Sebagai anak semata wayang, tak jarang ia merasa iri kepada teman-temannya yang memiliki seorang ayah yang bisa mengajarinya bersepeda atau seorang ibu yang akan menyambutnya setiap pulang sekolah dan menyuapinya makan. Yang diutamakan kedua orangtua Taehyung hanyalah nilai-nilai sekolahnya sebab mereka mengharapkan Taehyung untuk menjadi seorang dokter yang kelak akan menggantikan mereka memimpin Rumah Sakit Serenity Hospital. Oleh sebab itu, Taehyung tumbuh besar menjadi seorang dokter yang sangat cakap namun selalu merasa kesepian.

Keadaan yang ditemukan oleh Taehyung pada keluarga Sung justru berbanding terbalik dengan keadaan di rumahnya. Mereka semua memperlakukan Taehyung selayaknya mereka memperlakukan anak lelaki mereka sendiri---tentu itu karena mereka tidak tahu siapa Taehyung yang sebenarnya.

Tujuan Taehyung menunda kepulangannya ke Seoul bukan tanpa alasan. Ia merasa ada banyak hal yang bisa ia kerjakan untuk membantu Keluarga Sung di Pulau Jeongdo. Ia berniat untuk membeli sebuah motor dan menyambungkan gerobak ke motor tersebut agar ayah Jinwoo tidak perlu lagi berjalan kaki mendorong gerobak kayu itu kemana-mana, tapi kemudian Taehyung menyadari Keluarga Sung mungkin akan menolak niatnya karena mereka merasa segan dan tak mau menyusahkannya. Namun ia tetap berencana untuk membelikan Paman Dong-il sebuah motor. Niat ini ia simpan dan pasti akan ia wujudkan sebelum ia pergi dari Pulau Jeongdo nanti.

LOVE THAT DOESN'T HAVE A NAME [VYOON FANFIC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang