01. Lavinia Ravenswood

2.2K 111 0
                                    

Lavinia merasakan jantungnya berdegup kencang saat memproses semua kilasan hidup yang baru saja melintas di kepalanya. Ia mulai merasakan kehadiran sosok Lavinia Ravenswood dalam tubuhnya—wanita dengan beban besar di pundaknya, terkunci dalam dunia aristokrasi yang penuh rahasia dan pengkhianatan.

Pelayan wanita itu, yang tadi menyebutnya Duchess, kembali dengan nampan berisi minuman panas. "Ini, Nyonya. Teh herbal, sesuai perintah Anda kemarin. Semoga membantu Anda merasa lebih baik," katanya sambil menundukkan kepala dengan hormat.

Lavinia mengambil cangkir itu dengan tangan gemetar, mencoba menenangkan pikirannya. “Siapa namamu?” tanyanya tiba-tiba, mencoba mengingat apa pun dari kilasan hidup barunya yang bisa membantunya menavigasi situasi ini.

“Margaret, Nyonya. Saya sudah melayani Anda selama lima tahun terakhir,” jawab pelayan itu dengan suara lembut.

Lavinia meneguk teh, berusaha menenangkan diri meskipun di dalam dirinya masih bergejolak. Lima tahun? Bagaimana mungkin ia merasa seolah-olah baru lahir kembali dalam tubuh ini?

Saat Lavinia tengah tenggelam dalam pikirannya, pintu terbuka perlahan, dan seorang pria paruh baya dengan rambut kelabu memasuki ruangan. Ia mengenakan setelan rapi dan berdiri tegak dengan postur yang menunjukkan statusnya sebagai pelayan senior di Ravenswood Manor.

"Tuan Alistair akan segera tiba, Nyonya," katanya dengan suara tegas namun sopan. "Apakah Anda memerlukan persiapan lebih lanjut untuk jamuan malam?"

Lavinia menggeleng, tak yakin apa yang harus ia katakan. "Tidak, terima kasih."

Pria itu, yang bernama Mr. Harold Strickland, kepala pelayan di manor, menunduk hormat lalu meninggalkan ruangan. Lavinia merasa kewalahan oleh formalitas dan adat yang ketat ini. Kehidupan lamanya yang bebas, memotret alam liar di Skotlandia, kini terasa seperti kenangan yang sangat jauh.

Baru saja ia mencoba menenangkan diri, suara pintu yang kembali terbuka membuatnya terkejut. Sosok tinggi dengan aura yang begitu kuat memasuki ruangan—Alistair Ravenswood, suaminya yang baru, dalam hidup yang bukan miliknya.

Ia tampak sempurna dalam balutan jas hitam dengan ekspresi yang sulit dibaca. Mata birunya yang tajam memerhatikannya dengan seksama, seolah mencari sesuatu yang berbeda.

"Lavinia," suaranya dalam dan dingin, membuat Lavinia merasakan getaran di tubuhnya. "Kau terlihat... gelisah. Ada sesuatu yang terjadi?"

Lavinia mencoba menenangkan napasnya, mengingat semua kilasan tadi dan bagaimana Lavinia Ravenswood hidup di bawah bayang-bayang pria ini. "Aku hanya merasa sedikit lelah," jawabnya dengan suara yang mencoba terdengar tenang, meskipun jiwanya bergolak.

Alistair memandangnya sejenak, lalu mendekati meja dan menuangkan segelas anggur. Ia menyerahkannya pada Lavinia sambil menatapnya dengan intensitas yang tidak nyaman. "Mungkin ini akan membantumu merasa lebih baik."

Lavinia merasakan ketegangan di udara. Ia bisa merasakan kekuasaan yang dimiliki Alistair di manor ini, dan kemungkinan besar di kehidupan Lavinia Ravenswood yang sebenarnya.

Tapi apa yang tidak ia mengerti adalah hubungan rumit yang pernah ada di antara keduanya sebelum ia tiba di sini. Mengapa Lavinia Ravenswood tampak begitu terjebak dalam hubungan ini? Mengapa pria ini terasa begitu menakutkan dan penuh rahasia?

Di saat Lavinia mencoba menavigasi percakapan dingin dengan suaminya, seorang gadis muda tiba-tiba masuk ke ruangan dengan terburu-buru. Gadis itu tampak berusia sekitar 18 tahun, dengan rambut cokelat panjang dan mata yang besar dan penuh keingintahuan.

"Maafkan saya, Kakak!" gadis itu berkata dengan nada ceria, seolah-olah tak peduli dengan suasana tegang di ruangan. "Saya hanya ingin memastikan Anda baik-baik saja setelah tadi tak sengaja mendengar percakapan pelayan tentang kondisi kesehatanmu."

The Duchess's Deception (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang