[Parker University Medical Center, Seoul - 20.00 KST]
[Author POV]
Lee Soodam dan kedua teman nya baru saja keluar dari unit gawat darurat yang malam itu benar - benar terlihat sangat ramai dengan banyaknya penanganan pasien.
Setelah memastikan Bang Chan yang merupakan salah satu staf instalasi forensik Parker University Medical Center tertangani dengan baik atas insiden pingsan nya beberapa jam yang lalu, ketiga dokter itu memutuskan untuk menyudahi sift pagi mereka.
Lagi dan lagi, sebagai seorang dokter mereka tidak selalu bisa pulang tepat waktu walaupun jam kerja mereka hanya sampai jam lima sore.
Kejadian antimainstream hari ini yang dialami Bang Chan kembali membuat ketiga dokter itu merasa was - was dengan teror yang dilakukan oleh mendiang Kwon Seungri.
"Eonni, aku tidak mengizinkan kalian melakukan tes uji mental seperti keterangan mu tadi. Menakut - nakuti calon asisten laboratorium anatomi apalagi ia masih volunteer seperti ucapan mu barusan adalah tidak baik. Apalagi harus menyuruh staf kita untuk berpura - pura menjadi mayat. Mulai hari ini aku melarang kegiatan seperti itu." tegas Lee Soodam dengan cukup marah menatap Lea dan Zuu bergantian.
"Bukankah kita sudah sering melakukan ujian mental seperti itu? Hanya saja kejadian seperti ini baru saja terjadi, Damii-yaa. Kamu tidak bisa menyalahkan kami begitu saja." Lea Mizuki mencoba memberikan argumen karena ia merasa tradisi uji mental seperti itu aman - aman saja selama ini.
"Untung Bang Chan hanya pingsan saja, kalau sampai ia mengalami henti jantung apakah kalian mau bertanggung jawab? Kamu harus memastikan ketiga mahasiswa itu tidak menyebarkan peristiwa hari ini kepada teman - teman mereka. Jika sampai fakultas kedokteran atau bahkan universitas tau, kita pasti akan disalahkan." tegas Lee Soodam.
"Tapi eonni, bahkan Aria melihat seseorang berdiri di depan chamber 101. Bukan kah secara tidak langsung dia juga melihat penampakan nona Seungri? Teror yang ditebar mendiang sudah bukan untuk staf forensik saja saat ini, tetapi dia bisa saja meneror kepada semua orang di rumah sakit ini." Zuu mencoba mengemukakan pendapatnya.
"Dan seharusnya peristiwa seperti itu bisa diminimalisir jika saja kalian tidak berlaku sembrono seperti tadi, Zuu. Jika sampai salah satu mahasiswa tadi yang ditampaki seperti yang Bang Chan ceritakan, aku sudah tidak bisa membayangkan betapa teror itu sudah tidak bisa kita diamkan lagi." Lee Soodam tampak menghembuskan nafas berat.
"Maksud mu?" Lea Mizuki menatap Lee Soodam dengan mengernyitkan dahi.
"Kenapa nona Seungri bisa gentayangan seperti itu, tak lain dan tak bukan adalah keadilan yang dia inginkan. Dengan kata lain, kita harus cepat - cepat menemukan pelaku pembunuh nya. Mau tidak mau kita harus membantu pihak polisi agar bisa menemukan pelaku pembunuhan itu, secepat mungkin." jelas Lee Soodam.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Doctor Antimainstream
FanfictionSekumpulan dokter muda, mengeluarkan skill - skill terbaik nya dalam memecahkan berbagai kasus demi keadilan 'dia' yang sudah tidak dapat berbicara. Terjebak pada hubungan yang rumit, dokter - dokter tangguh berusaha agar pekerjaan dan hubungan perc...