TURUN RANJANG

kewajiban

Hari bertemu hari hingga sekarang sudah genap dua minggu pernikahan mereka haechan tentu saja melakukan kewajibanya dengan sangat baik apapun yang mark katakan adalah perintah yang tak bisa di bantah

Tak jarang mark membawa sang kekasih ke mansion itu meski haechan pernah angkat bicara mengatakan bahwa mark boleh "selingkuh" tapi tidak di mansion ini

Alih alih mark menjawab dengan halus dia malah membentak dan mengurung haechan di gudang

Saat itu haechan benar benar takut kegelapan ia memohon mohon pada sang suami agar mengeluarkanya dan berjanji tidak akan melarang larang kembali

Malam tadi mark kembali membawa sang ke kasih ke mansion tak ingin di kurung kembali haechan hanya diam dan meratapi dirinya

"astaga!! Aku telat.." ucapnya langsung bangun dari ranjang ia bergegas mencuci muka lalu turun ke bawah untuk memasak

"bagus...baru bangun?" ucap mark yang sudah berada di meja makan

"m-maaf k-kak echa-

PLAK...

"KAU MEMBUAT AKU DAN KEKASIHKU KELAPARAN BODOH!!" teriak mark pada haechan yang di senyumi perempuan yang menjabat sebagai pacar mark

"hiks...kakak maafkan echa.." tangis haechan mengawali pagi ini

"sini kau!!!" ucap mark penuh penekanan

"k-kak echa m-minta m-maaf echa akan memasak sekarang hiks.." ucapnya karna sudah akan di pastikan mark akan melakukan kekerasan

Tak mendengarkan pinta maaf sang istri mark menarik baju haechan lalu mendorongnya hingga perut haechan terkantuk pada sisi meja makan

"ahk..hiks..kak.. Ampun." lirihnya sambil memegang perutnya

"jangan banyak bicara cepat masak!"

Tak mau menerima kekerasan lebih dari sang suami haechan dengan cekatan memasak yang ada namun tanganya tak lepas dari perutnya

"sayang..aku ingin beli tas ini ya..teman temanku sudah punya tau" ucap manja sang kekasih pada suaminya

"boleh sayang, apa lagi yang kau mau?" tanya mark

"aku ingin belanja sana nanti"

"nih pegang kartuku pakai sepuasnya"

Sakit sungguh sakit haechan hanya bisa menintihkan air mata dimana ia hanya bisa perlakuan kasar dari sang suami namun dengan senangnya orang lain meraksakan bahagia atas perlakuan suaminya

"k-kak makananya sudah jadi.." haechan menata makanan yang masih panas itu di meja

"sayang aku tidak jadi makan disini! Aku mau makan di restoran" ucap perempuan lain

"kenapa tidak bilang dadi tadi sih! Kan jadinya buang makanan" gumam reflek haechan yang terdengar oleh mark

"KAU BICARA APA?" teriak mark kembali

"t-tidak kak, aaaahk.." teriak kesakitan haecan saat mangkuk kosonh di lempar tepat pada pelipisnya hingga membuat berdarah

"KAU MASIH BERANI HUH?" ucap mark sambil menjambak rambut haechan

"ahk..sakit k-kak..maaf"

"MAAF MAAF MAAF TERUS SAJA MEMINTA MAAF"

PRANG...
PRANG..

Semua yang berada di meja di lempar mark pada sekeliling haechan membuat serpihan serpihan kaca itu menenai kaki haechan

"sayang ayo kita pergi sekarang saja aku tak ingin melihat si gembel ini lebih lama" ajakan pada mark yang di turuti secara halus