Cerita ini hasil pemikiran sendiri. Jika ada kesamaan dengan cerita orang lain, maka itu hanyalah suatu kebetulan. Jadi, hargailah karya yang sudah susah payah aku buat dengan memberi satu ⭐ sebagai Vote kalian dan dimohon jangan melakukan plagiarism. Karena itu tak baik, kawan!
.
.
.
.
.
Seungri telah menaruh Min Jun di kasur setelah lelah menangis sepanjang perjalanan pulang. Sempat terhenti, tapi entah karena apa anak itu menangis lagi. Seungri hanya bisa mengusapi punggung Min Jun dan terkadang menyingkirkan ingus yang turun dari hidung si kecil. Bahkan bajunya menjadi korban dari air mata dan ingus Min Jun.Akhirnya Min Jun berhenti menangis setelah hampir tiba di rumah. Seungri juga sudah mengganti seragam anak itu jadi pakaian rumah. Sudah beres dengan si kecil, Seungri keluar kamarnya.
"Hah!" Dia mendesah setelah menutup pintu kamar. Pikirannya tertuju pada Jiyong sekarang. Seungri putuskan ke dapur.
"Tuan butuh sesuatu?" tanya Min Ji yang melihat Seungri memasuki dapur.
"Aku butuh secangkir kopi," ucapnya.
"Biar saya buatkan," kata Min Ji. Namun, Seungri melarangnya.
"Tidak apa, biar aku saja," kata Seungri, "oh iya, kau lihat di mana Tuan Jiyong?"
"Tuan Besar ada di ruang kerjanya," jawab Min Ji dan Seungri mengangguk.
Seungri putuskan untuk membuat dua cangkir kopi dan membawanya ke ruang kerja Jiyong.
Tok Tok Tok
"Masuk!"
Ada jawaban dari dalam sana. Seungri buka pintu perlahan dan melihat Jiyong sedang berdiri menghadap jendela. Dia hanya bisa melihat punggung itu dengan kepulan asap halus di dekatnya.
Jiyong pun berbalik dan Seungri bisa lihat lagi jika pria itu ternyata sedang merokok.
"Oh, kau!" Jiyong segera mematikan rokoknya.
"Hyung, aku bawakan kopi," ucap Seungri menaruh nampan di atas meja. Lalu, mengambil secangkir untuk diberikan pada Jiyong.
"Gomawo," ucap Jiyong seraya menerimanya.
"Kau merokok?" tanya Seungri karena dia tidak tahu jika Jiyong seorang perokok.
"Hanya kalau aku sedang banyak pikiran saja dan aku tidak pernah merokok di depan anakku," ungkap Jiyong, "maaf kalau kau tidak suka."
Seungri hanya tersenyum. Memang dia tidak terlalu suka dengan orang yang merokok, tapi bukan berarti dia bisa melarangnya.
"Minumlah kopinya. Aku tidak tahu apa kau suka atau tidak," ucap Seungri.
Jiyong tidak langsung meminum kopi buatan Seungri. Dia membauinya lebih dulu ke dalam indera penciumannya. Matanya sempat terpejam untuk menikmati wangi aroma kopi dari cangkirnya. Tak lama dia menyeruputnya.
"Hm, kopi buatanmu enak," pujinya.
"Kau 'kan sudah pernah meminumnya saat pagi," ungkap Seungri.
"Tapi, ini yang terenak." Jiyong nyengir. "Bagaimana Min Jun?"
Seungri meminum kopinya dulu sebelum menjawab pertanyaan Jiyong.
"Min Jun sedang tidur," jawab Seungri.
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is My Mom [On Going]
RomanceKetika si kecil melihat sosok ibunya yang telah lama meninggal di dalam tubuh seorang pria. Min Jun, putra semata wayang Kwon Jiyong sangat ingin pria itu menjadi ibunya.