Tersadar

406 27 1
                                    

Tempat yang sering jeno dan haechan sering kunjungi dari dulu adalah Namsan

Keduanya menghabiskan waktu dengan bertukar cerita saat mereka terpisah sesudah luluh sekolah

Jeno menceritakan bagaimana dirinya yang menyukai dan mencintai haechan sejak duduk di bangju dua SHS, ia selalu mengagumi kecantikanya kebaikanya semuanya yang ada pada diri haechan

Namun ia urungkan untuk mengungkapkannya karna tak ingin merusak kedekatanya jika ia tertolak

Haechan juga menyukai jeno namun haechan hanya menyukainya bukan mencintainya

Berbeda dengan jeno yang menceritakan dulu saat ia masih bersekolah haechan menceritakan bagaimana keluarganya harus menerima paksakan untuk haechan di jodohkan

Tak hanya itu haechan juga menceritakan bagaimana dirinya tak di perlakukan dengan baik oleh mark

Emosi jeno sangat menggebu gebu karna orang yang ia sayangi harus menerima kekerasan

Nafsu itu redam karna ucapan haechan yang menenangkanya mengatakan bahwa ini adalah takdir menuju kebahagian

Jeno yakin ia adalah salah satu orang yang akan membahagiakan di ujung sana jeno juga berkeyakinan akan merebut haechan dari mark untuknya

Tak peduli apa yang akan terjadi nantinya jika daddy dan bubunya tak menerima ia akan tetap kekeh memiliki haechan







"chaa kumohon dengarkan aku! Berpisahlah dengan si bajingan itu kita akan memulai semuanya dengan lembar baru" bujuk jeno sambil menangkup wajah haechan

"t-tapi.."

"sudah ku tanyaa berapa kali..kau meragukan apa dariku? Kau tak ingin hidup dari nol? Aku akan mengumpulakanya dari sekarang kau cukup memberi waktu satu bulan aku janji" ucap frustasi jeno karna haechan masih kekeh ingin bersama dengan kakaknya yang sudah tak bisa di harapkan

"bukan..bukan itu.."

"lalu apa?!"

"entahlah"

Jeno kembali memposisikan haechan menghadap padanya lalu menggenggam kedua tanfan haechan setelahnya mengecup kedua punggung tangan haechan

"percayalah padaku, aku adalah salah satu sumber kebahagian kamu dengan kau melepas seseorang yang membuatmu sakit kau akan menemukan ku dengan segala kebahagiaan" ucap jeno meyakinkan

Setelah berfikir yang di ucapkan jeno memang benar adanya jika mark selalu tak menganggapnya ada selalu memperlakukanya dengan perlakuan kasar

"aku mau hidup bersamamu.. Hiks..Aku mau bahagia..hiks..." tangis haechan pecah begitu saja

"iyaa sayang..kau harus hidup bersamaku membangun rumah tangga sebelum terlambat" ucap jeno dengan memeluk erat haechan

Haechan membalas pelukan itu kepalanya terus di kecup oleh jeno

Semua gerak gerik mereka selalu tak luput dari pengawasan seseorang dan tak kamera seseorang yang akan di kirimkan pada tuanya

"ya sudah ayo kita pulang sudah sore tak terasa ya waktu jika di jalankan bersama orang yang kita cintai" ucap jeno sambil mencolek hidung haechan

"hihi jeno bisa aja" kekeh haechan teraipu malu

Setelahnya mereka pulang namun saat ingin masuk mobil teriakan seseorang yang begitu familiar terdengar memasuki gendang telinga keduanya

Saat menoleh ternyata itu adalah kakak haechan

"HALLO KAK DERY!!!" ucap haechan menyapa sang kakak dan memeluk tubuhnya

TURUN RANJANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang