25: Dalam

270 22 1
                                    

YOU POV

Tubuhku begitu sensitif, apalagi saat Jake dan Niki tak memperbolehkan aku mengeluarkan vibrator dari dalam tubuhku. Bahkan, keduanya masih menggodaku dengan menyalakan vibrator tersebut saat mereka sibuk menurunkan barang belanjaan dari mobil menuju rumah VARIUM.

Sementara aku hanya bisa berdiri sambil menahan getaran yang amat memanjakanku di samping mobil VARIUM ini. Mereka menyalakannya dalam getaran maksimal yang mampu membuat kakiku bergetar hebat seiring cairan bening yang perlahan membasahi celana jeans yang aku kenakan. Akhirnya aku berhasil menemukan pelepasanku hingga squirting berkat alat tersebut. Namun, situasi ini malah menempatkan aku dalam posisi teramat horny dan gelisah.

Jake yang lewat sambil membawa barang belanjaan pun tertawa pelan melihat diriku yang berhasil pelepasan untuk kesekian kalinya, sementara Niki yang telah selesai meletakkan semua barang ke dalam rumah perlahan berlari menghampiriku. Ia bawa tubuhku ke dalam pelukannya, namun diriku yang merasa begitu bernafsu malah melepaskan pelukannya untuk menatap mata Niki memohon. Sungguh, aku ingin sekali Niki berada dalam tubuhku saat ini!

Dengan suara yang bergetar, aku memohon, "Cium aku, Niki." alih-alih meminta lelaki itu menghentikan getaran vibrator di tubuhku. Tidak, kenikmatan lah yang paling aku cari, itulah sebabnya aku meminta lelaki itu mencium bibirku, berharap mendapat manjaan lain selain ciuman ketimbang berusaha mengeluarkan alat sialan ini dari tubuhku. Aku pasrah ingin digunakan hingga beronde-ronde setelah ini.

Melihat diriku yang begitu menginginkannya sempat membuat Niki terdiam sambil terus memperhatikanku, hingga Jake yang menghampiri kami langsung mengambil alih tubuhku untuk diciumnya bibirku penuh gairah. Tak begitu lama karena setelah itu lelaki tampan ini bergegas masuk ke dalam mobil VARIUM lagi, "Oppa pamit dulu ya, jangan lupa makan siang!" setelah mengatakan itu, Jake masuk ke dalam mobil tersebut seiring Niki yang menarik tanganku masuk ke dalam rumah VARIUM.

Vibrator dalam tubuhku masih menyala, namun aku sempatkan diri memberikan lambaian tangan pada Jake yang perlahan meninggalkan rumah ini. Tepat setelah Niki tutup pintu rumah, vibrator di tubuhku berhenti bergerak yang membuat sekujur tubuhku menjadi lemas.

Niki tarik tanganku untuk mengikutinya masuk ke dalam kamar miliknya, tidak peduli walau Jungwon yang tengah menyantap makan siangnya berusaha mengajak kami berinteraksi. Kami lewati saja beliau dan fokus pada tujuan utama kami yaitu saling merasakan tubuh masing-masing.

Entah mengapa rasanya diriku begitu bersemangat dan bahagia saat menyadari akan melakukan hubungan dengan sahabatku sendiri. Demi apapun, berhubungan bersama Niki tanpa paksaan apapun lah yang paling aku tunggu selama berada dalam lingkungan ini. Aku tak sabaran merasakan tubuhnya lagi dan aku harap Niki juga merasakan hal yang sama.

Setelah memasuki kamar Niki, lelaki itu himpit tubuhku pada dinding ruangan. Sempat Niki ulaskan senyuman manis untukku sebelum tangan kanannya bergerak mencekik leherku pelan. Aku yang berada dalam posisi horny teramat sangat tentu sangat menyukai segala perlakuan yang Niki berikan padaku. Apalagi setelah itu, Niki elus selangkanganku yang telah basah seutuhnya.

"Kamu squirting ya?" tanya Niki yang langsung aku jawab, "Ne!" bahkan dengan desahan yang tanpa sadar aku berikan untuknya. Tanganku pun tergerak ingin melepaskan celana jeans yang basah dari tubuhku. Namun, dengan cepat Niki berusaha menghentikannya, "Kamu belum menjawab pertanyaanku." ujar lelaki itu, sempat membuatku terdiam sejenak.

"Pertanyaan yang mana?" tanyaku, masih tak mengerti maksud ucapannya. Niki pun menjawab, "Yang di kampus".

Refleks aku tertawa pelan dan membawa tanganku mengelus wajah tampan sahabatku tersebut.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
VARIUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang