Tiba-tiba...
Plak
Seperti ada yang yang menepuk bahunya dari belakang. Saat Gyta menoleh ternyata Naeva.
"Hai Gyr, selamat pagi", Sapa Naeva dengan senyuman yang terukir di bibirnya.
"Pagi", Jawab Gyra datar lalu melanjutkan perjalanannya menuju ke kelasnya.
Tetapi belum satu langkah Gyra berjalan, tangannya langsung di cekal oleh Naeva.
"Tunggu Gyr, gue mau minta maaf", Ujar Naeva.
"Untuk?", Tanya Gyra dengan mengangkat satu alisnya.
"Gue mau minta maaf buat yang beberapa hari yang lalu, pas gue ngancem lo", Ujar Naeva.
"Oh", Jawab Gyra lalu menepis tangannya yang berada di genggaman Naeva.
Lalu, Gyra langsung pergi menuju kelasnya tanpa mempedulikan Naeva yang mengejarnya dari belakang.
"Gyr tunggu", Teriak Naeva.
"Apa?, kalau ngga ada kepentingan lagi ngga usah temu in gue", Ujar Gyra.
"Gue boleh minta tolong ngga Gyr?", Tanya Naeva.
"Minta tolong apa?",
"Gue minta tolong buat nemenin gue buat ketemu sama Dirga, gue tau lo bakal ngira kalau gue itu lagi bikin hati ko cemburu tapi Gyr, cuma lo yang bisa ngerti in Dirga. Gue mohon ya Gyr", Ujar Naeva memelas.
"Tergantung", Jawab Gyra malas.
"Entar gue traktir seblak deh gimana?", Tawar Naeva.
"Boleh di bicarakan", Ujar Gyra. Gyra berpikir lumayan kan kalau ada upah? Seblak lagi upahnya, gimana Gyra ngga tergiur coba.
"Oke, nanti lo pulang bareng Gue aja ya", Ajak Naeva.
"Hmm, terserah", Ujar Gyra lalu masuk ke kelasnya.
Naeva pun berlalu meninggalkan kelasnya Gyra.
"Berhasil, kita lanjut ke rencana berikutnya",
Semakin matahari menampakkan dirinya, bergilir-gilir siswa sekolah pun mulai berdatangan.
Hari mulai siang dan tak lama kemudian sang surya bersembunyi di balik lembutnya awan abu.
DUARR
Suara petir menyambar.
"Uhukk", Zeva tersedak kuah bakso, karena kaget mendengar suara sambaran petir.
"Sialan nih, ngajak berantem apa gimana nih petir mana hidung gue jadi perih", Ujar Zeva.
DUARR
"Iya-iya minta maaf, gue khilaf tadi", Ujarnya Kepada sang petir.
"Maaf tir, temen gue emang gitu sukanya ngajak adu bacot giliran di sleding dikit aja udah baper", Ujar Gyra.
"Ampun kanjeng", Ujar Zeva.
"Woyy Gyr pulang sekolah kita ke mall yukk", Ajak Zeva.
"Emm, engga dulu deh keknya, gue ada kepentingan soalnya. Kapan-kapan aja ya?", Ujar Gyra.
"Kepentingan apa lo? Tumben banget. Biasanya lo pulang sekolah paling tidur, ya ngga Zev", Ujar Qisya.
"Iya tuh, sepenting itu Gyr?", Tanya Zeva.
"Ada deh",
"Eh udah yukk pulang, ngapain kita di sekolah terus", Ujar Gyra.
"Eh iya juga ya? Ya udah deh Gyr kita pulang dulu ya, bye", Ujar Zeva dan meninggalkan kantin sekolah.
Gyra pun meninggalkan kantin dan menuju ke gerbang sekolah untuk menemui Naeva.
"Eh Gyr gue disini", Ujar Naeva yang ternyata sudah menunggunya di parkiran sekolah.
Gyra pun menghampirinya.
"Yukk, Gyr", Ajak Naeva.
"DEK", Zigar berteriak memanggil Gyra.
"Eh abang, kenapa?",
"Yuk pulang", Ajak Zigar.
"Eh Gar, adek lo pulang bareng gue ya? Gue mau minta tolong soalnya", Ujar Naeva.
"Minta tolong apa? Gue ngga boleh ikut?", Tanya Zigar.
"Ehh rahasia dong", Ujar Naeva.
"Bang Gyra pulang bareng Kak Naeva ya?", Ujar Gyra.
"Ya udah deh kalau emang penting banget", Ujar Zigar lalu pergi menuju ke mobilnya dan membawa mobilnya keluar sekolah.
"Yuk Gyr"
Mereka pun memasuki mobil Naeva dan perlahan keluar area sekolah dan menuju pergi ke suatu tempat.
"Halo..."
Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
memory in my life
Fiksi Remaja**** Legyraa Mekar AlFekka, seorang gadis yang selalu di hantu oleh 2 laki-laki di antaranya adalah laki-laki masa lalunya dan laki-laki yang di jodohkan oleh kedua orang tuanya. Membuat Gyra merasa bingung untuk memilih diantara mereka, namun di l...