33 - Tujuh Puluh

32 13 0
                                    

Kotak misterius berhenti di misi ke tujuh puluh. Tiga lelaki itu merasa heran. Mereka pernah libur tidak mendapat kiriman apa pun selama tiga minggu, tetapi kali ini jeda waktunya sangat lama. Empat bulan. Tidak ada yang tahu bagaimana kelanjutannya. Mereka sering bertanya-tanya apakah sembilan puluh sembilan misi resmi berakhir.

"Padahal Paman David tidak ke mana-mana," celetuk Jongin usai mengunyah apel sambil menatap kosong ke televisi di hadapannya. Ia mengetahui kecurigaan dua rekannya terhadap Park David setelah merasa janggal melihat tatapan kebencian dari pria itu kepada Sehun di suatu kesempatan.

"Walaupun dia bepergian, biasanya masih ada kiriman kotak misterius, kan?" Chanyeol menimpali.

Sehun mengangguk. "Direktur Park lebih banyak menghabiskan waktunya di luar negeri. Selama berbulan-bulan kita melakukan misi ini, tidak peduli di mana dia berada, kotak itu selalu ada," ucapnya.

Di seberang sofa, Jongin menghela napas panjang. "Aku akan menghubunginya," ujarnya tiba-tiba seolah mendapat ide brilian.

"Untuk apa?" Suara Chanyeol tidak terdengar setuju.

Bibir Jongin terbungkam. Ia jelas tidak mungkin membahas kotak misterius itu secara langsung kepada David. Sebab, nasib karirnya juga ada di tangan pria itu. Ia bukan lebih mementingkan karir, tetapi banyak orang menggantungkan hidup pada profesinya dan ia tidak ingin mereka kehilangan pekerjaan. Ia menghela napas lagi. "Setidaknya, aku harus tahu apakah dia baik-baik saja," katanya.

"Direktur Park dalam kondisi baik. Akhir-akhir ini dia lebih sering ke Sky Park."

"Tumben," celetuk Chanyeol.

"Entahlah. Kata para koki di dapur, Sky Park akan menjadi tempat berlangsungnya acara kenegaraan. Jadi, Direktur Park mengecek semua bagian hotel. Besok adalah giliran dapur," terang Sehun.

Chanyeol mengusap dagu. "Dia terlihat menyebalkan karena kotak misterius dan misi konyol yang kita lakukan. Tapi, aku tidak bisa membohongi diri bahwa dia tetap Park David yang mampu membuat banyak orang terpesona," ujarnya.

Sehun mengangguk-angguk. "Ketika melihat Direktur Park, walau di kejauhan, aku merasakan sesuatu yang membuatku merasa segan terhadapnya. Dia ramah dan hangat. Tapi, tidak kusangka isi pikirannya sulit ditebak," ucapnya dengan bibir cemberut teringat tingkah bodohnya sok berani menghadap pria itu, padahal ia hanya menguatkan hati untuk terlihat berani.

"Oke. Tidak perlu memikirkan ini. Tidak ada yang terluka dan kita tidak kehilangan apa pun. Kita anggap saja Paman David sedang mencari ide untuk misi berikutnya," usul Chanyeol.

"Kau benar, Hyung." Jongin mengangguk setuju.

Berbeda dengan kedua kakaknya, Sehun masih terpaku. Ia merasa ada yang aneh. Cepat atau lambat, ia harus segera menemui Park David. Setidaknya ia harus tahu bagaimana nasib mereka bertiga untuk selanjutnya. Ia hanya ingin memastikan semua baik-baik saja.

***

Ada tiga tempat istirahat terbaik di Sky Park versi Oh Sehun. Ruang istirahat pegawai dapur, kantin karyawan, dan taman di atap gedung. Tidak benar-benar di atap, tetapi tiga lantai sebelum atap gedung karena bagian teratas difungsikan sebagai landasan helikopter. Namun, para karyawan selalu menyebutnya sebagai atap gedung, karena tempat itulah bagian teratas bangunan yang boleh mereka akses.

Sehun menarik napas panjang sebelum mengembuskannya dalam beberapa hitungan. Ia melapangkan kedua tangan. Udara musim gugur memenuhi penciumannya. Senyumnya perlahan terukir. Perut lapar sudah ia obati dengan seporsi makan siang. Kini saatnya mengistirahatkan badan sejenak sebelum kembali bekerja hingga nanti malam.

"Kau tidak ke sini untuk mencariku, kan?"

Pertanyaan itu menyentak Sehun yang masih berdiri di dekat pintu. Ia mengedarkan pandangan. Beberapa meter di sebelah barat, Park David duduk membelakanginya, tetapi lelaki itu menoleh untuk mengecek siapa yang mengganggu kesendiriannya di tengah taman.

Misterious Box (EXO-SKY) | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang