23 - Rasa Takut

53 14 0
                                    

Bangunan dua puluh dua lantai menjulang tinggi di seberang jalan. Oh Sehun mendongak sampai ke bagian atap. Silau matahari memantul dari kaca gedung. Suara bising lalu lintas membuat kepalanya makin pusing. Ia belum terlalu yakin untuk menyeberang dan masuk ke gedung tinggi itu.

Tujuan Sehun hanya satu. Ia ingin membuktikan kecurigaannya perihal dalang di balik misi misterius yang masih mereka jalani. Kepalanya sudah terlalu lelah untuk menebak-nebak. Rasa ingin tahunya terlalu menggebu-gebu untuk secepatnya menemukan jawaban.

Sehun menghitung dalam hati sampai ke angka seratus, kemudian melangkah perlahan di zebra cross. Tiba di area halaman depan Sky Park, ia berhenti melangkah. Sekali lagi memperhatikan gedung tinggi di hadapannya. Dalam hitungan detik, jantungnya berdebar-debar seperti ketika ia dipanggil untuk menghadap guru semasa sekolah dulu.

Tumit kanan Sehun mundur beberapa inci. Ia mendadak takut menemui Park David secara empat mata. Ia sepenuhnya sadar bahwa dirinya bukan Kim Jongin atau Park Chanyeol yang sudah lebih dulu mengenal Sky Family, sehingga besar kemungkinan bahwa kedatangannya hanya akan diusir oleh petugas keamanan. Namun, sebelum ia melangkah mundur makin jauh, ingatan tentang bahaya yang mengancam mereka bertiga berhasil membuatnya maju lagi.

"Selamat datang di Sky Park Hotel. Ada yang bisa kami bantu?"

Di depan meja resepsionis, Sehun tertegun menyadari langkahnya sudah maju sejauh itu. Ia meneguk ludah. Pandangannya menelisik ke sekeliling. Tak percaya dirinya berhasil melewati pintu putar hingga berhadapan dengan sepasang resepsionis yang tampan dan cantik bak model iklan ternama.

"Ada yang bisa kami bantu?" tanya resepsionis itu lagi.

"B-bisakah aku bertemu dengan Park David?" Bibir Sehun bergetar mengutarakan permintaannya.

Resepsionis berpakaian abu-abu putih itu tersenyum ramah. "Sudah membuat janji?" tanyanya lagi.

Sehun menggeleng. "Belum," jawabnya.

"Atas nama siapa? Akan kami bantu hubungkan dengan kantor sekretariat untuk membuat janji lebih dulu."

Lidah Sehun kembali kebas untuk menyebut namanya sendiri. Meskipun ia yakin pada alasannya mendatangi Sky Park Hotel, ia tetap tidak bisa percaya Park David bersedia menemuinya.

"Oh Sehun?"

Si pemilik nama menoleh ke belakang. Kedua alisnya terangkat tinggi. "Hyung!" serunya pada Jongin yang datang didampingi manajer. "Kau ada acara di sini?" tanyanya.

"Kenapa kau di sini?" Jongin mendekati Sehun, lalu menatap dua resepsionis yang seketika membungkukkan badan kepadanya. "Dia bersamaku," katanya.

"Baik," sambut kedua resepsionis itu secara bersamaan.

"Sehun?" tuntut Jongin pada si lelaki muda.

"Aku ...." Sehun kesusahan mencari jawaban. Ia bisa saja berkata jujur mengutarakan alasan yang sebenarnya. Namun, perasaannya terasa mengganjal. Ia ingin membuktikan kebenaran itu seorang diri.

"Kita masuk dulu," ujar Jongin seraya menarik pelan lengan Sehun menuju lift eksekutif.

"Aku ingin melamar pekerjaan di sini, jadi aku bertanya pada resepsionis apakah sedang ada lowongan pekerjaan yang bisa kulamar," jelas Sehun. Di dalam hati ia memohon ampun pada Tuhan, sebab dirinya bukan tipe orang yang mudah merencanakan kebohongan. Hari ini saja, ia ingin mengarang sesuatu untuk menyelamatkan misinya.

"Kau ingin bekerja di sini?" Jongin membelalak.

"Iya."

"Bukankah Blue Sky sudah menawari pekerjaan tetap untukmu?"

Misterious Box (EXO-SKY) | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang