AUTHOR POV
Dentuman musik mengalun kencang, mengiringi suasana malam di sebuah rumah yang berada di pinggiran kota Seoul, Korea Selatan. Waktu telah menunjukkan pukul satu malam, Niki duduk di sebuah sofa yang menghadap langsung ke kolam renang bersama beberapa temannya. Pandangan lelaki itu kosong, padahal ada begitu banyak hal yang bisa ia lakukan guna melepas penat.
Niki pikir dengan memisahkan diri darimu, akan membuatnya merasa lebih bebas dan leluasa menikmati pesta malam ini. Kenyataannya malah sebaliknya, Niki merasa terus diawasi dan ketakutan itu semakin menjadi-jadi saat ia menyadari, ada begitu banyak orang asing yang terus memperhatikannya. Orang-orang asing tersebut membaur dalam pesta, sesekali mengambil gambar dirinya secara diam-diam. Membuat Niki merasa tak nyaman, sehingga ia hanya terus diam, tak banyak bercanda seperti biasanya.
"Melamun terus!" tegur seorang wanita bersurai hitam. Wanita itu bernama Saerom dengan mengenakan bikini di tubuhnya, gadis itu mendudukkan diri di sebelah kanan Niki. Niat hati ingin mengajak lelaki itu bergabung bersama mereka, berendam di kolam renang. Namun, Niki sedang dalam mood yang tidak bagus hari ini. Tergambar jelas dari raut wajahnya yang suram dan tak bersemangat.
"Dimana Y/n? Aku belum melihatnya sedari tadi." tanya Saerom, menawarkan sebatang rokok ganja pada Niki. Gadis itu adalah teman sekelas kalian. Niki menolaknya dan berusaha se-tenang mungkin saat Saerom mulai mendekat.
"Entahlah, ia bersama teman-temannya yang lain." Niki langsung membuat jarak duduk di antara mereka.
"Kalian bertengkar?" tanya Saerom ingin lebih intens. Niki menoleh lalu memberikan tatapan risih ke gadis cantik itu.
"Tidak, kami baru pulang berlibur berdua." jawab Niki ketus, agar menyadarkan gadis itu.
Namun, Saerom memang tidak bisa membaca situasi. Ia malah memukul pundak Niki dengan keras, ingin bercanda malah membangkitkan amarah Niki semakin besar. "Heol!! Daebak! Pantes aja kalian gak masuk kuliah selama seminggu ya!! Ternyata berlibur berdua!!" heboh gadis itu, sukses menarik perhatian semua orang.
Merasa terancam, Niki bangkit dari duduknya dan berjalan meninggalkan Saerom tanpa sepatah katapun. Ia merasa suasana di ruangan itu semakin tak kondusif akibat dirinya sehingga ia harus mencari keberadaanmu. Namun, sebelum Niki menaiki tangga menuju lantai dua, ada seorang gadis yang menghentikan langkahnya.
"Oppa!!" panggil gadis itu, menahan lengan Niki dengan kuat.
"Hani chan~" beberapa laki-laki yang melihat kejadian itu, malah memberikan godaan manja ke wanita yang bernama Hani itu. Niki memutar bola matanya kesal, langsung melepas paksa tangan Hani yang menahannya.
"Sudah aku katakan, jangan menyapaku di tengah keramaian kan?" bisik Niki penuh intimidasi. Gadis itu malah tersenyum semakin lebar, lalu membisikkan sebuah pertanyaan yang sukses menyejutkan Niki.
"Oppa menjadi anggota VARIUM juga?"
""""""""""""""""""""""""
Niki membawa Hani ke sebuah ruangan yang berada bawah tanah dan tidak terdapat kamera CCTV yang dapat memantau aktifitas mereka. Niki juga telah mematikan airpods yang terhubung langsung ke Master. Setelah merasa aman, Ia mendorong tubuh mungil Hani ke sebuah tembok ruangan.
"Kamu tahu darimana tentang VARIUM?!!" tanya Niki dengan sedikit berbisik. Ia tak ingin percakapan mereka didengar oleh master melalui chip yang di tanam di tubuhnya.
"Aku menonton oppa di situs resmi VARIUM." jawab gadis itu begitu polos. Alih-alih merasa takut, Hani malah terlihat nyaman saat Niki menghimpit tubuhnya seperti ini.
Niki dibuat semakin terkejut dengan pernyataan gadis itu. "Situs resmi?" tanya Niki, memastikan.
Hani mengangguk antusias lalu tertawa pelan. Ia bawa jemari tangannya menuju dada Niki, lalu membuat tulisan asal guna menggoda lelaki itu. "Sahabatmu bernama Y/n itu menjadi satu-satunya gadis di dalam VARIUM kan? Betapa beruntungnya dia!!" ujar Hani, secara terang-terangan menaruh iri padamu.