24: Getaran

343 25 1
                                    

Mulai dari chapter ini, aku nulis langsung ya bukan hasil remake-an lagi😋

YOU POV

Keadaan tubuhku telah membaik. Beruntungnya master mau memberikan waktu untukku beristirahat selama seminggu penuh. Tak ada seks dan aktivitas fisik lainnya yang aku lakukan lakukan selama proses pemulihan. Kebetulan dalam waktu istirahat itu pula tamu bulananku datang, seolah mampu mengangkat seluruh kekhawatiran anggota maupun master VARIUM, begitu pula denganku.

Aku dan Niki diizinkan untuk tak masuk kuliah guna memulihkan seutuhnya kondisi tubuh kami berdua. Walau kami diberikan banyak sekali kemudahan oleh master, namun tidak dengan anggota VARIUM lain yaitu, Sunoo dan Jake oppa.

Mereka yang mengantikan diriku untuk mengisi kekosongan konten selama aku memulihkan kondisi tubuhku. Ada perasaan bersalah dan kasihan yang aku rasakan pada mereka. Namun, mau bagaimana lagi? Itulah konsekuensi yang harus kami dapatkan selama masih berada di dalam lingkungan ini.

Genap lima hari sudah aku dan Niki tak masuk kuliah, beruntungnya ada surat dokter yang menjadi landasan untuk kami mengambil waktu istirahat tersebut. Jake oppa yang paling banyak membantu kami selama seminggu kemarin, terlepas dari segala perintah gila yang harus ia lakukan bersama Sunoo, lelaki itu begitu perhatian dan peduli padaku.

Jake merawatku sepenuh hati yang membuat hubungan kami terasa semakin dekat. Itulah sebabnya aku merasa harus membalas seluruh kebaikan yang telah ia berikan padaku. Seperti saat ini, aku ajak Niki menghadiri sebuah seminar yang Jake isi walau harus menggunakan jam kosong perkuliahan kami.

Toh, kelas kami di hari ini telah selesai juga. Niki berharapnya dapat pulang lebih cepat untuk menyelesaikan tugas yang harus kami kumpulkan esok pagi. Namun, aku nekat memaksa lelaki itu menghadiri seminar tersebut untuk menunjukkan rasa dukungan kami pada pak Jake.

Niki pun mulai menikmati suasananya karena tak sengaja ia bertemu juga dengan beberapa temannya dari jurusan lain dalam seminar tersebut. Sementara aku begitu fokus memperhatikan dosen Jake di depan sana. Walau materi yang ia paparkan rasanya tak masuk ke dalam otakku, namun pandangku begitu fokus pada pria tampan itu.

Hingga akhirnya dosen Jake menyadari keberadaanku dan Niki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hingga akhirnya dosen Jake menyadari keberadaanku dan Niki. Aku tersenyum lebar yang mampu membuat Jake tersipu malu di depan sana. Detik itu juga, aku merasakan jantungku berdegup sangat kencang di buatnya. Terutama saat mendengar Niki yang berbisik, "Sangat berwibawa ya?" seperti sebuah pujian yang ia ingin aku validasi dengan brutal. Aku pun menganggukkan kepala sambil tak henti tersenyum menatap dosen itu dari kejauhan.

"Tumben banget lu berdua hadir dalam seminar begini!" olok seorang gadis bernama Haerom memecah konsentrasiku. Haerom merupakan teman sekelasku dan Niki. Namun, ia lebih dekat denganku karena pernah berada di dalam kelompok yang sama.

"Cari kotakan aja sih, sekalian sertifikat!" jawabku asal namun tetap tak mengalihkan pandanganku dari pak Jake di depan. Haerom yang menyadari arah pandangku pun semakin bersemangat menggodaku, "Cari kotakan atau cuci mata? Hati-hati ilermu netes tuh! Ngeliatin pak Jake begitu amat!" yang detik itu juga menyadarkan ku dari obsesiku pada dosen tersebut. Refleks aku cubit pelan lengan Haerom yang tertawa mengolok.

VARIUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang