Chapter 11: GAGAL!!!!

100 90 15
                                    

Chapter 11: GAGAL!!!!

Naeva dan Gyra menuju ke suatu tempat. Namun, Gyra merasa aneh kenapa dirinya tiba-tiba menuruti permintaan Naeva? Bukankah Dia sangat membenci Naeva? Dan satu lagi dia merasa aneh karena Naeva mengajaknya entah kemana apalagi di tambah dengan jalanan yang kanan kirinya cuma ada hutan dengan pohon-pohon yang menjulang tinggi.

"Kak, Nev?", Panggil Gyra.

"Iya, kenapa Gyr", Tanya Naeva

"Kita mau kemana kak? Kok lewat sini", Ujar Gyra.

Lalu Naeva memberhentikan mobilnya dann

"Sekarang!!", Ujar Naeva.

Gyra mengangkat satu alisnya heran, maksudnya??

Liva dan Sista pun keluar dari bagasi mobil dan mendorong Gyra agar keluar dari mobil Naeva.

"Hahahah, anak se pintar kamu kok bisa di bodohi oleh orang bodoh kaya aku Gyr? LEMAH!!", Ujar Naeva dan berlalu dari sana meninggalkan Gyra sendirian di jalanan yang sepi dan menyeramkan itu.

Gyra berlari mengejar mobil Naeva yang melaju dengan cepat.

"KAK, JANGAN TINGGALIN AKU!! Hikss, Abang Gyra takut, Bundaa, Ayahh"

Liva dan Sista emang tugasnya sederhana, karena apa? Ada hal lain yang Naeva persiapkan.

"Dia sudah di posisi", Ujar Naeva yang sedang berbicara dengan seseorang di telfonnya.

"Baik", Ujar seseorang dari seberang sana.

Gyra berjalan sambil membuka handphonenya untuk menelepon orang tuanya atau Zigar. Namun, hasilnya nihil karena tidak ada sinyal di daerah itu apalagi di tambah dengan hutan yang begitu lebat sinyal pun tidak bisa di andalkan.

"Huftt, oke Gyr lo harus tenang, bukannya lo anak pramuka? Lo pasti tau harus gimana? Oke tenang", Ujar Gyra menenangkan dirinya sendiri.

Kresek kresek..

Seperti bunyi seseorang berjalan di atas daun kering yang berjatuhan di tanah.

"Siapa itu?", Panggil Gyra.

"Hai, nona manis", Sapa seseorang dari belakang Gyra.

"ASTAGFIRULLAH", Ujar Gyra terkejut dan sigap menodongkan pisau kecil yang emang sering ia bawa kemana-mana untuk berjaga-jaga.

"Anda siapa?",  Tanya Gyra.

"Ck ck, sabar jangan main kasar nona kita bicara baik-baik dulu", Ucap pria misterius itu dengan santai.

"Ada urusan apa anda dengan saya, pergi!",

"Shutt", Ujar pria itu dengan menempelkan jari telunjuknya di bibir Gyra.

Gyra pun menepis tangan pria itu dengan kasar.

"Berani-beraninya, anda bermain dengan perempuan, MAJU BIARKU TUNJUKAN PERTUNJUKAN YANG LUAR BIASA", Ujar Gyra lalu menonjok perut pria itu.

"Ck, cewe sialan. Berani-beraninya",  Ujar pria itu lalu menarik tangan Gyra.

"LEPASKAN SAYA!!! TOLONG!!! TOLONG!!!", Ujar Gyra memberontak.

"Mau minta tolong ke siapa nona? Tempat ini jarang sekali ada orang yang lewat sini apalagi ini sudah sore", Ucap pria itu.

"Lebih baik nona ikut saya dan..", Lanjut pria itu dengan ucapan yang menggantung.

"DAN? DAN APA HAH", Ujar Gyra.

"Nanti, kau akan tahu nona", bisik pria itu.

Tiba-tiba...

DORR

"Hah?, siapa itu?", Ujar Pria itu.

"Lepaskan adik saya", Ucap Zigar dengan tenang.

"Apa?"

"Kau tidak dengar? Lepaskan adik saya",

"Abang?", Gyra heran, bagaimana bisa abangnya ada disini.

"Ck, sialan", Ujar pria itu lalu melepaskan  Gyra dan ikut mengeluarkan pistol ayang ada di sakunya.

"Sini maju, kalau kau INGIN MATI", Ucap pria itu.

Zigar dengan tenang dia tersenyum dan mengatakan.

"Kau siapa? Yang mengatakan saya untuk mati jika saya maju?", Ujar Zigar.

"Guyss", Ucap Zigar.

Ternyata Zigar tidak sendirian, dia membawa teman-temannya juga.

"Behh lumayan nihh, udah lama ngga olahraga", Ucap temannya Zigar yang bernama, Gibran.

"Pemanasan dulu gess cuma satu soalnya", Ujar temannya satu lagi.

"Ck, sialan. Aku harus pergi kalau tidak aku akan mati di tangan mereka, biarlah bayaranku di potong", Ujar pria itu di dalam hati.

Pria itu pun lari dan entah pergi kemana.

"Ehh lohh kok lari belum juga mulai", Ujar Gibran.

"ABANGG", Teriak Gyra berlari menghampiri Zigar.

"Ngeyel", Ujar Zigar.

"Apa an si bang",

"Udah yuk pulang, thanks ya bro", Ucap Zigar ke teman-temannya.

"Sama-sama, Gar. Kalau ada apa-apa lagi telfon kita aja", Ujar mereka.

Mereka pun pergi dari tempat itu dan hari pun semakin gelap.

"Nanti Abang mau tanya  sesuatu sama kamu", Ujar Zigar datar.

Bersambung...
Yang mau tau spoiler bab selanjutnya dan info up ceritanya bisa kalian kepo in di saluran apk hijau.

Kalian dm ig: @d.rstyii untuk minta link salurannya

memory in my lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang