Fated To Love You (HyunLix)

Fated 34

Pernikahan putra dan putri mahkota kerajaan Goryeo pada saat itu berlangsung dengan sangat megah. Pesta lima hari lima malampun digelar diistana.

Hari pertama adalah hari upacara pernikahan yang dgelar dihalaman utama istana. Hari kedua dan ketiga tamu-tamu bangsawan dari berbagai negri datang, hari ke empat adalah jamuan makan besar seluruh bangsawan kerajaan dan hari terakhir adalah hari pertunjukan hiburan sejak pagi hingga larut malam.

Istana benar-benar diliputi hiruk pikuk gelak tawa bahagia penghuninya, kecuali satu orang. Orang yang harusnya menjadi sosok paling bahagia karena ini adalah perayaan pernikahanya. Wang Hyeon, sang putra mahkota, sejak detik pertama mengenakan pakaian pernikahan hingga detik terakhir kembali ke kamar pribadinya, tidak ada senyum sedikitpun terlukis diwajah tampanya.

Tidak saat upacara dimulai, tidak saat menerima sujud dari putri mahkota, tidak saat menerima ucapan selamat dari tamu bangsawan yang hadir, tidak saat perjamuan makan, tidak pula saat pertunjukan hiburan. Bahkan tidak ada senyum sedikitpun untuk sang raja dan ratu atau ayah dan ibunya.

Wajah rupawanya sangat datar, tidak ada emosi sama sekali. Hyeon seperti tubuh tanpa jiwa yang melakukan segalanya tanpa keinginanya sendiri. Hanya duduk berjam-jam bahkan memasukan sepotong makanan ke dalam mulutnya saja tidak. Ia akan makan saat malam sebelum istirahat karena bagaimanapun pelayanya sudah menyiapkan hidangan kusus untuk dirinya.

Semangkuk nasi tidak akan habis dilahabnya bersama segelas air minum. Tidak ada yang lain, tidak dengan lauk apapun. Semuanya masih bersih tak tersentuh saat juru pelayan membereskan hidanganya.

Hyeon menolak untuk menemui siapapun setelah waktu istirahat, dan ia akan kembali menjalani rangkaian acara dihari berikutnya, tanpa minat sedikitpun. Pikiranya dipenuhi rasa bersalah pada kekasihnya. Hyeon merasa telah menghianati pasanganya, menghianati cinta sang kekasih yang begitu besar. Menghianati istrinya.

Ia tau ini hanyalah kewajiban yang harus dirinya lakukan sebagai pewaris tahta kerajaan, namun dibalik semua itu Hyeon hanyalah lelaki muda biasa, ia ingin bersama pasangan yang ia cintai dan tentu saja mencintainya.

Dihari terakhir perayaan pernikahanya, harusnya adalah menjadi malam pertama pengantin, dimana pasangan baru itu harus tidur bersama dalam satu kamar untuk menghasilkan calon penerus tahta berikutnya lagi.

Pasangan itu diberi hidangan dengan arak sebagai pelengkap. Hyeon meminum setegukpun tidak, ia justru membuat sang putri mahkota minum sebanyak yang ia bisa, Hyeon ingin wanita ini mabuk dan hilang kesadaran sehingga ia bisa menyelinap keluar menemui kekasihnya, menemui istrinya yang sesungguhnya.

Wanita itu akhirnya jatuh tertidur setelah meminum beberapa teguk arak yang dituangkan Hyeon. Sang pangeran membawa tubuh istrinya ke ranjang besar kamar pengantin itu. Lalu dirinya mempersiapkan segala keperluanya untuk meninggalkan istana, kali ini Hyeon lebih gila dari sebelumnya. Pria itu membawa beberapa potong kain sebagai baju ganti untuk dibawa pergi.