Cerita ini hasil pemikiran sendiri. Jika ada kesamaan dengan cerita orang lain, maka itu hanyalah suatu kebetulan. Jadi, hargailah karya yang sudah susah payah aku buat dengan memberi satu ⭐ sebagai Vote kalian dan dimohon jangan melakukan plagiarism. Karena itu tak baik, kawan!
.
.
.
.
Ting Tong
Bel pintu apartemen milik Seungri sudah kedua kalinya ditekan Jiyong, namun pemiliknya belum juga membukakannya. Min Jun terkadang menatap Jiyong, lalu ke arah pintu lagi. Tangan kecilnya menjinjing goodie bag berisi kue tart kecil.
"Appa, pencet lagi belnya," pinta si kecil.
"Ini sudah ketiga kalinya, Sayang."
Ketiga kali, tapi belum juga ada respon dari dalam. Apa mungkin Seungri tidur atau pergi ke dokter? Atau jangan-jangan pingsan di dalam. Itu yang juga jadi kecemasan Jiyong.
"Sebentar!" jawab seseorang dari dalam apartemen. Suaranya begitu lemah.
Ceklek
Seungri dengan wajah terpucatnya, itu yang dilihat Jiyong dan Min Jun, kaget dengan kedatangan orang yang tak diduganya.
"Jiyong Hyung ... Min Jun?"
"Eomma ... Eomma kenapa?" tanya Min Jun khawatir.
"Masuklah. Di luar dingin," ucap Seungri. Hanya dia yang sebenarnya merasa dingin.
"Ri, kau baik-baik saja?" tanya Jiyong melihat punggung serta pundak pemuda itu turun. Seungri mengangguk lemah.
"Aku hanya masuk angin saja," jawab Seungri berbalik badan pada Jiyong dan Min Jun.
Jiyong dan Min Jun masih melepas sepatunya dan menaruh dengan rapi. Namun, baru saja Jiyong menegakan badannya dia melihat darah mengalir di hidungnya.
"Ri, hidungmu ...," pekik Jiyong pelan.
Seungri mengusap hidungnya dan melihat di jarinya ada darah di sana. Dia juga sempat menatap Jiyong yang terlihat cemas, namun pandanganya tiba-tiba buram dan akhirnya menggelap.
"EOMMAA!!" teriak Min Jun panik.
"SEUNGRIII!" Jiyong histeris karena Seungri jatuh pingsan ke arahnya.
Dengan sigap dia menangkap tubuh Seungri. Karena gerakan yang tiba-tiba itu badan Jiyong ikut terhuyung. Untung dia masih bisa menahannya sampai kedua terduduk di lantai dekat pintu masuk.
"Ri ... Hei, bangun!" panggil Jiyong dengan menepuk pelan pipi Seungri. Mungkin saja dia bisa sadar dan Jiyong tak perlu menggendongnya.
"Appa, bagaimana ini? Eomma pingsan," ucap Min Jun kebingungan. Bungkus kue dan juga bubur yang dipegang Jiyong dan Min Jun pun terlepas.
"Appa bawa masuk ke kamarnya dulu. Kau bawa kue dan bubur tadi," perintah Jiyong. Min Jun mengangguk mengerti. Kalau dibilang Min Jun tidak menangis itu salah. Pipi anak itu sudah basah karena air matanya.
Jiyong dengan segenap tenaganya mengangkat Seungri untuk dia bawa ke kamar. Matanya segera menemukan letak kamarnya karena memang pintunya terbuka. Min Jun menaruh bawaannya di atas meja makan, lalu mengikuti Jiyong ke kamar.
Selembar tisu diambil Jiyong untuk membersihkan darah yang keluar dari lubang hidungnya. Jiyong juga menyentuh kening Seungri yang terasa seperti habis keluar dari oven. Sungguh panas.
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is My Mom [On Going]
RomanceKetika si kecil melihat sosok ibunya yang telah lama meninggal di dalam tubuh seorang pria. Min Jun, putra semata wayang Kwon Jiyong sangat ingin pria itu menjadi ibunya.