chapter 7: kembalinya masa lalu

104 97 17
                                    

Di sebuah ruangan yang klasik terdapat anggota keluarga sedang asik berkumpul membahas tentang Kegiatannya masing-masing.

"Gyra sayang gimana tadi hasil ulangannya sayang?", Tanya Laksamana.

"Maaf in Gyra ya Yah Bun, Gyra banyak yang remidi", Ujar Gyra sedih.

"Ngga papa sayang, Bunda tahu kok kamu udah berusaha mungkin memang belum masanya nilai kamu bagus-bagus. Mungkin ini jadi pertanda kalau kamu harus giat belajar lagi oke?", Ujar Bunda menyemangati Gyra.

"Benar kata Bunda, Ayah juga memaklumi kamu kan siswa baru pembelajarannya juga baru jadi kamu berusaha lagi ya buat semester depan?", Ujar Ayah.

"Iya Yah Bun, sekali lagi Gyra minta maaf", Ujar Gyra.

"Iya sayang, oh ya kalau kamu gimana Gar?", Tanya Bunda.

"Alhamdulillah Bun Zigar cuma tiga mapel yang remidi", Ujar Zigar.

"Syukur lah, kamu ajarin juga adik kamu Gar", Ujar Ayah

"Iya yah kalau ada waktu", Ujar Zigar.

"Udah sekarang kalian tidur ini udah malam besok kan kalian harus berangkat ke sekolah", Ujar Bunda.

"Iya Bun, Selamat Malam Ayah Bunda", Ujar Gyra dan Zigar serempak.

"Selamat malam
juga", Ujar Ayah dan Bunda.

******

Pagi ini Gyra berangkat sedikit lebih siang daripada biasanya, bahkan Gyra meminta Zigar untuk berangkat lebih dulu dengan alasan dia ingin berangkat di antarkan oleh Ayahnya.

"Loh belum berangkat sayang?", Tanya Ayah.

"Hehe, belum Yah. Gyra mau berangkat sama Ayah boleh?", Tanya Gyra.

"Boleh, yuk berangkat sekarang takut nanti kamu telat", Ujar Ayah.

"Iya Ayah", Jawab Gyra.

Perjalanan begitu cepat berlalu, tak terasa Gyra sudah sampai di sekolah. Gyra pun turun dari mobil dan berpamitan sama Ayahnya dan masuk ke lingkungan sekolah. Namun, entah bernasib baik atau buruk Gyra bertemu dengan masa lalunya.Dirga.

Gyra POV

Aku sekarang sudah sampai di sekolah,namun entahlah aku harus senang atau sedih masih pagi buta gini aku harus bertemu dengan sosok masa laluku yaitu Bang Dirga. Padahal masih pagi lohh ya siang nanti kan bisa gitu ini masih pagi heii. Tapi sumpah sih demi apa pun masih ngga percaya dia pindah ke sini. Ah udah lahh males inget sama dia.

"Hai, anak kecil", Sapa Dirga ke Gyra.

Ihh sumpah demi apa dia masih panggil gue anak kecil? Dasar ya Alien kesasar. Udah nyakitin hati gue panggil se enaknya lagi.

"Ih sok kenal", Ujar Aku ketus.

"Jangan sombong dong, kamu marah? Maaf in ya?", Ujar Dirga.

"Udah lah Bang, pergi masuk kelas aja sana. Ganggu mood pagi aja", Ujar Aku sambil mendorong badan Dirga dan berlalu dari sana.

Namun, saat Gyra akan berlalu tangannya di cekal oleh Dirga.

"Bentar Gyr", Ujar Dirga.

"Apaan sih Bang", Ujarku sambil berusaha melepaskan tanganku dari Alien ini.

"Gue mau ngomong sama lo", Ujarnya.

"Emm, nanti sore aja gimana Bang?", Ujarku, jujur gue takut sihh kalau suasananya tiba-tiba kaya gini.

"Oke, kita bertemu pukul 15.45 di Cafe Sinidan. Setuju? Lo udah pulang kan jam segitu?", Ujarnya bertanya

Aku hanya mengangguk.

memory in my lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang