•28•

86 14 6
                                    

menghela nafas lega saat di mana kamu berdiri di atas panggung sambil menatap kerumunan orang yang berada di bawah.

" puji syukur kita limpahkan kepada tuhan yang maha esa, disini saya sebagai perwakilan kelas 12 ingin menyampaikan pesan singkat pada semuanya "

mata mu melirik ke arah perkumpulan ketiga sahabat mu di masa sma ini. Yui, Lia, dan kelza. mereka terlihat cantik dengan pakaian kebaya dan masing masing di antaranya menggenggam sebuah buket bunga.

" indahnya masa sekolah memang tak bisa kita ulangi lagi, di setiap inci sekolah ini pasti memiliki kenangan yang sangat berarti. mungkin setelah lulus kita akan kembali kejalannya masing masing, di sibukkan dengan pekerjaan diri sendiri dan lain sebagainya. "

" banyaknya kenangan dengan sahabat, guru-guru, juga dengan semua orang yang ada disini. . . terlihat menyenangkan namun juga menyedihkan. senang Karna bertemu dengan orang orang yang ramah di lingkungan sekolah, dan sedih ketika mengingat jika mungkin itu tak akan bisa terulang lagi. " dirimu menghela nafas sesaat, pidato ini mungkin akan memakan waktu beberapa menit.

singkatnya, setelah acara pidato dirimu kelar. kamu turun dengan segera mendatangi mereka bertiga.

kelza, Yui, dan Lia menatap mu dengan senyuman hangat. mereka membentangkan tangan untuk memberikan ruang pelukan bagi mu, dan dengan segera kamu menghambur kedalamnya.

" woah, kamu keren banget tadi!! " puji Yui sambil mengelus punggung mu.

Lia dan kelza mengangguk setuju, kamu yang berada di dalam pelukan hanya tersenyum manis sambil menggumamkan kata terimakasih.

selang beberapa menit lamanya kalian berbagi kasih, kini entah muncul dari mana, kaiser beserta antek-anteknya datang menghampiri mu dengan senyuman yang mungkin takkan berbeda dari beberapa tahun yang lalu.

" haii beb " ujar nya, dengan sontakan kamu menunjukkan raut wajah mendelik yang membuat kaiser terkikik.

" lu cantik banget anjir pas ngomong di depan tadi! " ujar nya antusias.

dia mendekati mu yang membuat alis mu naik, sedangkan teman-teman kaiser dan teman teman mu hanya tersenyum simpul dan meninggalkan kalian berdua.

" ikut gue yu " ajaknya.

kamu terdiam sebentar, " kemana? "

" ke taman, buat yang terakhir kalinya. siapa tau kita ga bisa kesini lagi " ujar nya, dan dengan segera dirinya mengambil tangan mu untuk di genggam.

" e-eh!! "

dirinya menggandeng mu di hadapan orang ramai, mengajak mu ketempat favorit yang berada di dalam sekolah ini.

sampai di taman, dia tak kunjung melepaskan genggaman tangannya, lalu mengajak mu duduk di salah satu kursi berwarna putih yang ada disana.

hening beberapa saat, dirimu diam diam melirik kaiser yang berada di pinggir. senyuman nya tetap terpatri jelas di sana, tangan nya juga mengelus lembut punggung tangan mu yang bisa saja membuat mu memerah.

" k-kamu ngapain ngajak aku kesini? " tanya mu dengan kegugupan.

kaiser mengalihkan atensinya, " gua ngajak lu kesini buat jadi kenangan terakhir aja, gatau nanti kalo udah lulus kita ketemu lagi apa engga " ujar kaiser.

kamu memiringkan kepala sambil menatap kearahnya, " emang kamu mau kemana? " tanya mu dengan hati hati.

kaiser terdiam sambil menatap sayu ke arah mu, " gua. . . bakalan pulang ke negara asal gua, tapi gatau juga nanti ke indo nya kapan lagi " ujar nya.

kamu membulatkan mata, " serius? " ujar mu.

" iyaa, jadi eee. . gua mau nanya boleh? " tanya nya.

kamu mengangguk mengiyakan, kaiser menatap mu sambil menggaruk lehernya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 7 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

COGIL!! ||| Michael kaiserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang