Mempermainkanya

846 47 3
                                        

Setelah dua minggu di lewati haechan dan yang lain sudah menerima kenyataan ini

Mark yang sudah bisa memonopoli haechan dengan mudahnya mengatur nya seperti apa yang harus ia lakukan dan jangan ia lakukan

Kini ucapan mark bagi haechan adalah mutlak

"kakak mau kemana?" tanya haechan

"kakak mau keluar kota dulu ya kamu di sini tidak boleh bertingkah" di banding berucap baik baik mark lebih memilih kata bertingkah

"bertingkah?"

"iyaa bertingkah, jangan berani mengaja jeno atau siapapun itu masuk dalam mansion ini jangan berani keluar tanpa izinku yangbpaling penting jangan membicarakan hal apapun dengan siapapun, mengerti?" ucap panjang lebar mark karna ia tak mau terjadi sesuatu padanya yang membuat ia ketar ketir seperti saat itu

Haechan hanya bisa menganggukan kepalanya

Saat berjalan menuju pintu utama di barengi haechan mark membuka handphone nya dan bertukar kabar

My buny

Sayang sudah dimana?

Sebentar, aku baru saja keluar

Ish kamu ini nanti kalo telat bagaimana?

Tidak akan telat sayang

Terserah
Percepatlah!

Iya sabar sayang

Setelah memberi kabar mark memasukan kembali benda pipih itu pada sakunya lalu masuk ke mobil bagian penumpang yang di kendarai oleh supir

"hati hati kak.." ucap haechan sambil melambaikan tanganya

Tak ada jawaban apapun bahkan kaca mobil itu pun masih setia tertutup

Haechan kembali masuk ke mansion nya ia bingung harus melakukan apa karna sekarang ada maid yang membersihkan rumah tapi jika urusan memasak haechan tak ingin ada yang menyentuhnya

Kembali pada kamarnya kini haechan tak tidur terpisah lagi ia memang satu kamar dengan mark namun hanya beberapa kali saja ia bisa tidur bersama itu pun dengan haechan yang tidur duluan atau mark yang terlebih dahulu

Karna bosan haechan pun membuka hp nya dan mengecek aplikasi bertukar kabar itu

Jejen🐶

Cha kau berubah

Berubah apa sih jen?

Kau lebih menghindar dariku

Bukan menghindar

Lalu apa lagi jika bukan itu?

Kan memang sudah seharusnya

Apa yang diancamkanya?

Ancam?

Tentu saja. Kau seperti ini
Karna ancaman dari mark kan

Dia tidak mengancam apapun

Lalu apa yang membuatmu begini?

Sudah ku bilang
Ini memang seharusnya

Aku akan ke sana tunggu aku

Terserah

Entahlah haechan pun bingung sampai membuatnya sakit kepala jika memikirkan apa yang menjadikan situasi seperti ini

Haechan tadi sudah membersihkan diri namun wajahnya sepertinya terkena kotoran lagi saat memasak maka dari itu ia berjalan menuju meja riasnya lalu memandang pada kaca di hadapannya

Haechan membersihkan wajahnya dengan micelar watter dan mulai mempoleskan warna warna pada wajahnya

Di rasa sudah cukup haechan ingin berganti pakaian dengan yang bagus namun ia juga bingung mau kemana dia

Haechan berdiri tepat di lemari besarnya ia sedang memandang dan memilah baju apa yang ia akan kenakan tanganya terulur pada baju tanpa lengan warna putih juga celana jins navy

Baju itu memang agak ketat namun haechan ingin memakainya setelahnya ia mencatok rambutnya dan di biarkanya terurai

Tak lama ketukan pintu terdengan dan sautan suara bibi terdengar dengan melangkah menuju pintu haechan membuka pintu terlihat maid yang berdiri

"ada apa bi?" tanya haechan

"di bawah ada tuan muda jeno" ucapnya memberi tau

"oh oke tolong siapkan minum ya" pinta halus haechan pada bibi

"baik"

Dengan langkah yang gemulai haechan menuruni tangga kaki yang jenjang yang menuruni tangga satu persatu dan tangan yang mulus bersih memegang pegangan pada tangga badan yang begitu elok wajah yang cantik

Membuat jeno begitu terpana dan semakin ingin memilikinya namun takdir harus memperlambatnya

Mata jeno tak berkedip saat melihatnya entah lah ia sedang bingung kebaikan apa yang kakanya perbuat hingga mendapatkan yang ia inginkan

"jen!" ucap haechan dengan mengguncangkan bahunya

"e-eh cha"

"kau ini aku panggil panggil dadi tadi" ucap haechan dengan mempoutkan bibirnya

Bibir love pink itu inhin sekali jeno memakannya namun apalah daya ia harus bisa menahanya

"jen..sebenarnya kata kak mark tak boleh ada yang datang ke sini tanpa izinnya" ucap haechan membuka pembicaraan

"tapi ini aku"

"yaa termasuk kau kecuali bubu dan daddy jae"

"sialan apa maksudnya?! Ayo kita jalan saja keluar jangan hiraukan manusia itu" ucap jeno menarik haechan untuk pergi bersamanya meski takut tapi ia juga mau


Hai hai jangan lupa vote tunggu chapp selanjutnya yaa siang ini atau nanti sore atau bisa juga malam hehe

Terimakasih♡

TURUN RANJANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang