Sepuluh - 열

423 25 0
                                    

Di rumah sakit

Taeyong memegang erat tangan Jeno didepan kamar rawat si kembar. "Jen, tampaknya bubu belum sanggup menghadapi mereka. Lebih baik tidak usah dulu."

Jeno memberi semangat ke bubunya. "Bubu harus bertemu dengan mereka. Sudah saatnya mimpi buruk ini harus berakhir."

Taeyong mengatur napas dan menganggukkan kepala. "Baik Jen," ucapnya pelan.

Jeno membuka pintu pelan-pelan, melihat Sungchan sedang asyik bermain ponselnya, sedangkan Beomgyu masih tertidur.

Sungchan melihat abangnya datang. "Bang, tumben datang."

Taeyong masih berada di belakang tubuh Jeno sehingga tidak terlihat oleh Sungchan.

"Iya," jawabnya berusaha santai. "Apa Beomgyu belum bangun?"

Tiba-tiba Beomgyu membuka matanya melihat abangnya datang. "Hai abang," ucapnya lemah.

Mendengar suara Beomgyu dan Sungchan, Taeyong langsung menutup mulutnya supaya tidak terdengar isakan tangis.

"Apa kondisi kalian sudah segar?, apa dokter sudah menginfokan kapan kalian bisa pulang?"

Si kembar menggelengkan kepalanya dan menjawabnya secara kompak. "Tidak."

"Tapi lambungku sudah tidak begitu sakit, dan bekas luka di punggung juga mulai mengering," jawab Sungchan. "Bagaimana denganmu, Gyu?"

"Lukaku juga mulai mengering, tapi tidak sekering luka Sungchan," jawabnya pelan. "Kesehatanku juga tidak ada masalah."

"Baik, aku ingin memperkenalkan kalian dengan seseorang. Tapi abang mohon kalian jangan .....," ucapan Jeno terhenti karena tidak melihat sosok Taeyong yang tadi berdiri di belakangnya.

"Siapa kak?" tanya Sungchan bingung.

"Eng ...., sebentar kakak keluar dulu, nanti kakak kembali lagi." Jeno dengan cepat mencari keberadaan bubunya dan melihat Haechan sedang berada di dekat meja perawat. "Maaf...."

Haechan agak terkejut melihat Jeno dihadapannya. "Iya, ada apa?"

Jeno memperlihatkan sebuah foto bubu dari ponselnya. "Apa kau melihat orang yang di foto ini?"

Haechan berpikir rasanya tadi bertemu saat dirinya keluar dari salah satu kamar pasien. "Tadi aku sempat melihatnya dan berjalan kearah ruangan itu. Mungkin anda bisa menemuinya di sana."

"Oooo baik, terima kasih." Dengan cepat Jeno berlari dan masuk kedalam ruangan tersebut dan Haechan hanya menatapinya.

Bubu masuk ke ruang kerja Mark yang awalnya adalah ruang kerjanya Jaehyun.

Terlihat bubu sedang duduk di kursi kerja daddy tapi berada di belakang jendela. Bubu melihat apa yang ada di luar jendela.

"Bubu," panggilnya pelan.

Taeyong melihat anaknya datang dan kembali menatap ke luar jendela.

"Kenapa bubu pergi?"

"Bubu belum siap bertemu Beomgyu dan Sungchan, Jen. Bubu tidak bisa menghadapi mereka."

Jeno berlutut disamping bubunya sambil mengelus kedua tangannya. "Bu, mereka sekarang sudah membaik kesehatannya, jadi bubu jangan khawatir."

"Jen, yang bubu khawatirkan adalah mereka masih membenci bubu. Itu yang tidak bisa bubu hadapi."

"Mereka akan paham mengapa bubu pergi, nanti biar Jeno yang menjelaskan semuanya. Bubu tidak bersalah, sama sekali tidak bersalah."

Jeno mengelap airmata bubunya dengan tisu. Dan mata Taeyong memandang Jeno dalam-dalam tanpa berkata sedikitpun.

My Lovely Soulmate (Jung Family ft. Beomgyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang