Cerita ini hasil pemikiran sendiri. Jika ada kesamaan dengan cerita orang lain, maka itu hanyalah suatu kebetulan. Jadi, hargailah karya yang sudah susah payah aku buat dengan memberi satu ⭐ sebagai Vote kalian dan dimohon jangan melakukan plagiarism. Karena itu tak baik, kawan!
.
.
.
.
.
'Untuk menggantikan uang burger dan ongkos bis'
Begitulah isi pesan dalam secarik kertas yang ada di meja kecil. Seungri membacanya samar-samar karena efek matanya yang baru terbuka. Dia bingung dengan sejumlah uang yang ada di meja kecil. Karena penasaran Seungri mengambil dan membaca isi pesan tersebut.
Dia tercenung sementara memikirkan. Di saat nyawanya baru terkumpul, Seungri buru-buru turun dari kasurnya karena dia harus mengurus Min Jun. Dengan tergesa dia keluar kamar dengan uang yang ada di tangannya.
Brugh
"Aw!"
Seungri mengusap kepalanya yang terbentur sesuatu cukup keras, namun lembut. Dia membuka matanya melihat apa yang dia tabrak di depannya.
"Kau tidak apa-apa?" Jiyong dengan tampang cemasnya berdiri di depan Seungri dengan kedua tangannya berada di pundak pemuda itu.
Ternyata dia menabrak si tuan rumah. Dia jadi malu sendiri. Masih pagi, tapi wajahnya sudah dibuat memerah.
"Hyung, kenapa kau ada di depan kamarku?" tanya Seungri bingung. Biasanya pria itu belum keluar dari kamarnya.
"Aku baru mau membangunkanmu karena sejak tadi kau belum bangun. Kau sendiri kenapa tergesa-gesa?" Jiyong bisa lihat ada semburat merah di wajah Seungri. Dia sendiri merasakan jantungnya berdebar dua kali lipat setelah bertabrakan dengan Seungri.
"Erh, maaf aku kesiangan. Aku akan ke kamar Min Jun sekarang," Seungri tegagap salah tingkah. Langkahnya terhenti ketika Jiyong buka suaranya.
"Tidak perlu. Min Jun sedang mandi dan sebaiknya kau mandilah dan bersiap," ucap Jiyong.
"Hu? Ahh, benar! Aku harus mandi dulu," Seungri terkekeh malu dan berbalik badan dengan tergesa. Entah kenapa dia malu sekali pagi ini. Akan tetapi, dia teringat sesuatu.
"Oh iya, Hyung soal uang-"
"Kau simpan saja! Min Jun bilang dia yang seharusnya mentraktirmu dan kau tidak bawa uang lebih kemarin," sergah Jiyong.
"Tapi 'kan Hyung ...."
"Cepat mandi sana!"
"Ah, iya mandi! Oke, aku masuk dulu!"
Blam
Pintu kamar tertutup dengan cepat, namun tidak kencang. Jiyong mengulum senyum ketika melihat Seungri jadi salah tingkah. Dia menggeleng masih dengan tersenyum, meninggalkan kamar Seungri.
Sedangkan Seungri bersandar di pintu untuk menetralkan jantungnya yang tidak tahu kenapa debarannya tidak beraturan saat di dekat Jiyong tadi. Tanpa sadar satu tangannya memegang dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is My Mom [On Going]
RomansaKetika si kecil melihat sosok ibunya yang telah lama meninggal di dalam tubuh seorang pria. Min Jun, putra semata wayang Kwon Jiyong sangat ingin pria itu menjadi ibunya.