bab 29

377 45 1
                                    




Hari ini adalah hari kepulangan Leona, tentu saja hal ini membuat Leona bahagia apalagi dengan kehadiran sangat kekasih di sampingnya.

"Huaaa seneng banget hari ini akhirnya bisa pulang " Ucap Leona sesampainya didepan pintu rumahnya dengan lyodra yang mendorong kursi roda Leona dibelakang,.

Hal ini tak luput dari perhatian elkan yang juga ikut mengantar kepulangan Leona dirumahnya.

"Selamat datang dirumah kembali dek, " Ucapnya menarik perhatian Leona yang mendapat anggukan dan juga senyuman dari Leona.


"Sayang mau aku antar kekamar aja, biar kamu juga langsung istirahat. Pasti cape baru pulang dari rumah sakit" Ucap lyodra lembut mengelus kepala Leona, yang kin telah memasuki ruang tamu.

"Iya sayang, tapi kamu temenin yah" Dengan lembut leona membalas pertanyaan lyodra.

Lyodra pun mengangguk dan akan membawa Leona dengan cara bridal style untuk menaiki tangga karna kamar leona yang berada di lantai atas, namun hal itu segera dihalangi oleh elkan,

"Biar gw aja, gw takut lo gak kuat gendong adek gw, tar jatuh lagi " Elkan langsung mendorong lyodra kesamping,.

Membuat lyodra menggeram karna kesal atas perlakuan elkan terhadapnya, .

Namun Leona berusaha menenangkan kekasihnya itu dengan cara mengusap tangannya mengkode untuk tetap sabar meski dalam hati leona juga merasa tak enak dengan kekasihnya itu, dirinya ingin menolak nmun mengingat kemarin ia baru saja berbaikan dengan elkan tak ingin kakak nya itu tersinggung, lyodra pun akhirnya mengalah dan membiarkan leona di gendong oleh elkan.






Seminggu pun terlewati dengan rasa bosan yang lagi lagi dirasakan oleh Leona, dan sikap protektif yang diberikan oleh kakaknya yaitu elkan, yang selalu melarang apapun yang leona ingin lkukan, padahal menurutnya dirinya sudah baik2 saja, terlebih lagi ada lyodra yang selalu menemaninya,.

Seperti kemarin saat lyodra ingin mengajak leona ketaman karna dirinya yang memang Dirinya yang bosen dirumah namun lagi lagi di larang oleh elkan, dan malah menyalahkan lyodra dan menganggap lyodra tak becus untuk menjaganya,.

tak ingin ribut akhirnya leona pun pasrah menghadapi sikap elkan yang terlalu berlebihan padanya,.





Hari ini dirinya memaksa untuk masuk sekolah, meski lagi lagi elkan melarang nya. Namun dirinya yang kekeh akhirnya berhasil membuat elkan menyerah.

"Biar kakak aja yah yang mengantar kamu kesekolah dek, " Bujuk elkan yang saat ini sedang sarapan bersama dengan leona dan juga liam.

"Hmm gak usah kak, lagian aku juga udah nyuruh lyodra buat kesini jemput aku" Elkan menggeram kesal dan mengepalkan tangannya dibawah meja merasa kesal dengan tanggapan leona yang lagi2 menolak nya dan lebih memilih bersama lyodra.

"Kakak, kan bisa nganter kamu dek, ngpain kamu nelfon lyodra, kasian kan dia harus bolak2. "  Ucap elkan tersenyum menutupi perasaan nya yang marah karna leona yang terus menerus menyebut nama lyodra

"Benar kata kakak kamu, mendingan kamu berangkat bareng kakak kamu elkan, " Ucap liam menyetujui perkataan elkan

"Tapi yah" Leona ingin menjawab namun segera di potong oleh liam ayahnya.

"Saya gak mau ada ribut2 masalah sepele seperti ini lagi saat kita sedang sarapan, dan untuk kamu leona kamu boleh sekolah asalkan berangkat dengan elkan. " Membuat leona langsung menatap ayah nya merasa tak Terima dengan keputusan itu.

"Tapi yah, aku udah terlanjur bilang sama dia yah, lagian bentar lagi lyodra juga nyampe. " Ucap nya berusaha membujuk liam.

"Sekolah atau tidak sama sekali, dan saya diam bukan berarti saya udah nge restuin kalian berdua ingat itu dan setelah saya pikir lagi lebih baik kamu putus sama dia, karna dia cuma bawa pengaruh buruk buat kamu. "
Elkan langsung tersenyum penuh kemenangan,. Berbeda dengan leona yang tampak murung setelahnya.

"Pemgaruh buruk apa sih yah, ayah itu gak tahu apa2 ttg lyodra, Dia yang udah nolongin aku yah, kemarin ayah setuju2 aja aku berhubungan sama lyodra kenapa sekarang kaya gini lagi, aku benci sama ayah" leona langsung beranjak dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan meja makan itu.

"Leonaaaaa " Teriak liam berusaha menghentikan leona namun leona dengan acuh pergi begitu saja,

"Tenang yah, biar elkan yang ngejar leona, dan aku pastiin dia gak bakalan berhubungan dengan lyodra lagi " Liam hanya mengangguk dan membiarkan elkan mengejar leona.

'Gak sia2 juga gw ngehasut ayah biar ngebenci lyodra, ' gumam elkan dalam hatinya dan lanjut mengejar leona .





" Dek, tungguin kakak," Leona pun berhenti, dan berusaha mengusap air matanya .

" Maafin kakak yah dek, bikin kamu ribut sama ayah tadi" Leona pun menatap elkan dengan matanya yang memerah karna menangis,
Kemudian menggeleng.

"Ini bukan salah kakak, cuma aku gak tahu kenapa tiba2 ayah benci sama lyodra, sampe nyuruh aku putus sama dia, aku nggak mau kak, " Elkan membawa Leona kedalam pelukannya.



Hingga tak lama lyodra sampai didepan rumah Leona dan melihat adegan dimana Leona berpelukan dengan elkan,. Elkan yang melihat itu dengan sengaja mencium puncak kepala Leona, tanpa Leona sadari karna posisinya yang membelakangi lyodra.


'Sabar lily cuma lo yang ada dihati Leona jangan bikin lo terprovokasi sama elkan, inget ly dengerin penjelasan Leona dulu, jangan marah dulu okayy'

Gumam lyodra berusaha menenangkan dirinya sendiri hingga dirinya siap untuk menghampiri Leona yang masih tak sadar dengan kehadirannya.


"Sayang" Panggil lyodra, dengan cepat leona berbalik menghadap lyodra dan menghapus air matanya,.

" Kamu kenapa sayang? " Lyodra menyadari mata leona yang memerah.
Tanpa menjawab pertanyaan yang dilayangkan oleh lyodra,Leona langsung memeluk lyodra membuat lyodra kebingungan namun dengan cepat langsung membalas pelukan Leona.

Elkan yang melihat itu hanya bisa mengepalkan tangannya,.
'Kali ini lo menang lyodra tapi gw pastiin gw bkal bikin Leona benci sama lo'

"Kak aku berangkat sama lyodra yah" Mau tidak mau elkan hanya mengangguk,.

Leona segera menyeret tangan lyodra untuk menjauh dari rumahnya.



Didalam mobil.

Hari ini lyodra membawa mobilnya, karna ini adalah pertama kalinya Leona masuk sekolah setelah pulang dari rumah sakit, dan dirinya yang masih khawatir dengan keadaan Leona alhasil dirinya memutuskan untuk memakai mobilnya ketimbang membawa motor,.

"Mau cerita? " Tanya lyodra sambil mengusap air mata Leona, dengan tangan satunya yang memegang stir mobinya dan sesekali matanya yang fokus menatap jalan.

"Aku gak tahu, tiba2 ayah bilang aku harus putus sama kamu, dan kata ayah kamu cuma membawa pengaruh buruk sama aku, tapi aku gak setuju tentang hal itu, aku gak mau putus sama kamu sayang" Leona kembali terisak,. Lyodra pun langsung menepikan mobil nya.

"Hey dengerin aku, aku gak bakal ngelepasin kamu, dan aku gak bakal biarin ayah kamu pisahin kita gitu aja, percaya sama aku okayy, aku selalu ada disini sama kamu, kamu gak usah pikiran tentang itu, aku bakal ngeyakinin ayah kamu, kalo aku pantas buat kamu" Ucap lyodra menenangkan Leona, membuat Leona berhenti menangis .

Akhirnya Leona pun mengangguk dan senyuman terbit di wajahnya, dirinya berusaha mempercayai kata2 lyodra dan janji lyodra padanya.


















#next chapter

TRANSMIGRASI LILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang