Ulangan sudah selesai, semua siswa sudah sangat lega melewati ulangan yang menyiksa. Yang mereka tunggu sekarang adalah rapor hasil ulangan dan pembelajaran selama satu tahun penuh.Zigar, Gyra dan Laksamana berkumpul di ruang keluarga untuk membahas tentang satu minggu Zigar dan Gyra ulangan.
"Bagaimana ulangan kalian?", Tanya Ayah.
"Lumayan", Ujar Zigar.
"Lumayan susah kan Bang?", Ujar Gyra mengkoreksi.
"Betul banget", Ujar Zigar dengan menunjukkan jempolnya.
"Tapi, Gyra ngga nyangka kalau Gyra udah mau naik Kelas 11", Ujar Gyra dengan mata berbinar.
"Semoga kamu ngga merasa tersiksa sih sama pelajarannya", Ujar Zigar.
"Eh Zigar jangan ngomong gitu dong, harusnya semangatin adik kamu biar bisa rajin belajar pas udah Kelas 11 bukan malah tersiksa-siksa gitu", Nasehat Ayah.
"Iya Yah", Jawab Zigar.
Setelah percakapan itu, mereka masing-masing terdiam. Tak ada yang mengeluarkan suara. Namun, Gyra membuka percakapan dengan nada sedih.
"Udah ngga ada Bunda jadi agak garing dan kaku ya perbincangannya", Ujar Gyra.
"Gyr...", Ujar Zigar sambil mengusap punggung Gyra.
"Udah lah sayang, Ayah kan masih di sini. Ayah rela menjadi badut biar kamu senyum terus okeee", Ujar Ayah sambil mencubit pipi Gyra dengan gemas.
"Ihh Ayah apa-apaan siih", Ujar Gyra.
"Udah tidur sana gihh, besokkan masih berangkat buat ngambil rapor sama Ayah", Ujar Ayah.
Gyra dan Zigar pun beranjak menuju kamar. Namun, langkah Zigar di hentikan oleh Ayah.
"Gar", Panggil Ayah.
"Iya Yah?", Jawab Zigar.
"Ayah minta tolong ya sama kamu. Ayah kan ngga bisa ngawasin kamu atau Gyra, jadi Ayah mohon kamu bisa jaga diri kamu dan jaga Gyra. Bisa kan?", Ujar Ayah.
"Yah, Zigar janji kalau ada yang berani macem-macem sama Gyra, Zigar bakal ada di depan buat jadi perisainya Gyra", Ujar Zigar lalu beranjak ke kamarnya.
_____________
Keesokan harinya, Zigar dan Gyra sudah bersiap-siap untuk mengambil rapor di sekolah mereka, tentu dengan Ayah.
Di perjalanan, Gyra merasa tubuhnya bergetar karena merasa takut dengan hasilnya. Tak terasa mereka sudah sampai di halaman sekolah. Lalu, Ayah pun memparkirkan mobilnya di tempat yang sudah di sediakan.
Halaman sangat penuh dengan para orang tua yang berdatangan di tambah penjagaan sekolah yang begitu ketat karena banyak wali murid yang merupakan tokoh penting politik dan beberapa lainnya para pengusaha-pengusaha terkemuka.
"Laksamana!!", Panggil seseorang dari kejauhan.
Ayah pun mencari sumber suara itu.
"Eh kau Ligato?!", Sahut Ayah.
"Ayah mau kesana bareng sama teman-teman Ayah, kalian ikut ngga?", Tanya Ayah pada kedua anaknya.
"Zigar mau nyamperin temen Zigar Yah", Jawab Zigar lalu beranjak dari sana.
"Kalau kamu sayang?" Tanya Ayah pada Gyra.
"Gyraaa!!", Panggil Miyen dari arah tempat Tuan Ligato berdiri.
"Ikut sama Ayah deh", Ujar Gyra.
Ayah mengangguk lalu pergi menemui Tuan Ligato dengan di ikuti oleh Gyra.
KAMU SEDANG MEMBACA
memory in my life
Teen Fiction**** Legyraa Mekar AlFekka, seorang gadis yang selalu di hantu oleh 2 laki-laki di antaranya adalah laki-laki masa lalunya dan laki-laki yang di jodohkan oleh kedua orang tuanya. Membuat Gyra merasa bingung untuk memilih diantara mereka, namun di l...