Tiga - 셋

509 38 0
                                    

Setiap berangkat sekolah, Beomgyu berusaha menghindari daddy-nya, karena dia memang tidak mau melihatnya, lebih baik menghindar.

Tapi kali ini Beomgyu kurang beruntung, daddy-nya sedang duduk membaca buku di ruang makan sambil menikmati sarapan paginya. Tapi tampaknya hari ini daddy-nya tidak pergi ke kantor, karena masih berpakaian santai.

Pelan-pelan Beomgyu berjalan cepat menuju ke dapur agar bisa keluar dari pintu dapur, dan berhasil. Padahal Jaehyun mengetahui gerak gerik anaknya yang langsung kabur masuk kedalam dapur dan keluar rumah dari pintu dapur.

Rasanya lega sekali hati Beomgyu bisa menghindari daddy-nya. Hari ini dia sengaja tidak berangkat dengan Sungchan, karena tidak mau bertemu daddy-nya dimana selalu tiap pagi suasana tidak nyaman.

Dan Beomgyu juga tidak membawa bekalnya, karena bibi Yuna belum sempat membuatnya. Jam masih pukul 6 pagi, udara dingin dan Beomgyu mengeluarkan sepedanya yang untung saja tadi malam sudah dia persiapkan untuk dipakai hari ini pergi ke sekolah.

Dari balik jendela, Jaehyun melihat kepergian Beomgyu yang mengayuh sepedanya dengan senang. Melihat wajah Beomgyu yang terlihat ceria, terlihat sangat jelas wajahnya sama dengan bubunya.

Wajah Beomgyu memang mirip dengan bubunya, karena itu Jaehyun selalu tidak mau bertatapan dengan anaknya, lebih baik menghindar daripada sedih melihat wajah Taeyong di wajah Beomgyu.

Di dekat sekolah ada cafe kecil, dan Beomgyu sengaja mampir untuk sarapan dan bungkus untuk bekal makan siangnya.

"Selamat datang," sapa yang bertugas sebagai kasir.

Beomgyu melihat name tag kasirnya, bernama Soobin. "Iya kak, saya pesan sandwich tanpa tomat ya, minumnya hot coklat saja. Dan untuk dibungkus yang paket ayam goreng krispi saja."

Soobin menghitung dengan mesin kasirnya dan memberitahu total yang harus di bayar.

"Bayar pakai barcode ya kak," ujar Beomgyu datar.

Soobin mengambil mesin EDC dan setelah itu Beomgyu melakukan transaksi dengan barcode melalui ponselnya. Kemudian makanan di siapkan dengan cepat dan Beomgyu sengaja memilih tempat duduk di pojokan karena kelihatan sepedanya terparkir.

Terdengar suara seseorang keluar dari dapur. "Soobin, tolong kau keluarkan piring yang di atas meja itu," pinta Yeonjun.

"Baik kak," jawab Soobin cepat.

Saat memasukkan beberapa roti kedalam etalase, Yeonjun melihat seseorang yang pernah ia lihat melalui foto. "Itu bukannya adiknya Mark ya?" ucapnya pelan.

Beomgyu menggigit rotinya dan melihat kearah keluar jendela lagi. Lalu tiba-tiba Yeonjun duduk di hadapannya. Wajah Beomgyu terlihat bingung dan gugup.

"Kau adiknya Mark, bukan?"

Beomgyu menganggukkan kepalanya. "Iya kak," jawabnya pelan.

"Hai, aku Yeonjun, teman kakakmu Mark. Kami dulu satu sekolah." Yeonjun memberikan salam kenal dengan berjabat tangan dan Beomgyu meresponnya. "Tak kusangka aku bisa bertemu adiknya Mark disini. Kenapa kau sendiri saja?, dan mengapa pagi-pagi sekali kau berangkat ke sekolah?"

"Eng ...., aku naik sepeda ke sekolah, jadi aku sengaja berangkatnya pagian."

Yeonjun melihat sepeda Beomgyu. "Loh kalau gak salah itu dulu sepedanya Mark saat SMA, jadi sekarang kau yang pakai?"

Beomgyu tidak mengetahui hal itu. Dia terkejut mendengarnya. "Benarkah?" padahal sepeda lama itu berada di gudang dalam keadaan tidak terawat dan agak berkarat.

Tapi Beomgyu membersihkan sepeda tersebut sampai penampilannya menjadi bersih dan bagus seperti sepeda baru.

"Iya, kau seperti kakakmu kalau ke sekolah sukanya naik sepeda. Akhirnya aku juga ikutan naik sepeda ke sekolah. Pada jaman saat itu anak-anak SMA mana ada yang mau naik sepeda, kebanyakan naik motor, karena gengsi," ujar Yeonjun santai.

My Lovely Soulmate (Jung Family ft. Beomgyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang