Dua orang dokter tengah menangani Oh Sehun. Atas kejadian di jalan tadi, Chanyeol dan Jongin jadi tahu bahwa Yamada Yamamoto adalah seorang dokter. Pria Jepang itu kini sedang bersama Kim Won untuk merawat Sehun di vila. Mereka hanya bisa duduk di sofa menunggu salah satu dokter itu keluar kamar untuk menjelaskan sesuatu.
Di sudut sofa, Chanyeol termenung. Saat hendak menelepon bantuan karena Sehun pingsan di dasar jurang, tiba-tiba sebuah mobil hitam mendekat dan dua orang berlarian menolong. Yamada dan Sohyuk segera melakukan pertolongan pertama setelah memindahkan Sehun ke jalan raya.
Sehun sempat sadarkan diri beberapa menit dengan wajah berdarah-darah. Dua pria itu langsung membawanya ke vila alih-alih ke rumah sakit atau klinik terdekat. Tepat ketika mereka tiba di vila, mobil lain datang dan tiga orang lainnya berhamburan ingin melihat kondisi Sehun yang kembali tak sadarkan diri.
"Kenapa kalian tiba-tiba ke sini?" tanya Chanyeol saat David bergabung ke sofa. Ia tidak tahu apa yang tengah Sohyuk dan Akira lakukan di lantai atas.
"Kami berniat untuk liburan bersama kalian. Yamada dan Won berangkat lebih dulu karena aku masih ada urusan di kota. Dalam perjalanan, Sohyuk menelepon dan memberi tahu kondisi Sehun, jadi kami langsung ke sini," jelas David.
Chanyeol sering mendengar agenda berlibur para penanam modal Blue Sky. Namun, baru kali ini ia melihat dengan mata kepala sendiri bahwa mereka mau berlibur bersama orang lain yang bukan dari golongan elit itu. Ia merasa ada yang janggal. Para pebisnis kondang yang tidak mau berbagi saham dengan orang lain, tidak mungkin tiba-tiba ingin liburan bersama para pekerjanya.
"Tapi, kenapa tidak membawa Sehunnie ke rumah sakit?" Jongin bergabung ke tengah obrolan.
"Rumah sakitnya terlalu jauh." David menyandarkan punggung ke sandaran sofa sambil menyilangkan kaki kanan ke atas paha. "Vila ini bisa menjadi rumah sakit. Lagipula, ada dua dokter handal yang bisa mengurus Sehun lebih cepat. Tidak perlu jauh-jauh ke kota."
"Tapi, kenapa lama sekali?" erang Jongin. Ia beranjak mendekat ke kamar Sehun, tetapi tidak berani mengetuk karena takut mengganggu konsentrasi dua dokter yang tengah bekerja.
"Jongin-ah." Tatapan hangat David berubah serupa teguran agar lelaki yang ia panggil bisa lebih tenang. "Sama seperti tanaman, untuk merawat orang yang sakit membutuhkan waktu lama agar hasilnya tepat dan maksimal. Apalagi jika dalam kondisi terluka seperti itu."
Jongin menghela napas lesu. Kepalanya tertunduk dan ia kembali duduk. "Baiklah," ujarnya, mengalah.
"Tapi, untuk apa Sehun turun ke semak-semak itu?" tanya David dengan dahi berkerut.
"Mau menyelamatkan kucing," jawab Chanyeol.
Kedua alis David kian mendekat, nyaris bersatu. "Kucing?" herannya.
"Iya, ada tanta–"
"Ada kucing yang terjebak di semak-semak," sela Chanyeol. Ia melirik Jongin dengan isyarat agar tidak membocorkan soal kotak misterius itu untuk memancing petunjuk. "Begitulah. Sehun suka kucing, jadi dia turun untuk mengambil kucing-kucing itu."
Jongin mendengkus. Ia berpaling enggan menatap wajah Chanyeol. "Siapa orang brengsek yang membuang kucing di situ, huh?" sinisnya.
Dari arah tangga, dua pria segera bergabung ke sofa.
"Aku sudah menghubungi Jina. Kubilang dia tidak perlu ke sini," kata Akira.
Sohyuk mengangguk. "Kita boleh kembali ke Seoul lebih awal. Setidaknya, sampai kondisi Sehun membaik." Ia menambahkan.
"Kondisinya baik." Yamada keluar dari kamar Sehun menuju dapur untuk mencuci tangan di wastafel.
Chanyeol dan Jongin sontak beranjak. Mereka hendak masuk ke kamar Sehun, tetapi Kim Won segera menghadang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misterious Box (EXO-SKY) | TAMAT
Fiksi PenggemarOh Sehun memberanikan diri meminta gaji lebih awal untuk biaya pendidikan sang adik. Keesokan harinya, ia menemukan kotak misterius di depan rumahnya. Kotak itu berisi tantangan menyelesaikan 99 misi yang menjanjikan uang dan kesejahteraan untuk kel...