6th Weeks : Trouble is A Love

206 123 8
                                    

[The Gongju Residence, Seoul - 09.00 KST]

[Author POV]

      Park Jinny tampak mengancingkan jas hitam yang akan ia gunakan untuk bekerja seperti biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

      Park Jinny tampak mengancingkan jas hitam yang akan ia gunakan untuk bekerja seperti biasanya.

      Di tatapnya dari kejauhan wanita yang yang akan menjadi calon isterinya dalam diam. Melihat wajah cantik yang masih tertekuk dari semalam hanya bisa membuat Park Jinny banyak - banyak menghela nafas panjang dengan sabar.

Lee Soodam marah?

       Iya benar, sangat benar sekali. Setelah lelaki itu memberikan kata sandi handphone sesuai dengan permintaan calon isterinya, dokter cantik itu langsung berlaku seperti seorang polisi.

       Menyidak segala pesan yang masuk ke dalam handphone nya, menyidak seluruh daftar telefon dan galery tidak luput dari pemeriksaan nya.

Dan hasilnya apa?

       Beberapa pesan romantis dengan wanita lain sudah pasti terbaca oleh sang dokter dan itu benar - benar membuat kemarahan Lee Soodam menjadi - jadi.

       Park Jinny mendekati tubuh calon isterinya yang masih memilih duduk di tepi ranjang dengan perlahan.

       Lee Soodam hanya menatap malas laki - laki yang kini sudah kembali mengambil sikap berlutut di hadapan nya.

"Apakah kamu masih marah?" Park Jinny mencoba mulai mengobrol kembali dengan sang dokter.

Hhhftt ....

      Hanya hembusan nafas berat yang terdengar keluar dari hidung mancung nya. Lee Soodam menatap Park Jinny dengan tajam, mencoba untuk tidak bersikap lemah saat ini.

Masih bisa dia bertanya aku marah atau tidak? Sekali playboy tetaplah playboy, haruskah aku memaafkan nya? gumam Lee Soodam dalam hati.

"Aku pikir kamu memang benar - benar telah berubah, Jinny. Tetapi ternyata aku salah, sangat salah." gumam Lee Soodam.

"Tetapi mereka yang pertama kali mengirim pesan kepadaku, bukan aku yang memulai sayang." Park Jinny kembali menggenggam tangan Lee Soodam perlahan.

"Jika memang kamu tidak bisa hidup dengan satu wanita yasudah akhiri saja pertunangan ini!" teriak Lee Soodam dengan marah nya.

       Park Jinny hanya memejamkan mata mendengar permintaan kekasihnya. Dia hanya menggeleng - gelengkan kepala dan mengambil duduk di samping calon isterinya.

"Damii-yaa, listen to me. Mereka hanya mencari perhatian kepadaku, aku tidak ada hubungan khusus dengan mereka. Aku masih tau batasan yang harus aku lakukan dan yang tidak boleh aku lakukan. Percayalah, dihatiku hanya ada namamu seorang dan kamu yang akan menjadi pemilik ku, bukan mereka." Park Jinny mencoba memberikan penjelasan.

"Miyeon ...." celetuk Lee Soodam.

Deg ....

       Park Jinny tampak menelan saliva beberapa kali begitu calon isterinya menyebutkan nama wanita yang baru saja ia jadikan sebagai wanita simpanan.

The Doctor AntimainstreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang