•9•

649 70 53
                                    

Hari ini adalah hari di mana bazar diadakan, tepat pada jam 7 pagi ini semua orang tengah di sibukkan oleh kegiatan masing masing.

Contohnya —

" Liaa!! Kamu naruh bara api nya seberapa sih?? Banyak banget, ini apinya kegedean!!!" Kamu berseru sambil membawa segayung air yang kamu bawa dari belakang.

" A-aku mana tau gila, tapi padahal tadinya kecil kok!!" Masih kenal dengan Lia? Penjaga uks hari hari lalu?. Lia juga merupakan anggota osis makanya kamu Deket Ama dia.

" Aku panggil sae aja deh ya!" Kamu dengan segera ingin berbalik mencari sae Yang ada di belakang tenda Stan.

Lia dengan wajah ketar ketir menahan tanganmu, wajahnya langsung pucat pasi " jangan aelah, apaan sih maennya ngadu ngadu"

" Daripada kebakaran, udah lepasin!! Sae juga gak akan marahin kamu kok"

" Ikhh jangan (name), jangan!!" Lia masih tetap menarik pergelangan tanganmu, mencegah mu agar tidak pergi dan mengadu pada sae.

Lalu tiba tiba dari arah belakang, sae keluar dengan wajah datarnya " ada apasih ribut ribut? Dari tadi berisik Mulu!" Dirinya mulai mendekatimu dan Lia.

Netra milik sae menangkap beberapa tusuk sate yang hangus terbakar dia atas perapian " ulah siapa itu?" Dirinya bertanya sambil menatap panggangan.

" (Name) " tunjuk Lia padamu.

Kamu lantas mendelik tidak terima " apaan? Enggak sae!! Bukan aku itu!!"

Sae meninggalkan kamu dan Lia, dia kembali ke belakang. Namun, tak lama setelahnya dirinya membawa seember air dan satu gayung.

" Siramin, tapi jangan sampe Asep nya kemana mana. Katanya osis, Kok gak becus" setelah itu dirinya dirinya pergi meninggalkan kalian berdua.

Kamu menatap Lia, dan dia juga menatapmu. Kamu memberinya satu gayung yang di bawa oleh sae tadi. "udahlah Kita beresin aja, daripada sae marah lagi. Yuk!!" Ajakmu pada Lia.

" Yaudah.." Lia mengambil sodoran gayung darimu, dan mulai mencoba memadamkan api.

Awalnya semuanya berjalan baik, awalnya tapi...

" Lia!! Pelan pelan nyiramnya ikhh!!" Kamu sedikit berteriak tatkala melihat cara Lia menyiram pada api  tersebut, yang menimbulkan asapnya naik ke atas dan mengotori wajahmu.

" Ya terus gimana? Aku gak ngerti bejigur!!" Dirinya mulai mencak mencak.

" Udahlah kamu diem aja, sini. Biar aku aja. " Pada akhirnya kamu merebut gayung yang ada di tangan Lia dan menyimpannya.

Kamu mulai mencoba memadamkan api dengan hati hati, sedangkan Lia menonton mu di pinggir.

Tapi tak lama kamu mendengar suara ribut ribut yang berasal dari depan, netramu sontak mencari ke sana kemari asal suara tersebut.

" Lepasin gue bangsat, gua bisa sendiri!!" Dari jauh bisa kamu liat sosok kaiser dan isagi.

Cuman bedanya, isagi lagi di seret paksa Ama kaiser. Dengan wajah nyengir tanpa dosa kaiser melambai kearahmu.

" (nameeeee)!!! Hallooo!!" Dirinya berseru dari jauh.

Kamu mulai mendelik tatkala melihat kaiser yang memegang tangan isagi " gay!" Hardikmu.

Mendengar komentarmu Lia terkekeh " wkwk, mana iya lagi" dirinya menyenggol nyenggol sikutmu.

Kamu tak peduli dengan ke keberadaan kaiser yang mulai mendekat.

" Wih ngapa tuh muka lu, cemong gitu?" Tanyanya melihat mukamu yang kotor oleh abu hitam.

" Menurutmu? Aku lagi di hadapin Ama panggangan, gak aneh lagi kan, kalo mukaku kayak gini?" Jawab mu galak.

COGIL!! ||| Michael kaiserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang