Chapter 5

80 17 9
                                    

Cerita ini hasil pemikiran sendiri. Jika ada kesamaan dengan cerita orang lain, maka itu hanyalah suatu kebetulan. Jadi, hargailah karya yang sudah susah payah aku buat dengan memberi satu ⭐ sebagai Vote kalian dan dimohon jangan melakukan plagiarism. Karena itu tak baik, kawan!

.

.

.

.

.


Pagi sekitar pukul 10 waktu setempat, Seungri sudah berlarian di lorong rumah sakit menuju bangsal di mana adiknya dirawat. Dokter yang menangani penyakit jantung adiknya mengabarkan jika Hana sempat mengeluhkan dadanya yang sakit dan nyeri. Seungri sudah sangat panik mendengarnya.

Tiba di rumah sakit dia bertemu dengan dokter Choi yang baru saja keluar dari kamar sang adik untuk melakukan pemantauan terhadapnya. Masih dengan napas tersengal, Seungri siap mendengarkan penjelasan sang dokter.

"Bagaimana kondisinya?" tanya Seungri.

"Sudah stabil untuk saat ini. Kita harus segera mendapatkan donor jantung jika ingin memberikan kehidupan baru pada adikmu," ungkap dokter Choi Seung Hyun.

"Apakah masih belum ada kabar?"

Dokter Choi menyaku kedua tangannya ke dalam kantung sneli putih yang dia kenakan.

"Yang membutuhkan donor jantung bukan hanya adikmu dan kita juga perlu memastikan jika jantung yang akan didonorkan akan cocok pada Hana," ujar Seung Hyun.

Seungri jadi terdiam karenanya.

"Satu hal lagi. Kau akan membutuhkan biaya yang sangat besar untuk operasi dan biaya perawatan selama di rumah sakit."

Seungri masih posisi diamnya karena masih harus memproses semua yang terjadi hari ini.

"Semangat! Aku akan menghubungimu jika ada perkembangan," ucap Seung Hyun.

"Terima kasih, Hyung."

Seungri mengusap kasar wajahnya serta menghela napas berat. Pagi ini harinya terasa berat karena sakit adiknya yang bisa dibilang membutuhkan biaya yang tak sedikit. Sementara penghasilannya dari bekerja bersama Yongbae sudah pasti tidak cukup. Terkadang dia harus mencari tambahan dari bekerja freelance di sebuah mini market.

Dia masuk ke dalam kamar rawat Hana untuk memastikan keadaannya baik-baik saja. Bisa dilihatnya sang adik sedang tidur karena pengaruh dari obat yang diberikan sepupunya.

Seungri merapikan sedikit selimut yang dipakai Hana, kemudian dia duduk di kursi dekat kasur sang adik, serta memperhatikannya tidur dengan nyenyak.

"Oppa akan lakukan apapun untuk bisa membuatmu sembuh, Hana-ah."

....

Keadaan suram tak jauh beda dengan yang terjadi di rumah Jiyong. Hari ini dia tidak pergi ke kantor karena harus merawat putranya yang masih sakit. Demamnya sudah tidak terlalu tinggi. Namun, Min Jun masih susah untuk dibujuk makan.

Dia benar-benar berdemo.

"Nak, maafkan Appa ya. Appa tidak akan ulangi lagi," bujuk Jiyong. Akan tetapi, Min Jun tetap diam.

"Makan ya, Min Jun Sayang. Kau mau apa? Appa akan belikan," rayu Jiyong tak boleh menyerah.

"Min Jun mau ketemu eomma!" ucap Min Jun lirih karena dia masih lemas.

He Is My Mom [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang