09: Video

246 20 0
                                    

YOU POV

Keesokan harinya..

Menunggu hari sabtu tiba, aku habiskan waktu dengan menuruti semua perintah master. Mulai dari berolah raga, membantu para lelaki mencuci sportcar milik Jake dan Sunoo, sampai merawat diri sesuai keinginan Master. Ia ingin aku merubah warna rambutku menjadi bronde (brown & blonde) dan aku menurutinya.

Untuk sportcar itu sendiri, Master juga menjanjikan kepada kami sebuah mobil idaman. Seperti halnya dengan Jake dan Sunoo, walaupun kami terkurung oleh perintah gilanya, master akan tetap memberikan balasan yang setimpal dari semua perintahnya. Kami diberikan waktu untuk berfikir, mengenai mobil yang akan kami pilih nantinya, sampai masa percobaan ini berakhir.

Untuk kegiatan selanjutnya, Master ingin kami berbincang di balkon sembari menikmati suasana malam yang dipenuhi bintang. Kami berbagi tugas untuk menyiapkan kegiatan tersebut. Sunoo, Jake dan Heeseung ditugaskan untuk menyusun tempat duduk di balkon agar lebih santai dan nyaman, sedangkan aku dan Sunghoon oppa yang bertugas menyiapkan makanan. Kami telah menyiapkan cocktail dan berbagai cemilan pendamping lainnya. Sebelum naik ke balkon, aku harus membereskan dapur ini terlebih dahulu.

Kebetulan Sunghoon juga yang bertugas menjagaku hari ini. Sembari menungguku mencuci piring, ia sibukkan diri dengan mengelap meja. Tak jarang, aku dapati Sunghoon yang membuat tingkah aneh seperti mengeluarkan suara-suara aneh guna membuang kebosanan. Lelaki itu sangat unik dan menggemaskan. Membuat senyuman tak lekang di wajahku sepanjang hari saat bersamanya.

Tiba-tiba, aku merasakan sebuah pelukan dari belakang tubuhku. Lelaki itu menyingkirkan helaian rambutku ke belakang, lalu mengecup perpotongan leherku dengan gemas. Ia lingkarkan tangannya di pinggangku erat, membuatku sedikit kesusahan saat mencuci piring ini.

"Tebak, aku siapa?" tanya lelaki itu diakhiri kekehan pelan. Aku pejamkan mataku saat ia membuat tanda tipis di perpotongan leherlu. Aku sangat mengenal suara khasnya dan aroma tubuhnya yang memikat.

"Heeseung oppa." jawabku, memecah tawanya pelan. Aku menoleh dan langsung mendapatkan kecupan singkat di pipi bagian kananku. Ia semakin mengeratkan pelukan di tubuhku, sesekali ia elus perutku dengan lembut.

Ciumannya beralih ke perpotongan leherku yang lain. Sedari tadi, Heeseung memang sangat menempel denganku, bahkan ia sampai memberikan kecupan-kecupan kecil di tengah kegiatan kami.

"Nghhh" desah Heeseung pelan. Kedua tangannya masuk ke dalam bajuku. Mengelus perutku dan terus naik menuju kedua dadaku. Ia remas pelan, sukses mengalihkan seluruh perhatianku dari kegiatan mencuci ini. Tubuhku dibuat bergetar, saat tangannya yang lain memaksa masuk ke dalam celanaku.

"Oppahhh..." desahku pelan. Ingin mengingatkan, bahwa ini bukanlah waktu yang tepat. Namun, hal itu malah menjadi penyemangat untuk tangan Heeseung semakin masuk ke dalam selangkanganku. Ia mainkan jarinya di bejolan penuh syaraf milikku, langsung aku taruh piring kotor yang aku pegang dan melepaskan sarung tangan cuci ini.

"Oppa ingin menciummu, boleh kan?" tanya Heeseung. Aku lepaskan tangannya yang bermain di tubuhku dan mengubah posisiku menjadi menghadapnya. Aku tangkup wajah lelaki itu, senyum malu terukir di wajah tampannya.

"Boleh, tapi setelah aku selesai ya." ujarku. Aku berikan kecupan singkat di bibir tipis miliknya, lalu kembali melanjutkan kegiatan mencuciku.

Heeseung tak pantang menyerah. Ia kembali memelukku dari belakang sembari tangannya bermain di sekujur tubuhku. Ia terus tertawa gemas, melihat tanganku yang bergetar saat mencuci piring-piring itu berkat godaannya.

"Sunghoon, bisakah tinggalkan kami berdua sebentar?" tanya Heeseung pada Sunghoon. Aku menoleh ke arah lelaki itu, Sunghoon hanya diam sambil memandang kami berdua. Ia menganggukkan kepala dan bersiap membawa cocktail itu menuju lantai atas.

VARIUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang