bab 33

315 42 2
                                    

Makasih buat yang udah selalu nungguin cerita author yang makin ga jelas inih,.
Dari yang tadi nya niat nya iseng, dan di pertengahan cerita gak ada semangat buat ngelanjutin cerita.
Tapi pada akhirnya mutusin buat lanjut, karna ada kalian yang selalu setia nungguin author makasih bangetttt... Dan author gak mau ngecewain pembaca yang udah bantu semangatin.
Maaf klo up nya sesuai mood author doang,.

Gak nyangka aja sih sampe yang baca 35k.


























Elkan yang saat ini sedang berada didalam mobil bersama leona, tanpa rasa kecurigaan dari dalam hatinya, leona hanya menurut saat dirinya dibujuk untuk pergi bersama elkan.

"Kak ini mau kemana? " Tanya leona mulai panik karna melihat situasi jalan yang semakin sepi, dimana banyak pepohonan dan semakin menjauh dari keramaian kota.

"Kamu tenang aja, aku gak bakal macem2 kok, kakak cuma nyari tempat yang sepi biar rileks aja, apalagi barusan tadi abis bnyak ngerjain soal, jadi kakak butuh ketenangan, " Jawab nya dengan senyuman yang menghiasi wajahnya.

Namun hal itu semakin membuat leona merasakan panik melihat senyuman elkan yang tak biasa menurutnya.

Namun dia berusaha menenangkan pikiran nya dan masih berusaha berfikir positif.



Dilain sisi lyodra saat ini telah memberitahukan semuanya pada liam alexander tentang elkan, pada awalnya liam tentu saja tak percaya, dan berusaha mengusir lyodra krna berfikir lyodra telah memfitnah anaknya, sebelum akhirnya melihat bukti yang lyodra berikan pada liam,.

sebelum lyodra memutuskan untuk memberitahu Liam, dirinya terlebih dahulu mencari bukti dan tentu saja meminta bantuan kepada kedua orangtua nya.

dan liam pun disuruh untuk memeriksa kamar elkan untuk mendapatkan bukti lebih jelas setelah mengecek kamar elkan,.
Liam begitu terkejut,dimana kamar anaknya itu terdapat begitu banyak foto2 leona yang terpampang disetiap sudut kamar elkan, yang selama ini tak pernah ia periksa karna elkan yang selalu melarangnya, tanpa rasa curiga Liam pun hanya menurutinya ia pikir elkan membutuhkan privasi pikirnya.

"Ya Tuhan apa yang telah aku lakukan pada anak2 ku" Sesal Liam karna dirinya tak pernah bisa menjadi ayah yang baik untuk mereka.

Lyodra pun berusaha menenangkan Liam dengan menepuk bahunya.

"Tenang om, lebih baik kita cari leona, aku punya firasat yang buruk om apalagi sekarang leona lagi pergi sama elkan" Ucap lyodra menyadarkan Liam yang saat ini sedang duduk namun dalam kondisi yang memprihatinkan karna mengetahui kebenaran yang memilukan yang saat ini sedang terjadi pada keluarganya.

"Maafin ayah leona, yang lagi lagi selalu buat kamu dalam bahaya, ayah memang gak pantes disebut orang tua. " Sesal Liam,. Namun air matanya mengalir, sebagai rasa sesal yang begitu dalam karna tak bisa menjadi orang tua yang abadi dan tak pernah memperdulikan kondisi kedua anaknya.


Mereka berdua pun saat ini memutuskan untuk mencari keberadaan leona yang hingga malam tiba belum juga kembali kerumah nya.


"Kak aku takut ,ko kita kesini sih, " Tanya leona sambil memegang lengan elkan dengan erat, leona memasuki gedung tinggi yang tak berpenghuni dan itu membuat kewaspadaan nya meningkat.

"Jangan takut leona, ada kakak disini kita bakal seneng2 nanti " Jawab elkan menyeringai tanpa leona tahu, karna tempat itu yang minum cahaya.

"Kak, aku mau pulang aja, " Leona pun ingin berbalik, hingga tangannya dicegat oleh elkan.

"Diatas ada tempat dimana kita bisa liat bintang2 yang bertebaran di langit kamu pasti suka, kita udah jauh2 kesini dek masa iya mau pulang " Bujuk elkan lagi,.

"Tapi aku takut kak, aku mau pulang" Rengek leona lagi membuat elkan semakin tak sabar untuk menanggapi rengekan leona yang terus meminta pulang.

"Kalo aku bilang, nanti ya nanti!!! " Teriak elkan menarik leona dengan keras, hingga leona meringis kesakitan.

" Ouuhh maaf sayang, harusnya kamu tinggal nurut aja, jadi aku gak perlu kasar ke kamu," Elkan ingin mengelus pipi leona namun segera ditepis.

"Uuuwwwwhh adikku kasar banget, padahal kakak udah minta maaf loh, apa kamu emng suka yang kasar kasar" Ucap elkan bersmirk dan mencengkram wajah leona,membuat leona semakin takut karna baru kali ini melihat sosok elkan yang sangat menakutkan seperti ini.

Leona perlahan mundur, namun segera ditarik oleh elkan menuju ke atap gedung yang kosong tersebut.

"Kak lepasin kak, sakiiittt " Ringis leona namun tak juga didengar oleh elkan,.

Elkan seakan tuli dan terus menyeret Leona,.

"Lepasin brengsek,, gw pikir lo udah berubah jadi baik ,Harusnya gw dengerin lyodra " Membuat elkan tertawa,.

"Hahah lo emang bego adikku sayang mau aja gw begoin karna foto yang sengaja gw kasih ke lo waktu itu " Ahahahha

"Maksud kakak? " Tanya leona mengkerut kan dahi

"Haha iya foto itu cuma akal2n gw buat lo bisa putus sama lyodra dan gw bisa milikin lo tanpa gangguan dari siapapun kaya sekarang , dan ya, gw berhasil " Ucap nya masih tertawa sedangkan leona menyesali apa yang telah ia lakukan pada lyodra karna tak mempercayainya dan lagi lagi menyakiti hatinya.

"Maafin gw ly maafin gw, gw emng gak pantes buat orang setulus lo. " Ucap nya terisak

"Dan lo sering banget nyia nyiain perasaan lyodra, dan gw yakin kali ini dia gak bakalan nyelamatin lo, jadi lebih baik lo sama gw aja sekarang " Elkan mendorong Leona hingga Leona jatuh kebelakang.

Elkan terus maju melangkah menuju Leona sambil melepas satu persatu kancing bajunya, membuat Leona semakin ketakutan dan terus menyeret tubuhnya kebelakang.

"Gw mohon jangan kaya gini, gw adek kandung lo brengsek"Leona terisak, tubuhnya semakin kotor karna dirinya yang terus menyeret tubuhnya.

" Ssst tenang sayang, ini bakalan jadi malam yang indah buat kita, " Kini elkan telah setengah naked, karna baju yng telah berhasil lepas dari tubuh nya .

Elkan berusaha untuk menduduki Leona namun Leona dengan sekuat tenaga berusaha mendorong elkan, namun kekuatan nya tak sepadan dengan elkan yang seorang laki2.

Hingga akhirnya Elkan berhasil menduduki Leona dan mencengkram tangan Leona mbuat Leona tak bisa bergerak,.

Air matanya tak berhenti mengalir, Leona merasa putus asa.

"Ssttt, ini gak bakalan sakit jadi mending sekrang lo nikmatin, dan gw pastiiin lo bakalan jadi milik gw Leona malam ini, katakan lah gw kakak yang brengsek tapi gw gak perduli asal lo jadi milik gw" Leona semakin terisak! Dia terus menggelengkan kepalanya dan berharap elkan merasa kasian terhadap nya,.

Namun nyatanya elkan telah terbawa oleh nafsu, dan tak merasa kasihan sedikitpun pada adek kandungnya itu,.

Matanya makin menggelap, tubuhnya telah dikuasai oleh nafsu, elkan semakin mendekat kan wajahnya pada Leona,.


























#next chapter

TRANSMIGRASI LILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang