Memilih menghindar

660 42 2
                                    

Pagi ini jeno dan haechan bangun agak sedikit kesiangan namun itu bukan masalah karna ini weekand

Tok
Tok
Tok

Saat mereka sedang mengumpulkan nyawa terdengar suara ketukan pintu dari luar

"cha..echa...baby menangis" teriak mark dari luar

Segera haechan bangkit untuk membuka pintu namun tanganya di tarik

"apa? Tunggu sebentar aku mau ambil baby.." ucap haechan

"ck! Ngaco kamu...masa mau keluar gak pake pakaian?" jawab jeno

Haechan yang baru menyadari itu tetkejut lalu ia krmbali ke ranjang dan menutupi seluruh badanya

"hehe tolong ambilkan baby boleh?" pinta haechan

Jeno mengangguk dan berdiri memakai pakaian atasnya karna bagian bawahnya sudah tertutup

Ceklek..

"cha-loh ko? Ck! Mana echa? Lele menangis mungkin lapar" ucap nark tak mengira yang membukanya jeno

"kenapa bicaramu seakan tak suka aku yang membuka pintu? Lagipun kau bisa langsung memberikan baby padaku tanpa bertemu istriku" ucap jeno dengan menekan kata istri

Haechan yang mendengar pertengkaran mereka berteriak dari dalam kamar

"KALIAN TUH NGAPAIN SIH? ITU BABY LE CEPET KESINIIN MALAH RIBUT ANAK DI BIARIN NANGIS!"

"eh iya sayang..maafkan aku. Sini ah" ucap jeno merebut tubuh baby le dari mark

Brak..

Pintu di tutup begitu saja oleh jeno lalu berjalan menuju ranjang dimana echa sudah memakai bajunya

"ututu..anak mommy lapar yaa..maafkan mommy ya sayang..sini nen" ucap haechan saat anaknya sidah berada di pangkuanya

"apa sih liat liat? Kan tadi malam sudah.." ucap lembut haechan saat melihat suaminya menatapnya tanpa berkedip

"hehe engga...aku mandi dulu yaa" pamit jeno

"iyaa sayang"

(づ ̄ ³ ̄)づ(づ ̄ ³ ̄)づ

Kini semua sedang berada di meja makan, dengan makanan yang di pesan karna haechan tak sempat untuk memasak

"sayang kali ini saja kita makan, makanan cepat saji begini sebisa mungkin aku akan memasak setiap hari" ucap haechan

"iya sayang/ iyaaa" jawab jeno dan mark

Membuat jeno melihat sang kakak dengan kesal. Pasalnya kakaknya ini selalu saja berulah meski bukan berulah besar namun cukup membuatnya kesal.

"kak apaan sih?! Yang kamu juga kalo ngomong mau panghil aku depan mereka nih panggil aja suamiku biar dia panas" ucap jeno kesal

"apaan sih?" sahut mark

"kau yang apaan kak!!" ucap emosi jeno

Jeno dan mark berdiri berhadapan di meja makan dengan wajah yang memerah

"yang yang..sudah.." ucap haechan menenangkan jeno

"kak mark masuk kamar gih! Tenangin kamu" ucap jaemin menyuruh mark lalu mark hanya mengangguk patuh

"no..maafkan kak mark ya.." ucap jaemin tiba tiba sambil memegang tangan jeno

Dengan kesal haechan menepis tangan jaemin lalu menarik jeno

"jangan sentuh sentuh suamiku!!" ucap haechan lalu menarik paksa jeno meninggalkan meja makan

(づ ̄ ³ ̄)づ(づ ̄ ³ ̄)づ

"mereka tuh pada kenapa sih?!" misuh misuh haechan

"sayang sementara ini kita tempati apart dulu mau gak? Yaa buat menghindari permasalahan sama mereka dulu" usul jeno

"wah boleh.." jawab haechan berbinar

"haha yasudah ayo bersiap lebih cepat lebih baik" ucap jeno sambil mempuk puk baby le yang berbaring di kasur

Setelah lama bersiap jeno haechan turun ke bawah dengan membawa satu koper dan satu tas berisi kebutuhan baby

Mark yang sedang duduk di sana melihat terkejut saat melihat barang bawaan mereka

"loh loh!! Kalian mau kemana?" tanya mark

"apa pedulimu?!" jawab jeno

"y-ya bukan begitu maksudku-

"lalu? Kau takut tak bisa melihat istriku lagi?" tanya sindir jeno

"eh kalian mau kemana? Apa kalian ingin pergi hanya karna masalah di meja makan tadi?" tanya jaemin

"hanya. Kau bilang?!"

Situasi mulai tak kondusif di posisi itu mereka saling beragumen

"y-ya sudah berapa lama kalian tak tidur di sini?" tanya gugup mark

"berapa lamapun terserah kami" jawab acuh jeno

"sayang..sudahlah...ayo kita berangkat sekarang" ucap haechan dan jeno pun hanya bisa menurut

"jawab dulu! Aku tak bisa lama lama tak bertemu dengan baby le!" ucap mark agak berteriak

Namun pertanyaan itu tak di gubris keduanya dan melanjutkan perjalanan mereka











Hai hai jangan lupa vote dan komen

Terimakasih♡

TURUN RANJANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang