15: Master

265 35 1
                                    

YOU POV

"Semua bergantung padamu Y/n."

Aku pejamkan mataku, seiring jantungku yang berdegup semakin kencang.

"Saya hitung sampai tiga. Jika kamu tidak bisa memilih maka hidupmu juga akan berakhir di tempat ini!!" desak Master.

Aku harus bagaimana? Aku tak bisa berpikir jernih dalam keadaan seperti ini!!

"Satu."

Aku gigit kuku jari tanganku.

"Dua!"

Bangsat!! Niki keparat!!

"Tig-"

"Bercinta dengan Jungwon!" potongku.

Master langsung tertawa kencang, seolah telah menduga hal ini akan terjadi sebelumnya. Aku hembuskan napas kasar guna merutuki segalanya. Aku tak suka diberi pilihan seperti ini!

"Bawa Jungwon ke rumah VARIUM sebelum fajar tiba! Saya akan mengirimkan Sunoo untuk menjemput kalian!" perintah Master.

Aku terduduk ke lantai saking lemasnya. Sekarang, aku tahu benar perasaan bersalah yang Sunoo oppa rasakan. Aku tak memiliki pilihan lain dan aku tak ingin kehilangan Niki. Walaupun pada akhirnya Niki tidak akan memilihku, aku tak ingin menambah penderitaan dalam hidupnya.

"Haruskah kami melakukannya di rumah VARIUM master?" tanyaku. Bisakah aku terlepas dari bayang-bayang VARIUM sebentar saja?

"Kau ingin melakukannya dimana? Tak ada tempat disini." tanya Master balik. Ia benar, keadaan di dalam rumah ini sangatlah ramai dan tidak memungkinkan untuk kami melakukan hubungan seksual. Tapi, tunggu dulu..

"Mobil misalnya?" usulku.

"Tidak! Saya tak ingin ada yang memergoki kalian! Bawa Jungwon ke rumah VARIUM bagaimanapun caranya!" tolak Master. Aku hembuskan napas kasar lalu menjawab, "Baik master".

Aku harus berpikir keras agar bisa membawa lelaki itu ke VARIUM tanpa harus memaksanya. Apa aku harus menggodanya dengan cara yang binal? Lalu apa yang harus aku katakan ke Heeseung, Jake, Sunoo dan Sunghoon oppa mengenai Jungwon? Ah, jalani sajalah. Gunakan daya tarikmu untuk menggodanya Y/n!

"Pancing lelaki itu dengan memasukkan serbuk putih yang telah saya siapkan ke minumannya! Kamu mengerti?" ujar Master. Aku rogoh kembali tas kecil milikku dan membawa keluar plastik yang berisikan serbuk itu dari dalam tasku.

"Ne," jawabku pelan. Serbuk itu memiliki bentuk yang kasar dan berwarna putih. Tak ada tulisan apapun di bungkusnya. Aku sendiri tak tahu, apa kegunaan serbuk itu sebenarnya.

"Lakukan sekarang! Jangan pikirkan Niki! Biar saya yang bereskan!" perintah Master. Aku mengangguk pelan dan kembali memasukan serbuk itu ke dalam tasku. Mengenai Niki, aku tak perduli lagi dengannya. Biarkan ia menentukan jalan hidupnya sendiri. Sudah cukup pusing aku memikirkan hidupku di VARIUM ini.

"""""""""""""""""

Sebelum menemui Jungwon, aku sempat merapikan penampilanku di kamar mandi yang berada di lantai tiga. Tak sedikit dari teman kampus kami yang menanyakan perihal hubungan asmara Niki dengan gadis bernama Hani itu. Namun, aku berusaha untuk tidak menanggapi pertanyaan-pertanyaan tersebut. Aku tidak ingin ikut campur dalam pilihan Niki, sudah cukup ia merusak segalanya, termasuk kepercayaanku padanya.

Setelah penampilanku rapi, langsung ku hampiri Jungwon yang masih memainkan beer pong bersama teman-temannya di sebuah ruangan.

"Jungwon-ssi!" sapaku dari kejauhan. Jungwon yang menyadari keberadaanku, langsung tersenyum lebar dan mengajakku bergabung bersama teman-temannya. Aku mendapatkan respon yang sangat hangat oleh teman-teman Jungwon. Lelaki itu terlihat begitu bahagia atas kehadiranku dan hal ini akan sangat memudahkan rencanaku.

VARIUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang