Chapter 13: Hari Sialnya Gyra(katanya)

111 99 16
                                    

          "Kalian harus kaya gue ya, tetep stay halal"

                        -Lezigar Mylvano AlFekka-

Keesokan harinya....

Gyra dan Zigar agak siang karena besok ada classmeeting jadi hanya kegiatan-kegiatan outdor dan tidak ada pembelajaran.

Sesampainya di sekolah Gyra melihat Naeva di lorong kelas yang sedang melihatnya dengan perasaan marah.

"Wlekk...", Ujar Gyra dengan menunjukan lidahnya.

"Ck, sialan",

"Larii!! Bunda Gyra takut ada lampir kesiangan", Ujar Gyra lalu berlari menuju kelasnya.

"Anak sialan bisa-bisanya dia selamat. Awas saja nanti", Ujar Naeva dengan mengepalkan kedua tangannya.

"Nev, selanjutnya lo mau apakan dia?", Tanya Liva.

"Gue bakal diem in dia dulu, nanti kalau Dirga sudah bicara sama gue, gue bakal maaf in dia tapi kalau Dirga masih mikirin dia gue bakal ganggu dia sampai pergi jauhh sekali kalau bisa pergi ke alam baka", Ujar Naeva lalu masuk ke kelasnya.

"Ya gitu aja ya Ga, semoga lo ngerti  maksud gue. Kalau lo bener sayang sama adek gue lo harus bisa ngelindungin dia dengan cara yang gue bilang tadi, dah gue pergi ke bangku gue dulu", Ujar Zigar ke Dirga.

"Oke bro, btw sorry ya", Ujar Dirga.

"Kalau gue mah ngga masalah, tapi adek gue nohh",

"Hehe iya deh", Ujar Dirga.

Naeva yang melihat mereka berbincang pun langsung menghampiri ke duanya.

"Lagi pada ngobrol apa sih? Kelihatannya seru banget dari tadi", Tanya Naeva.

Zigar hanya diam dan menatap sinis ke arah Naeva.

_"Gila serem banget dia lihat in gue, apa jangan-jangan..",_ Ujar Naeva dalam hati.

"Eh sayang...", Ujar Dirga ke Naeva.

"WHAT?? Lo beneran bilang sayang ke gue Dir?", Tanya Naeva.

"Engga, gue bilang ke langit-langit. Ya ke lo lah siapa lagi", Ujar Dirga.

"Omaygatt omo omo, jadi sayang juga deh", Ujar Naeva berlagak manja.

_"Sumpah gue pengin muntah",_ Ujar Zigar dalam hati.

Sementara di kelas Gyra...

"Woyy Gyr lo kemaren habis kemana dah, Bunda lo telfon gue woyy", Tanya Zeva.

"Gue habis healing bareng makhluk astral", Jawab Gyra.

"Busett parah bener lo ngomongin abang lo makhluk astral, se cakep itu lo bilang makhluk astral", Ujar Miyen.

"Cakep?? Seburik itu lo bilang cakep?? Mending gue adeknya, lebih cakep dan elegant", Ujar Gyra.

"Iya Gyr bener lo itu elegant. Duduk aja kek laki gitu kakinya di angkat satu ke atas meja bener-bener elegant", Ujar Qisya dengan mengangkat dua ibu jarinya.

"Thanks pujiannya, muahh", Ujar Gyra

Di balik obrolan mereka ada seseorang yang tersenyum ttttiiiipppppiiiiissssssss banget 1000000× sampe bener-bener ngga kelihatan lagi senyum ke arah mereka. Siapa lagi kalau bukan beruang kutub Vager, piww.

"Lagi ngeliat in calon makmum gess jangan di ganggu biar in", Ujar Mawaz *circle nya Vager.

"Ck, apaan sih lo. Orang gue lagi mikir in jawaban fisika", Ujar Vager beralasan.

"Iya dehh si paling",

Acara classmeeting pun sudah di mulai. Gyra dan teman-temannya menuju ke lapangan dalam untuk melihat kegiatan classmeeting yang di adakan. Saat sedang asyik-asyiknya menonton dia melihat Dirga yang sedang berduaan dengan Naeva.

_"Hufftt, gue harus terbiasa lagipula lo harus inget Gyr lo itu ngga ada hubungan apa-apa sama si brengsek",_ Ucap Gyra di dalam hati.

Dirga yang merasa sedang di pantau oleh Gyra pun melirik dan tersenyum tipis.

_"Apaan sih najong",_ Ucap Gyra di dalam hati.

"Eh Gyr gue ke toilet dulu ya sama Miyen, lo kita tinggal sebentar ngga papa kan?", Ujar Qisya.

"Ehh ya ngga papa lah, udah sana kalau udah mau kebelet mah", Ujar Gyra.

Miyen dan Qisya pun pergi menuju ke toilet.

"Ekhem", suara deheman seseorang dari belakang Gyra.

Gyra pun menoleh dan ternyata si beruang kutub.

"Gue boleh duduk di sini?", Tanya Vager.

"Punya temen gue", Jawab Gyra.

"Gue juga temen lo", Ujar Vager.

"Sejak kapan", Tanya Gyra datar.

"Sejak awal masuk sekolah", Jawab Vager dan langsung duduk di samping Gyra.

"Ehh siapa suruh duduk di sini", Ujar Gyra mencoba mengusir Vager.

"Ini tempat umumkan bukan punya bapak lo", Ujar Vager santai.

_" Sumpah sialan banget gue hari ini",_ Ujar Gyra dalam hati.

15 menit berlalu tapi Miyen dan Qisya belum juga datang.

_"Mana sih duo tuyul gue, kok ngga balik-balik",_ Tanya Gyra pada dirinya sendiri.

"Eh Gar, itu adek lo bukan sihh yang lagi duduk sama cowo", Ujar salah satu temannya.

"Mana?", Tanya Zigar.

"Tuhh yang itu tuhh", Tunjuk temannya.

"Eh iya deh keknya", Ujar Zigar lalu mengeluarkan ponselnya dan mempotretnya diam-diam lalu mengirimkan foto itu ke grup keluarga kecilnya.

        _*KELUARGA RANDOM*_

_(Abanku mengirim foto)_

_Abangku: masyaallah bun, yah. Putri kecil kita semua sudah jadi putri besar_

_Bundaaaalope: woww tak terdugong_

_ayahhkuu: biarin jangan di ganggu lagi perkenalan sebelum kepelaminan itu_

Gyra yang merasa terganggu dengan notif di ponselnya pun terpaksa membuka ponselnya itu dan betapa terkejutnya.

"ABANGGGGGGG", Teriak Gyra yang membuat se isi lapangan menoleh ke dirinya.

"HEH LEGYRAA DIAM", Teriak salah satu gurunya yang pualing galak.

"Eh maap pak reflek", Ujar Gyra.

"Lo kenapa Gyr?", Tanya Vager.

Gyra tanpa menjawab pertanyaan Vager pun langsung lari menuju ke toilet.

Gyra langsung mencuci mukanya yang kemerahan.

"Sialan lo, Bang awas aja nanti. Gue mau telfon pak sumar aja deh biar jemput gue. Ogah banget gue pulang bareng abang astral", Ujar Gyra.

Setelah itu Gyra pun pergi ke kelasnya untuk mencari dua biduannya itu, tapi belum juga sampai kelas Gyra melihat Qisya dan Miyen sedang duduk di taman sekolah. Lalu, Gyra pun pergi menghampiri mereka.

"Heh kalian habis kemana aja si? Gue tunggu in 15 menit lebih kalian ngga balik-balik, sumpah sih gue ngambek", Ujar Gyra.

"Eh maaf Gyr tadi...."

Bersambung.....

Yang mau tau spoiler bab selanjutnya dan info up ceritanya bisa kalian kepo in di saluran apk hijau.

Kalian dm ig: @d.rstyii untuk minta link salurannya

memory in my lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang