Chapter 21: Sahabat Lama part 2

20 11 20
                                    


Lanjutan sebelumnya....

"Rasya?!", Panggil Zigar ke sahabat lamanya itu.

"Ehh, Gar lo di sini?!", Jawab Rasya dengan antusias.

"Eh, ini beneran lo?", Tanya Zigar tak percaya.

"Iya ini gue", Jawab Rasya.

Rasya langsung menghampiri Zigar dan langsung memeluk sahabatnya itu.

"Gue udah tau kabar itu, pasti sakit banget ya Gar?", Ujar Rasya dengan kalimat yang tenang namun penuh dengan makna.

"Mau gimana lagi Sya, udah takdir. Mau gimana pun pasti ngga bisa di hindari", Ujar Zigar.

Rasanya pun melepas pelukannya dan bertanya.

"Eh, lo ngapain dah ke sini?", Tanya Rasya.

"Tuhh, si Inces. Bilangnya minta di beli in skincare malah belok ke sini", Ujar Zigar dengan kesal.

"Ngga papa Gar, lo banyak duit jadi ngga usah pusing", Ujar Rasya sambil menepuk pundak Zigar.

"Nah, lo ngapain di sini?", Tanya Zigar balik.

"Sama lagi nemenin adek gue", Jawab Rasya.

"Adek?", Heran Zigar.

"Kakak!", Panggil seorang gadis dengan jilbab panjang itu sambil memanggil Rasya.

Rasya dan Zigar pun menoleh ke arah sumber suara itu. Saat sudah melihat siapa yang memanggil Rasanya betapa terkejutnya Zigar.

"D-d-diaa...", Ujar Zigar dalam hati.

"Ehh, gimana udah pilih-pilihnya?", Tanya Rasya pada adiknya itu.

"Iya udah kak", Jawab Gadis itu.

"Ya udah sana bayar gihh. Nihh pake kartu kakak", Ujar Rasya sembari memberikan kartu miliknya.

"I-itu adek lo?", Tanya Zigar.

"Iya, kenapa?", Tanya Rasya ke Zigar.

"E-engga", Jawab Zigar.

Zigar pun melamun sambil memikirkan awal pertemuannya saat bertabrakan di lorong sekolah dengan gadis itu yang ternyata adik dari sahabatnya sendiri.

"Gar?", Panggil Rasya saat melihat Zigar melamun.

"Eh iya", Jawab Zigar.

"Kenapa lo? Melamun aja dari tadi", Ujar Rasya.

"E-engga", Jawab Zigar.

"Eh, gimana sekolah baru lo? Betah kan?", Tanya Zigar.

Yap, Rasya ini udah pindah hampir 1 tahunan semenjak menaiki kelas 11. Awalnya, Rasya dan Zigar itu udah berteman dari SD sampai ke jenjang SMA ini hanya Rasya pindah sekolah dan kebetulan rumah mereka jauh-jauhan jadi udah lama tidak bertemu. Tapi, adiknya ini masih tetap bersekolah di tempat Zigar dan Gyra bersekolah.

"Alhamdulillah, betah", Jawab Rasya.

"Alhamdulillah juga deh kalau gitu", Ujar Zigar.

"Eh, itu adek lo sekolah dimana? Bareng sama lo juga?", Tanya Zigar.

"Engga, dia sekolah di sekolahan lo", Jawab Rasya.

"Lahh, kenapa ngga bareng lo?", Tanya Zigar lagi.

"Justru itu, adek gue itu manja. Jadi alesan gue pindah itu biar adek gue ngga bergantung terus sama gue", Jawab Rasya.

Saat mereka sedang mengobrol Gyra langsung menghampiri mereka bersama adiknya Rasya. Gyra dan adiknya Rasya baru berkenalan saat mereka hendak membayar barang mereka.

memory in my lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang