Chapter 51

59 10 0
                                    

Waktu itu, Bara berusia sekitar dua belas tahun saat ayahnya membawa seorang balita laki-laki, pulang ke kediaman Arden. Diederrick memperkenalkan balita yang tengah tertidur dalam gendongannya itu sebagai putranya. Setelahnya, Bara mendengar pertengkaran hebat kedua orangtuanya untuk yang pertama kali. Dan dia berpikir, pastilah bocah itu akan menjadi masalah dalam kehidupannya kelak.

Namanya Hala De Garve. Putra dari ayahnya dengan seorang wanita bernama Mia. Tidak sulit bagi Bara untuk mengetahui asal-usul adik barunya. Mia, ibu dari Hala, adalah wanita simpanan sang ayah. Waktu itu, Bara benar-benar mengutuk ayahnya dalam hati, karena dengan tega mengkhianati kepercayaan ibunya dengan berselingkuh. Namun anak laki-laki yang baru menginjak masa remaja itu, lebih mengutuk Hala dan ibunya.

Rasa benci Bara tumbuh lebih cepat dan dalam ketika di usia yang belum genap lima tahun, Hala telah pandai menguasai apa yang anak seusianya tidak bisa capai, termasuk Bara. Bocah itu lancar membaca meski logat cadelnya masih sangat kental. Ia juga belajar berhitung dengan cepat. Berbicara dengan tiga bahasa sekaligus yang bahkan orang dewasa tanpa pelatihan sulit lakukan. Anak itu sangat riang dan bersemangat hingga menyita banyak perhatian. Termasuk perhatian Diederrick.

Sang kepala keluarga Arden mengalihkan seluruh perhatiannya pada Hala saat itu. Membuat Bara membenci Hala kecil dengan sangat. Bahkan ketika tangan mungil Hala menggenggamnya untuk mengajak bermain, Bara dengan dingin menghempaskannya. Dia tidak sudi bermain dengan anak dari seorang wanita yang tidak ada bedanya dengan pelacur.

Pada ulang tahun Hala yang ke-lima, pesta kecil akan diadakan di kediaman Arden. Itu adalah ulang tahun pertamanya di sana. Juga ulang tahun pertama tanpa ibunya. Hala kala itu mengerti kenapa dirinya dibawa untuk tinggal di kediaman Arden. Karena Diederrick adalah ayah kandungnya. Pria yang selama ini sering Hala pada sang ibu. Sayangnya ia belum mengerti tentang status keberadaannya.

Sebelum jamuan makan malam, Hala mengurung diri seharian di kamar. Tidak mau makan, bermain, apalagi belajar. Keceriaannya seakan menguap dan hilang di udara. Bocah itu rindu ibunya. Bara tidak peduli tentu saja. Tapi ayahnya begitu peduli. Dan kepedulian pria itu pada si bungsu menyakiti Bara dan ibunya.

"Kamu undang wanita itu ke rumah kita? Kenapa enggak kamu aja yang ke rumahnya? Rayakan ulang tahun anak kalian sama-sama di sana?! Bikin anak lagi kalau perlu!" Suara Nyonya Shafira terdengar sangat marah saat mengucapkannya.

Diederrick tidak menggubris sang istri dan hanya berlalu meninggalkan kamar mereka. Bara yang tanpa sengaja mendengar perdebatan yang entah sudah keberapa kalinya itu, menghampiri sang ibu dan menenangkannya. Dalam hati, remaja itu mengutuk agar pesta ulang tahun Hala tidak akan pernah terjadi.

Tuhan mengabulkan permintaan Bara kala itu juga. Mia yang diundang untuk menghadiri acara ulang tahun putra semata wayangnya, menggila. Wanita itu tidak benar-benar rela melepaskan putranya untuk Diederrick. Beberapa bulan tanpa Hala hidupnya seperti mati rasa. Karena itu ia berniat membawa sang putra kembali bersamanya.

Hala tentu saja sangat senang saat Mia membawanya melewati lorong-lorong kediaman Arden entah ke mana. Senyumnya mengembang sempurna saat kedua tangan lembut Mia menggendong tubuhnya. Ia sangat rindu. Namun senyumnya berubah menjadi ketakutan saat pria-pria besar memisahkan dirinya dari sang ibu. Beberapa dari mereka membawa Mia yang berteriak, entah ke mana. Hala menangis, ikut berteriak memanggil ibunya.

Tangisannya semakin menjadi saat Hala melihat Mia berdiri di ujung atap lantai tiga dengan beberapa pria yang mengejarnya tadi mengelilinginya. Bocah itu berlari menghampiri di bawah dan kembali berteriak memanggil ibunya. Mia menoleh ke arah Hala, seulas senyum cantik terpatri di wajah lembut penuh air mata.

Sepersekian detik, wanita itu merentangkan kedua tangannya seolah-olah ingin memeluk Hala dan melompat dari sana. Hala hanya memandangi sosok anggun dengan balutan dress peach itu terbang dan terjatuh keras tepat dihadapannya.

Eyes that Only Looking at You [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang