18: Pemakaman

186 26 0
                                    

AUTHOR POV

Waktu telah menunjukan pukul enam pagi, Jay kembali memasuki Master Control Room setelah mengambil sebuah obat yang tertinggal di dalam mobilnya. Obat itu bernama Adderall, yang berkhasiat meningkatkan stamina tubuh dan membantu kerja otak untuk lebih fokus serta mengendalikan perilaku yang hiperaktif.

Obat tersebut masuk dalam kategori obat-obatan terlarang, yang tentu akan sangat mudah Jay dapatkan dari Dark Web. Ia juga banyak membeli kebutuhan VARIUM dari Black Market yang berada di Dark Web. Selain harga yang murah, Jay juga tak perlu mengurus segala perizinan dari barang-barang ilegal itu.

Setelah ia minum obat tersebut, Jay melihat ke monitor komputer utama. Dirimu yang sedang terlelap di kasur bersama Jungwon. Sempat Jay matikan live streaming VARIUM dan tak lupa mematikan pula lampu di ruangan tempatmu dan Jungwon berada.

Malam ini, VARIUM miliknya mendapatkan lebih dari 1000 penonton baru, yang berarti akan menjadi pemasukan yang sangat besar bagi Jay. Ia begitu bahagia, sampai tak bisa mengontrol dirinya sendiri yang mengakibatkan ia harus mengkonsumsi obat Adderall tersebut.

Jay pun beralih menekan sebuah tombol berwarna merah yang bertuliskan "Chlorophyll". Tombol tersebut digunakan untuk menyemprotkan obat bius bernama Chlorophyll ke dalam kamar tempatmu dan Jungwon berada. Jay ingin memasangkan chip yang telah ia siapkan di tubuh Jungwon.

Jay tidak akan melepaskan Jungwon begitu saja, terutama setelah Jungwon mengetahui rencana peledakan semalam. Jay akan memaksa lelaki itu untuk berbicara jujur, mengenai tujuan utamanya berkenalan denganmu, hingga menyuruh Hani mengancam Niki yang pada akhirnya merusak segala rencana miliknya. Jay yakin, lelaki itu memiliki niat yang buruk untuk lingkungan buatan miliknya.

Setelah ia pastikan obat tersebut telah memenuhi ruangan kamar tamu. Jay dudukkan diri di kursi kerjanya. Ingin beristirahat sebentar, namun belum sempat ia memejamkan mata. Sebuah pesan, masuk ke handphone miliknya. Pesan tersebut dari Dasom, seorang wanita yang telah menjadi teman dekat Jay dari SMA.

Wanita itu mengajak Jay untuk menghadiri pemakaman Yeonjun, teman satu angkatan mereka yang tewas dalam ledakan semalam.

Jay pun langsung mencari tahu tentang jumlah korban pasti dalam kecelakaan tersebut. Lima orang meninggal dunia termasuk Hani dan Yeonjun serta puluhan orang terluka termasuk Niki. Jay tak tahu jika Yeonjun juga berada di sekitaran sumber ledakan itu. Lagi pula, ia juga tidak akan menyesali perbuatannya.

Tok tok!

Pintu ruangan diketuk pelan, "Masuklah!" perintah Jay, membawa kursi miliknya agar menghadap ke pintu tersebut. Kakak sepupu Jay masuk dengan membawa sebuah laptop di tangannya.

"Kau harus lihat foto ini!" ujar wanita itu, penuh kekhawatiran. Terlihat, Jungwon yang berada dalam satu pemotretan bersama salah satu anggota VARIUM.

"Tak hanya satu tapi banyak!" Wanita itu langsung memperlihatkan foto lainnya, seperti foto selfie keduanya, foto ketika mereka sedang makan bersama dan foto saat mereka menghabiskan banyak waktu bersama. Sekarang Jay yakin bahwa keduanya mempunyai hubungan yang dekat.

"Bangsat!" umpat Jay menutup laptop tersebut dengan kasar. Pikiran buruk mulai memenuhinya, ia curiga Sunghoon telah mengetahui banyak hal mengenai VARIUM dan meminta Jungwon untuk menyelamatkannya dengan masuk ke dalam lingkungan ini pula. Ia tak ingin VARIUM hancur di tangan keduanya. Jay harus memikirkan cara terbaik untuk menyingkirkan mereka sebelum terlambat. Namun, itu semua masih dugaannya saja.

"Sunghoon sangat pendiam dan tak pernah memberontak seperti yang lainnya. Apa kau tak pernah mencurigainya?" tanya kakak sepupu Jay. Lelaki itu terdiam, memang sedikit aneh, tapi Jay yakin bahwa Sunghoon memang memiliki kepribadian yang begitu tenang.

VARIUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang