Chapter 38

32 9 15
                                    

Cerita ini hasil pemikiran sendiri. Jika ada kesamaan dengan cerita orang lain, maka itu hanyalah suatu kebetulan. Jadi, hargailah karya yang sudah susah payah aku buat dengan memberi satu ⭐ sebagai Vote kalian dan dimohon jangan melakukan plagiarism. Karena itu tak baik, kawan!

.

.

.

.

.

"Jadi, apa benar yang dikatakan Min Jun soal Areum?" tanya Jiyong hanya untuk memastikan jika Min Jun benar.

Seungri kembali diam dengan posisinya yang bersandar di kasur. Tangannya sibuk mengusap rambut Min Jun yang tidur di sampingnya. Anak itu tertidur karena lelah menangis sejak melihat Seungri nyaris tenggelam sampai menyaksikan Seungri mengigau dan sekarang anak itu minta untuk tidur satu kasur dengannya.

"Memangnya apa yang dikatakan Min Jun?" tanya Seungri pura-pura tak mengerti.

"Anakmu mengatakan jika Areum sengaja mendorongmu. Dia yakin Areum tahu kau tidak bisa berenang saat mendengar percakapan kalian," jawab Jiyong.

"Hyung, apapun yang dikatakan Min Jun, tolong kau jangan marah atau menyalahkan pada Areum," kata Seungri dengan dihiasi senyum.

"Jangan coba membelanya jika memang Areum bersalah," ujar Jiyong.

"Aku tidak membelanya, Hyung. Bagaimanapun dia kekasihmu," sangkal Seungri.

Jiyong menatap Seungri sejenak dengan menampilkan wajah serius. Pemuda itu sampai salah tingkah dengan tatapan Jiyong yang menurutnya bertambah tampan ketika sedang serius.

"Aku tidak akan membiarkan siapapun berbuat seenaknya pada keluargaku. Aku tetap akan menghukumnya kalau memang dia berbuat kesalahan sekalipun itu kekasihku atau istriku," tegas Jiyong.

Seungri menarik sudut bibirnya dengan beratb hanya untuk tersenyum. Dia dikejutkan lagi oleh sikap pria di hadapannya ini bukanlah orang yang mian-main jika itu menyangkut keluarganya.

"Jadi, katakan padaku apa itu benar?"

Seungri menghela napas. Dia melepas tatapan dengan Jiyong sejenak, melirik Min Jun yang masih pulas tertidur.

"Hyung, aku tidak tahu apakah Nona Areum sengaja atau tidak mendorongku. Tapi, berjanjilah padaku jika itu benar terjadi jangan memberinya hukuman yang terlalu berat. Aku yakin dia punya alasan melakukan itu," pinta Seungri.

"Aku tidak bisa menjamin itu, Seungri-ah. Kalau itu kesalahan berat aku tidak bisa mentolerirnya," balas Jiyong dan Seungri tidak bisa berkata apa-apa lagi.

"Ternyata kau orang yang keras kepala," ledek Seungri.

"Ada lagi yang ingin kutanyakan padamu."

"Soal apa?"

Jiyong meragu untuk menanyakannya, tapi dia juga penasaran. Karena sudah dua kali Jiyong mendapati Seungri melakukan itu.

"Saat kau mengigau, sudah dua kali kau menyebut nama Loren. Kau bahkan berteriak seperti orang ketakutan. Sebenarnya ada hubungan apa kau dengan Loren?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 17 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

He Is My Mom [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang