chapter 5:memikirkan part 2 dan masa lalu

115 105 15
                                    

Gyra duduk termenung setelah percakapan dirinya dengan mommynya Vager itu dia menjadi merasa bersalah dan menjadi seorang penghianat untuk masa lalunya.

Dia terus saja memikirkan pria yang pernah mengisi hatinya itu. Senyum, tawa, dan kepedulian pria tersebut. Seperti saat pria masa lalunya itu menolong dirinya saat Gyra akan tertabrak kendaraan yang lewat di jalan raya depan sekolahnya.

Flashback On

Matahari bersinar begitu terang menyinari siang yang cukup panas ini. Namun, seorang gadis dengan santainya tetap berjalan keluar dari sekolahnya. Gyra berjalan dengan melamun sampai dirinya tak sadar bahwa di belakangnya terdapat se gerombolan siswa laki-laki atau geng mungkin. Geng itu sangat terkenal di kalangan sekolah Gyra.

Awalnya Gyra tak mempedulikannya, namun dia menjadi risih karena salah satu anak laki-laki atau ketua geng itu benar-benar berada tepat di belakangnya dan bergumam lirih.

"Cewe yang gue cari", Senyum manis terukir di wajah anak tersebut.

Cewe siapa yang dia maksud?, batin Gyra

"Shutt, weh ayok lah gas kita jalan terobos dari ini Cewe aja, ngapain sih lo jalan di belakang dia terus?", Ucap rekan anak laki-laki itu dengan lirih Namun dapat dengar oleh Gyra.

"Santai bro, dia ini Cewe yang gue maksud, Cewe yang selalu mengisi pikiran gue", Ucap anak laki-laki tersebut.

Gyra yang merasa risih karena mereka pun memutuskan untuk menyebrang jalan raya.

Namun baru dua langkah Gyra saat menyebrang lengannya di tarik dan sebuah kendaraan melintas bersamaan sebuah klakson dar kendaraan tersebut terdengar begitu keras dan nyaring.

TIIIINNN!!!!

Deg.

Semua mata tertuju pada Gyra.

Lengan Gyra masih di pegang erat oleh seseorang.

"Kalau mau nyebrang hati-hati dan liat kanan kiri, mba", Ucap seseorang yang menolong Gyra.

Gyra pun menoleh kearah sumber suara.

"Lo?!", Gyra terkejut dan tak menyangka bahwa anak cowo yang merupakan kakak kelasnya sekaligus yang selalu mengintai dirinya ini telah menolongnya.

Anak tersebut hanya tersenyum dan melepaskan tangannya yang sedang memegang lengan Gyra lalu beranjak pergi.

Gue ngga nyangka dia tolong in gue, batin Gyra.

Flasback Off

"Maaf in gue, gue ngga bisa pegang janji kita", Ujar Gyra lirih saat mengingat perjanjiannya.

Perjanjian yang begitu manis dia rangkai bersama masa lalunya.

Flashback On lagii

Gyra sedang duduk sendirian menunggu abangnya menjemput dirinya di tempat duduk tepatnya didepan gerbang sekolahnya. Semua temannya sudah pulang semua, tinggal dirinya seorang diri.

Tiba-tiba, datang seorang anak laki-laki menghampiri Gyra.

"Hai", Sapa anak tersebut.

Gira menoleh dan hanya berdehem.

"Hmm, gue tau lo kenal gue tapi gue ngga kenal lo, tapi entah kenapa pikiran gue selalu tentang lo yang ngga gue kenal sama sekali", Ujar anak tersebut tanpa memandang ke arah Gyra.

"Sebenernya siapa sih nama lo?", Sambung anak tersebut

Gyra lalu menoleh.

"Gue private name, ke anak cowo terutama kaya lo ini. Dan gue minta, lo ngga usah mikir in gue yang ngga penting ini", Ujar Gyra.

memory in my lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang