Chapter 46

54 9 0
                                    

Bu Sarah meninggalkan apartemen Gavin tepat pukul empat. Seperti yang telah diminta oleh majikannya, wanita paruh baya itu menyiapkan beberapa menu makan malam untuk Hala. Namun ia hanya menyantap dua atau tiga sendok saja kemudian membungkusnya dengan plastik wrap untuk disimpan pada pendingin. Makan sendiri tidak lagi menyenangkan jika telah memiliki pasangan.

Di masa lalu, Hala selalu menikmati makan sendirian sejak ibunya meninggal. Makan bersama hanya jika diminta untuk mengunjungi kediaman Arden oleh sang ayah. Itu juga bukan jenis makan yang menyenangkan. Lebih seperti ketegangan yang berpindah dari medan perang ke meja makan. Membosankan. Hala tidak suka.

Meregangkan kedua lengan beserta tubuhnya yang sedikit pegal, Hala berjalan memasuki kamar Gavin. Sekarang kamar itu juga miliknya. Karena setiap adegan romantis penuh gairah selalu terjadi di sana. Tentu saja, karena unit Hala tidak diciptakan untuk sepasang pria penuh gairah yang bisa melakukannya di mana-mana.

"Good night, sexy..." Gumam Hala sebelum memejamkan matanya untuk berkelana di alam bawah sadarnya.

****

Berita tentangnya yang mendapat hukuman skorsing selama dua hari, dan pembatalan keikutsertaannya dalam perlombaan panahan, telah menjadi topik hangat seantero sekolah, hari itu juga. Lebih-lebih, selepas hukuman itu ditetapkan, seorang ajudan kiriman sang ayah langsung menjemput Hala dan membawanya ke kediaman Arden.

Ia tidak sempat melihat ataupun berpamitan pada Gavin. Pemuda berkacamata itu pastilah sangat cemas dan khawatir sekarang. Hala bisa membayangkan wajah murung dan sedih pemilik surai kelam itu. Menggemaskan.

Bukan waktunya memikirkan itu. Ada hal yang lebih penting menunggu Hala di balik pintu megah di hapannya saat ini. Barangkali setelah memasuki pintu ini, Hala tidak akan bisa keluar lagi.

"From so many people out there, why you choose to offend Gutama's?" Sebuah pertanyaan keluar langsung dari bibir kepala keluarga Arden, Diederrick.

Hala diam beberapa saat untuk menyaring kata-katanya dalam otak. Jika ini di waktu biasa, ia tidak akan segan melontarkan apapun dalam pikirannya. Hala, "How do you want me to answer that question? Aren't you already knows it all?"

Tatapan Hala berpindah pada berkas-berkas di atas meja kerja Tuan Diederrick. Sang kepala keluarga mengikuti tatapan putra bungsunya. Tersenyum miring mengingat kembali berbagai informasi yang tertulis di sana.

Tidak salah lagi, Hala memang putranya. Pemuda itu bahkan tidak mencari alasan untuk membela setiap perbuatannya. Ia juga sangat angkuh hingga tak mau merengek padanya yang merupakan ayahnya. Padahal jika pemuda itu mau sedikit saja tunduk dan memohon pada Tuan Diederrick, pasti tidak akan sulit untuk berdamai dengan Gutama.

Hala, "I'll accept all the qonsequences for my deeds. Just don't touch 'him'."

Tuan Diederrick sedikit tersentak dengan perkataan putranya. Terdengar tidak asing di telinganya. Namun dengan cepat pria paruh baya merubah kembali mimik wajahnya seperti sedia kala.

"Now, it's not like you to say something like that. Papa penasaran sehebat apa putra bungsu Diratja ini," sahut Tuan Diederrick memandangi selembar foto Gavin pada salah satu lembar informasi di atas meja.

"I question myself that too. But the answer never cross my mind. It just linger in the heart like tight knots."

Tuan Diederrick terkekeh mengejek, "You're being sentimental."

"If you feels you hadn't much time to live, than you can't bleme me for being sentimental," sahut Hala santai. Seperti tengah berbicara dengan seorang yang bukan ayahnya.

Jantung Tuan Diederrick terasa sedikit disentil mendengar ucapan Hala. Diagnosis yang diberikan Dokter Ferdy pada catatan medis pemuda itu cukup mengejutkan sekaligus mengecewakan. Selama ini ia berpikir putra bungsunya itu berbeda dari Bara. Karena pria itu memiliki kuasa penuh untuk mendidik Hala. Pemuda itu sangat diharapkan untuk dapat mewarisi setiap langkahnya, mendukung Bara dari belakang. Seperti pedang melindungi tuan.

Eyes that Only Looking at You [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang