Chapter 11

90 17 12
                                    

Cerita ini hasil pemikiran sendiri. Jika ada kesamaan dengan cerita orang lain, maka itu hanyalah suatu kebetulan. Jadi, hargailah karya yang sudah susah payah aku buat dengan memberi satu ⭐ sebagai Vote kalian dan dimohon jangan melakukan plagiarism. Karena itu tak baik, kawan!

.

.

.

.


"Hahhh!" Seungri menghela napas lagi untuk kesekian kalinya. Kuah tteobeokki hanya diaduk-aduk olehnya dengan tatapan kosong.

"Ri, are you okay?" tany Yongbae yang sedari tadi melihat anak buahnya seperti ada beban pikiran.

Seungri tersentak karena Yongbae. Min Jun yang sedang asyik makan tteobeokki pun ikut melihat Seungri. Anak itu sudah berada di tempat Yongbae berdagang, duduk di kursi luar samping truk. Memang tak jauh dari Seungri dan juga pintu masuk truk.

"Eoh? Aniyo. Aku ..." Seungri ragu untuk bercerita.

"Katakanlah. Tidak baik kau pendam sendiri. Apa ini masalah Hana?" tanya Yongbae sambil mencuci alat masak yang tidak digunakan.

Seungri mengangguk pelan. Dari tatapan sudah terlihat dia gelisah.  "Dokter Choi mengirimiku pesan soal biaya operasi Hana. Uangku bahkan belum cukup terkumpul dan sepertinya aku harus mencari pekerjaan tambahan lainnya," jelas Seungri.

"Kau sudah bekerja ke sana kemari, Ri-ah. Tak hanya masalah jantung adikmu saja yang perlu kau perhatikan, tapi juga kesehatanmu," balas Yongbae sambil menaruh alat masak yang selesai dicuci.

"Mau bagaimana lagi. Hana lebih membutuhkan daripada aku. Jika tidak akan lama lagi operasinya," ujar Seungri. Dia selalu bertekad dan telah berjanji pada kedua orang-tuanya yang sudah tiada untuk menjaga adik satu-satunya.

"Aku punya sedikit tabungan. Kau bisa pakai dulu untuk tambahan biaya operasi Hana," ujar Yongbae.

"Aku juga ada, Hyung. Pakai saja dulu karena adikmu lebih menbutuhkan," timpal Jin Woo.

"Terima kasih semuanya. Tapi, aku tidak bisa menerimanya. Mungkin saja kalian nanti membutuhkannya. Untuk Hana biar aku yang akan pikirkan sendiri."

Seungri hanya tak ingin menyusahkan orang-orang sudah baik padanya. Dia juga takut jika Yongbae ataupun Jin Woo butuh biaya darurat meski dia sendiri memang sangat butuh.

"Ri, aku sudah menganggapmu seperti adikku sendiri. Jadi, jangan merasa sungkan." Yongbae mencoba membesarkan hati Seungri, juga meyakininya agar mau menerima bantuan darinya.

"Hyung, aku sangat berterima kasih padamu. Kau sudah mau memberiku pekerjaan. Tapi, aku tidak bisa menerima uangmu begitu saja."

"Lalu, apa yang mau kau lakukan?"

Seungri duduk di kursi dekat Min Jun sekarang. Dia ingin mengistirahatkan kakinya yang terasa pegal. Seungri juga merasa hari ini entah kenapa badannya rasanya tidak nyaman.

"Aku akan cari kerja tambahan yang kasih bayaran besar," jawab Seungri.

"Eomma, Min Jun bilang kerja sama appa saja jadi pengasuh Min Jun," celetuk Min Jun sambil mengunyah tteobeokki.

"Aigoo, sudah besar seperti ini masih butuh pengasuh?" canda Seungri.

"Untuk Eomma aku masih anak kecil saja hehehe," Min Jun terkekeh. Sudut bibirnya yang belepotan saus tteobeokki diusap Seungri.

"Kurasa ide Min Jun tidak buruk. Secara Min Jun juga suka denganmu," timpal Yongbae yang setuju usul Min Jun.

"Hyung, mana mungkin Jiyong Hyung mau mempekerjakan aku sebagai pengasuh anaknya. Secara aku tidak punya pengalaman," jelas Seungri.

He Is My Mom [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang