Delapan - 여덟

396 33 0
                                    

Mark sedang berdiri disebuah hotel dimana hotel tersebut sebenarnya milik bubunya, yang sekarang dia pegang. Lalu Mark mendatangi meja resepsionis untuk menanyakan apa benar bubunya menginap di hotel ini.

"Selamat pagi pak," ucap karyawan laki-laki yang menjabat sebagai manager bernama Lim.

"Lim, tolong kau periksa apa ada nama tamu yang bernama Taeyong?"

Lim terkejut mendengarnya karena dia tahu siapa pemilik nama tersebut. "Baik pak." Beberapa lama Mark menunggunya. "Maaf pak tidak ada namanya di dalam daftar tamu. Tapi ...."

"Tapi apa?" bingung Mark.

"Ada tamu yang bernama tuan Jaejoong, yaitu kakek anda. Beliau ada di suite room no.1 dan ternyata menggunakan golden card untuk menginap dikamar itu."

"Kakek?" kaget Mark. "Baik, terima kasih Lim." Mark langsung berjalan cepat menuju lift, dia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan kakeknya yang mendadak datang ke sini.

Mark tiba di suite room no.1 dan menekan tombol bel.

Terdengar pintu terbuka, terlihat seorang laki-laki yang berparas tampan dan awet muda. Dialah Jaejoong, kakeknya yang wajahnya begitu mirip dengan bubu dan si kembar.

"Mark," kaget Jaejoong tidak menyangka cucunya datang. Jaejoong langsung memeluknya dan membawanya masuk kedalam suite room. "Ayo duduk, bagaimana kabarmu?"

"Aku baik-baik saja, seperti yang kakek lihat. Mengapa kakek tidak memberitahu akan datang kesini?"

"Hampir 10 tahun kakek tidak melihatmu, Mark. Kakek khawatir kau akan marah karena kakek tidak menghubungimu dan saudaramu. Bagaimana kabar Jeno, Beomgyu dan Sungchan?"

"Jeno baik. Beomgyu dan Sungchan yang sedang sakit," jawabnya pelan.

"Sakit apa?" kaget Jaejoong.

Lalu terlihat sosok yang selama ini Mark rindukan muncul dihadapannya. Taeyong terkejut melihat kedatangan anak pertamanya.

Mark langsung berdiri kaget, tidak percaya melihat bubunya masih hidup dalam keadaan sehat. "Bubu," ucapnya pelan.

"Min-hyung ....," nada suara Taeyong gemetar tidak percaya bisa melihat anaknya. "Benarkah ini Min-hyung ku ...."

Taeyong langsung memeluk erat anaknya. Mark masih terdiam belum membalas pelukan bubunya. Dia masih shock apa yang telah terjadi hari ini.

Bubu yang selama ini dia kira sudah meninggal ternyata masih hidup. Selama hampir 18 tahun kemana bubu berada?, apakah kakeknya yang sudah menyembunyikan bubunya?

Jaejoong dan Mark saling bertatapan. "Iya Mark, kakeklah yang telah menyembunyikan bubumu. Bubumu butuh pemulihan jantung setelah melahirkan Beomgyu dan Sungchan. Pemulihan yang cukup lama untuk sehat kembali. Maaf kakek tidak pernah memberitahumu, demi bubumu agar tetap kembali sehat."

"Tapi mengapa harus disembunyikan?, dan mengapa harus dibuat bubu meninggal?, asal kakek tahu saja dari kecil kami hidup menderita. Apalagi Beomgyu dan Sungchan, di pukul daddy adalah makanan sehari-hari mereka. Apa kalian tidak pernah mencari tahu kabar kami selama ini?, kalian sungguh egois, sangat egois," marah Mark yang sudah tidak bisa ditahan lagi.

Dengan cepat dia keluar dan pergi tanpa menghiraukan panggilan bubunya yang memohon jangan pergi. Mark sudah kepalang marah dan akhirnya menangis didalam lift.

Di usapnya air mata dengan saputangannya. "Tidak, aku tidak boleh lemah, aku anak pertama harus melindungi adik-adikku," ucapnya tegas.

Lalu Mark pergi ke rumah sakit dan membawa Jeno ke ruang kerjanya yang memang dibuat khusus untuk Mark jika sedang datang ke rumah sakit itu. Kebetulan Haechan datang dan memang tugasnya untuk menjaga si kembar.

My Lovely Soulmate (Jung Family ft. Beomgyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang