Tiga Puluh Enam - 서른여섯

185 15 2
                                    

Jaehyun, Taeyong, Mark, dan Vernon melihat kedatangan Mingyu dan Kai di ruang aula. Wajah mereka semua terlihat lega. "Bagaimana keadaannya sekarang, sayang?" tanya Vernon ke Mingyu.

"Sudah tenang, orang itu sudah di penjara bawah tanah dengan penjagaan super ketat," jawab Mingyu.

"Bisa-bisanya dia datang disaat mau acara seperti ini," kesal Taeyong dan Jaehyun menenangkan cintanya.

"Siapa orang itu, Kim?" tanya Jaehyun. "Apa orang yang selalu membuat kita terus waspada?"

Mingyu mengangguk kepala. "Kau benar, tapi dia tidak tahu mengenai Jay, mungkin sebentar lagi dia akan mengetahui siapa diri Jay."

"Maksudmu?" bingung Jaehyun.

"Ada kalung yang dipakai Jay, kalung itu diberikan ke Jimin, dan tampaknya pemilik kalung tersebut adalah papanya Jay. Dan Jimin memberikan kalung itu ke Jay."

"Barang kenang-kenangan dari papanya Jay?" tanya pelan Jaehyun dimana semuanya ikut mendengar pembicaraan mereka berdua.

"Iya kau benar, Jimin memanggil nama orang itu dengan Yoon-gi, pastilah dia adalah papanya Jay yang selama ini selalu di tutupi identitasnya oleh Jimin."

Mark mendekati Jaehyun dan Mingyu. "Dad, Mark pernah mendengar nama Yoon-gi itu nama lengkapnya adalah Min Yoon-gi, bukankah dia salah satu tentara bayaran yang sangat terkenal dengan sadis ya?"

Jaehyun mengangguk kepala. "Iya kau benar. Dialah orang itu."

"Vater," panggil Kai ke Mingyu.

"Ada apa nak?"

"Apa benar target pertama Min Yoon-gi itu adalah mutter?" tanya Kai hati-hati tapi Vernon mendengarnya.

"Apa maksudmu, nak?" bingung Vernon.

"Iya, benar. Mutter Vernon adalah target utama Min Yoon-gi atas perintah dari Park Yoochun. Namun saat itu mutter Vernon sudah pergi untuk melanjutkan pendidikannya keluar negeri dimana mutter Vernon tidak menggunakan identitas aslinya," jawab Mingyu. "Karena itu Min Yoon-gi tidak dapat menemukan mutter Vernon."

"Sudahlah yang penting semua jangan khawatir, masalah sudah ditangani oleh Jay," jawab Mingyu. "O iya mana yang lain? terutama calon menantuku."

"Gyu bersama yang lain, vater. Aku mengirim mereka ke ruangan der opa Abe supaya bisa ketat penjagaannya," jawab Kai.

"Baik, sekarang kita istirahat dulu, menenangkan pikiran," ujar Jaehyun sambil mengusap lengan istrinya dan bermain nakal dengan matanya.

Taeyong bisa menebak apa keinginan suaminya ini. Mereka keluar dari ruangan tersebut menuju kamar tidurnya.

Mark hanya menggelengkan kepala melihat tingkah daddy-nya. "Om, aku juga kembali ke Haechan."

"Aku juga," sambung Kai dan mereka berdua keluar dari ruangan tersebut.

Vernon mengusap lengan Mingyu. "Sayang, apa benar semuanya sudah selesai?"

Mingyu mengangguk kepala. "Sudah, tinggal urusan Jay sekeluarga. Biarlah Jay dan Jimin yang menanganinya. Tapi aku ingin minta maaf dulu karena telah menembak paha Jimin." Mingyu mendorong kursi roda Vernon.

"Kau benar," jawab Vernon dan beberapa detik baru tersadar apa yang diucapkan Mingyu. "Kau menembak pahanya Jimin?"

Mingyu tersenyum paksa agar Vernon tidak memarahinya habis-habisan. "Aku terpaksa harus menembaknya agar Jimin terlepas dari cekikan itu."

"Jimin dicekik oleh Yoon-gi?" kaget Vernon.

"Iya, wajahnya sudah pucat sekali karena kekurangan asupan oksigen."

My Lovely Soulmate (Jung Family ft. Beomgyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang