19: Alasan Jungwon

251 29 0
                                    

AUTHOR POV

BRAK!!

Suara pintu ruangan yang terbuka kasar, mengejutkan seorang wanita yang tengah menjelajah ke alam bawah sadarnya. Wanita itu sontak terbangun dan menoleh ke sumber suara yang ternyata berasal dari adik sepupunya. Ia usap wajahnya dengan kasar, sembari menunggu kesadaran yang kembali dengan sempurna.

"Mwoya?!!" tanya wanita itu tak kalah kesal. Tubuhnya sangat lelah dan sakit di kepala semakin memperparah suasana hatinya saat ini. Sang pembuat keributan itu tak menjawab dan malah membanting tas miliknya ke atas meja seraya mengumpat, "Keparat sialan!!". Lelaki itu adalah Jay sedangkan kakak sepupunya itu bernama Somin.

"Ada apa?!!" tanya Somin berusaha menahan kekesalannya. Ia tak bisa berbuat banyak setelah menyadari suasana hati Jay yang begitu buruk saat ini.

"Mengapa nuna tak memberitahuku kalau Jake juga datang ke pemakaman itu?!!" bentak Jay begitu menggelegar, memenuhi seisi ruangan. Somin refleks terpejam begitu merasa bersalah.

"Maaf Jay, nuna ketiduran!" ujar wanita itu. Jay yang tak ingin tahu mengenai keadaan wanita itu pun mendudukkan diri di meja kerjanya.

"Sialan!! Pasti Jake mengetahui sesuatu!!" ujar Jay kembali menyalakan komputer miliknya. Pikiran lelaku itu terus berkecamuk, membuat jantungnya berdegup kencang dan ketakutan tak mendasar kembali memenuhinya.

"Ada apa?! Mengetahui sesuatu apa?!" tanya Somin begitu penasaran. Ia masih mengumpulkan setengah dari nyawanya jadi tak bisa berpikir berat saat ini.

"Jake juga datang ke pemakaman Yeonjun dan mengajakku berbicara, dia yakin bahwa ledakan semalam bukanlah sebuah kecelakaan. Dari sorot matanya terlihat seakan ia mengetahui sesuatu!!" ucapan Jay itu sukses membuat Somin terdiam. Kini, wanita itu semakin merasa bersalah karena tertidur disaat yang tak tepat.

Ia buka rekaman cctv di rumah VARIUM guna melihat rekaman saat lelaki itu pergi meninggalkan rumah tersebut. "Setahuku, Jake tak memiliki hubungan apapun dengan lelaki bernama Yeonjun itu." ujar Somin. Ia bahkan baru mendengar nama Yeonjun hari ini dan selama ia mengawasi mereka dulu, Jake tak pernah menyebutkan nama lelaki itu maupun bertemu dengan teman yang mencurigakan.

Jay memijit keningnya yang terus berdenyut. Ia rasa tekanan darahnya sedang naik saat ini.

"Dia tak bodoh nuna! Mereka pasti sering bertemu di belakang kita!!" ujar lelaki itu. Setelah komputer utama menyala, Jay langsung membuka aplikasi yang tersambung langsung dengan ponsel para anggota VARIUM. Ia jarang sekali memeriksa handphone mereka, Jay yakin Jake berkomunikasi dengan Yeonjun melalui cara ini.

"Apa Yeonjun tahu kau pemilik VARIUM?!" tanya Somin.

"Tidak, kami hanya saling mengenal tapi tidak dekat, dia juga bukan orang suruhanku!" jawab Jay. Ia berhasil membuka pesan masuk di handphone Jake namun tak ada satu pun pesan yang mencurigakan. Hal ini semakin menambah pusing kepalanya.

"Bangsat!! Pasti Jake sudah mengetahui identitasku!!" kesal Jay, memukul keras meja kerjanya. Melihat itu, Somin terkejut bukan main dibuatnya. Ia tak pernah melihat Jay yang sekacau ini sebelumnya.

Suasana hening sejenak, Jay menyenderkan tubuhnya ke kursi miliknya sambil memejamkan matanya. Ingin melupakan semua kekacauan ini sejenak, paling tidak untuk menenangkan napasnya yang semakin memburu dan degup jantungnya yang semakin tak teratur.

"Y/n dan Jungwon sudah bangun dari tidurnya." beritahu Somin.

Jay langsung melihat cctv di kamarmu. Terlihat dirimu yang tengah menangis meringkuk di atas kasur. Hal itu sedikit menganggu Jay. Ingin rasanya ia mengaktifkan speaker ruangan dan memberikan kalimat penenang untukmu, namun ia juga sangat butuh ketenangan saat ini. Ia tak bisa berbuat banyak, bahkan dengan hanya mendengar isakanmu saja ingin memecahkan tangisnya juga. Jay lelah dan mungkin hari ini adalah puncak dari segalanya.

VARIUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang