Fated 22

259 45 33
                                    

Hyunjin terduduk di sofa panjang yang terletak disebelah jendela kaca dikamar tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Hyunjin terduduk di sofa panjang yang terletak disebelah jendela kaca dikamar tidurnya. Memegang sebotol air minum dingin yang sudah tersisa hanya setengah. Matanya menatap sosok yang masih terbaring lelap diatas ranjang besarnya. Felix masih tertidur disana.

Setelah menangis sebelumnya, si cantik kembali tertidur dengan tenang. Ada gurat lelah diwajah sang kekasih, namun juga dapat Hyunjin lihat dengan jelas bahwa si cantik itu dalam perasaan yang lebih baik, karena ada senyum tipis terpatri diwajahnya meski matanya tertutup rapat.

Hyunjin pun demikian. Ia merasa bahagia dengan Felix berada disampingnya seperti ini, tapi ada sesuatu yang benar-benar mengganggu pikiranya sekarang.

Ia melihat begitu banyak bayangan-bayangan selama dirinya bercinta dengan Felix. Dan bayangan-bayangan yang muncul begitu acak hingga Hyunjin harus menyusunya seperti puzzle dengan kemungkinan salah yang besar.

Awalnya semua terasa baik-baik saja, bahkan setiap perjalanan membuat Hyunjin jatuh cinta lebih dalam lagi pada Felix, tapi beberapa hal diakhir kilasan itu begitu mengganggunya.

Felix dimasa itu yang mana adalah Yongbok, tertuduh mencelakai ibunya bahkan mengakibatkan wanita itu meninggal. Meski Hyunjin juga ragu tentang kebenaranya, tapi pria itu juga berpikir tidak menutup kemungkinan bahwa hal itu benar adanya. Karena kilasan berikutnya adalah hal yang sering muncul pada mimpi Hyunjin.




"Potong siripnya!"
Ucapan perintah dari seseorang yang berdiri tepat disebelah kanan Hyeon saat hukuman berlangsung.

Penasehat dan juru bicara kerajaan sejak raja sebelumnya menjabat yang mana adalah paman Hyeon sendiri. Paman Yang. Saudara dari ibunya.

Sosok dengan rambut panjang yang terurai bebas hingga menyentuh lantai kayu di panggung hukuman, terbaring dengan punggung menghadap keatas tanpa daya, bahkan mereka tidak membutuhkan ikatan lagi. Diatas meja besar penghukuman itu, seorang yang sudah siap dengan pedang tajamnya menebas sirip yang berada dipunggung makhluk itu dalam sekali tebas.

Darah dari punggung makhluk itu memenuhi tubuh bahu dan lengan putih miliknya, juga beberapa ada yang mengenai prajurit yang mengelilingi area panggung hukuman. Tapi sungguh hebat karena makhluk itu tidak mengeluarkan suara apapun. Yang membuatnya semakin ditambahi hukuman berikutnya.

Seseorang yang sebelumnya memotong sirip sepanjang punggungnya, kini berganti pada sebuah pisau panjang yang terlihat begitu tajam dan tanpa membuang waktu ia mulai menusukan benda tajam itu pada tubuh bagian bawah makhluk itu. Merobek daging dan menguliti sirip dengan kulitnya.

Hyeon duduk disana dengan diam, sedangkan makhluk dibawah sana menjerit dengan pilu. Tatapan keduanya bertemu setelah robekan kedua yang dilakukan oleh sang eksekutor. Hyeon dengan jelas dapat melihat mata biru cantik itu menatapnya penuh air mata. Dan saat itu Hyeon dapat mendengar suara yang berbicara padanya.

"Apakah ini membuat Yang Mulia merasa lebih lega? Hamba sudah mengatakan dengan jujur bahwa sedikitpun hamba tidak mengetahui bagaimana Yang Mulia Ibu Suri terluka."

Fated To Love You (HyunLix)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang